Di bawah pemerintahan Raja Yerobeam II, pada masa kemakmuran lahiriah dan kemiskinan batiniah, seorang peternak domba dari Tekoa, Amos, bernubuat melawan dosa kemurtadan Israel dan Yehuda.walau berasal dari kalangan bawah, ia berani melawan para pembesar. Meski seorang Yehuda, ia berani memberitakan firman Tuhan di Israel: hukuman Tuhan yang adil yakni pembuangan bagi bangsa yang murtad berlaku juga bagi bangsa pilihan dan perjanjian yang tidak setia.
No | Referensi | Keterangan |
---|---|---|
I | 1, 2 | Nubuat penghakiman bangsa-bangsa, terutama Yehuda dan Israel |
II | 3-6 | Hukuman atas dosa Israel, baik mengenai ibadah, maupun mengenai kehidupan masyarakat |
III | 7-9 | Lima penglihatan melukiskan hukuman: - belalang - api - tali sipat + cerita pengusiran Amo, 7:10. dst - bakul buah-buahan - Tuhan dekat mezbah + panji keselamatan, 9:12, dst |
Nabi Amos berasal dari Tekoa, sebuah kota di Yehuda yang terletak antara Betlehem dan Hebron. Ia adalah seorang peternak domba dan pemungut buah ara hutan (7:14). Asal dan pekerjaan Amos ini menunjukkan dia dari kalangan bawah sesuai dengan bahasa yang digunakannya;tetapi ia adalah seorang yang beradab dan berani: ia bernubuat mela-wan Kerajaan Utara, juga pemimpin bangsa Israel. Amos bernubuat pada masa Yerobeam II; penetapan diberikan dalam 1:1: ”dua tahun sebelum gempa bumi”, yang diketahui juga dari Zak 14:5 (”pada masa Uzia”). Karena tahun gempa bumi itu tidak diketahui, nubuat Amos hanya dapat ditetapkan sesudah permulaan pemerintahan Yerobeam, 782 dan sebelum akhir pemerintahan Uzia, 740. Pada waktu itu, keadaan Israel dan Yehuda masih sangat makmur: ada banyak orang kaya raya, tidak ada perang dan tidak ada ancaman dari musuh-musuh; bahkan Israel dapat merebut kembali sebagian tanah dari kekuasaan Siria.
Walaupun penduduk Sion dan Samaria merasa aman dan tenteram, ada bahaya di bidang politik yang belum dipahami banyak orang: di Meso-potamia ada perkembangan yang cepat di Kerajaan Asyur―Raja TiglatPileser III (745–727) mulai menyiapkan diri untuk merebut negeri-negeri di pantai Laut Tengah sampai dengan Mesir. Pada masa sesudah Raja Yerobeam II ancaman itu menjadi lebih konkret (lih catatan ”keadaan politik” pada Hosea, hlm 41).
Singa telah mengaum, siapakah yang tidak takut? Tuhan A llah telah berfirman, siapakah yang tidak bernubuat? (Am 3:8)
Pada hari itu Aku akan mendirikan kembali pondok Daud yang telah roboh; Aku akan menutup pecahan dindingnya, dan akan mendirikan kembali reruntuhannya... Aku akan memulihkan kembali umatKu Israel.... (Am 9:11, 14)