Di bawah pimpinan Yosua, bangsa Israel menjadi pemilik negeri Kanaan yang dijanjikan Tuhan kepada Abraham. Kesetiaan Allah dinyatakan kepada umat-Nya, dan penyataan itu merupakan pokok Kitab Yosua, karena segala janji yang telah diberikan Tuhan dalam Pentateukh itu digenapi.tempat Kitab Yosua di dalam kanon Perjanjian Lama, antara Pentateukh dan kitab-kitab lain dengan sejarah kerajaan Israel dan nubuat-nubuat dapat diban dingkan dengan tempat Kisah Para Rasul dalam kanon Perjanjian Baru: kedua-duanya melukiskan kemenangan umat Allah atas segala musuh.
I | 1-5 | Israel masuk Kanaan |
II | 6-12 | Israel merebut Kanaan |
III | 13-21 | Israel membagi Kanaan |
IV | 22-24 | Israel hidup dalam Kanaan |
Tidak diketahui dengan pasti, siapa penulis Kitab Yosua ini. Nyatanya sebagian kitab itu ditulis oleh Yosua sendiri (lih 24:26). Ada satu kutipan dari Kitab Orang Jujur (10:13), sebuah kitab yang mungkin sekali mengandung nyanyian-nyanyian. Karena kitab itu disebut juga dalam 2Sam 1:18 (nya-nyian ratapan Daud karena Saul dan Yonatan), maka ada kemungkinan Kitab Yosua tidak diselesaikan sebelum masa Raja Daud dan Salomo. Banyak pendapat mengatakan: Kitab Yosua sudah diteguhkan kebe-narannya, terutama di Yerikho dan di daerah sebelah Sungai Yordan.
Waktu bangsa Israel masuk ke negeri Kanaan, Yosua mengurus pemba-ruan perjanjian dengan sunat, di Gilgal (ps 5). Dalam pertempuran di Gibeon (ps 10), bagian selatan dikalahkan, dan dalam pertempuran dekat mata air Merom (ps 11), bagian utara juga dikalahkan. Memang masih ada banyak bangsa Kanaan yang belum dibinasakan, tetapi kuasanya dipatahkan, sehingga pembagian tanah dapat dilakukan (ps 13–21). Waktu Yosua menjadi tua, dia menasihati bangsanya (ps 23), maka mereka mengikuti lagi pembaruan perjanjian di Sikhem (ps 24).
Dari segala yang baik yang dijanjikan Tuhan kepada kaum Israel, tidak ada yang tidak dipenuhi; semuanya terpenuhi. (Yos 21:45)
Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan! (Yos 24:15)