Seruan Nabi Zefanya untuk bertobat sebelum hari Tuhan yang besar diarahkan kepada Yehuda dan kepada semua orang. Hari Tuhan berarti hukuman untuk semua orang yang tidak mau bertobat dan keselamatan untuk orang yang rendah hati, baik dari Yehuda maupun bangsa-bangsa lain.
I | 1:2-18 | Penghukuman Yehuda pada hari Tuhan |
II | 2:1-15 | Keselamatan bagi Yehuda yang bertobat di tengah-tengah pembinasaan bangsa-bangsa lain |
III | 3:1-8 | Hukuman Yehuda yang tidak mau bertobat |
IV | 3:9-20 | Keselamatan bagi orang yang rendah hati dari segala umat manusia |
Zefanya adalah satu-satunya nabi dengan silsilah yang begitu panjang. Rupanya, dia keturunan Raja Hizkia: ia adalah seorang putra raja, meski-pun begitu, ia tidak malu untuk memberitahukan hukuman Tuhan atas anak-anak raja (1:8). Jika Hizkia yang disebut dalam silsilah itu bukan raja Yehuda, mungkin silsilah itu diberikan untuk membuktikan dia nabi dari Yehuda, karena nama bapanya (Kusyi) adalah nama Etiopia.
Zefanya bernubuat pada masa Raja Yosia (640–609). Masalah timbul, yaitu apakah nubuat Zefanya itu harus ditetapkan pada waktu sebelum reformasi pertama (628), antara kedua reformasi, ataupun sesudah reformasi kedua pada 622. Ada dua alasan untuk memilih masa pertama, yaitu:
a. Keadaan Yehuda dan Yerusalem masih buruk: ibadah Baal, tentara langit dan Milkom (1:5), yang dibinasakan Yosia pada reformasi pertama (menurut 2Taw 34:3-7). b. Dari sejarah dunia sekitar 630 bangsa Skit datang dari Asia Kecil dan mengalahkan kota-kota di pinggir Laut Tengah, yaitu Tirus dan Sidon di Kerajaan Utara serta Askelon, Asdod dan Gaza di Kerajaan Selatan. Karena Zefanya tidak menyinggung perang itu, berarti orang-orang Skit belum memerangi negeri Kanaan. Itulah sebabnya, Kitab Zefanya boleh ditetapkan seki-tar 635.
Sama seperti nubuat Amos, yang bekerja pada masa Raja Uzia, dan nubuat Yoel yang lebih dahulu pada masa Raja Yoas, pokok nubuat Zefanya adalah ”kedatangan hari Tuhan”. Meskipun penghukuman ditunda karena reformasi (Hizkia dan Yosia), hukuman pasti akan datang. Caranya kurang jelas: perampasan dan pembinasaan (1:13) dan peniupan sangkakala (1:16) yang menunjuk akan terjadinya perang. Babel sendiri tidak disebut di bawah bangsa-bangsa yang akan dibinasakan, sehingga orang Yehuda sendiri dapat menarik kesimpulan menurut Ul 28:36 dan 64. Pada umumnya dapat dikatakan: baik pimpinan maupun bangsa Yehuda sendiri telah melupakan Tuhan dan keadilan-Nya karena ketinggian hati mereka.
Sudah dekat hari Tuhan yang hebat itu, sudah dekat dan datang dengan cepat sekali!Dengar, hari Tuhan pahit, pahlawanpun akan menangis! (Zef 1:14)