Rasul Petrus memanggil jemaat yang tersebar untuk bertekun dalam pengharapannya akan Kristus terhadap segala penindasan dari pihak duniawi. Walaupun mereka adalah pendatang dan perantau di dalam dunia ini, mereka adalah bangsa yang terpilih dan umat kepunyaan Allah sendiri.
I | 1:1-12 | Allah membarui kita untuk memperoleh pengharapan yang hidup |
II | 1:13–3:12 | Kehidupan sebagai bangsa yang kudus |
III | 3:13–4:19 | Jangan heran akan penderitaan karena nama Kristus! |
IV | 5:1-14 | Nasihat kepada penatua dan pemuda |
Surat ini ditulis Petrus kepada jemaat-jemaat yang didirikan Rasul Paulus. Kelima nama yang disebut dalam 1:1 itu adalah nama provinsi di Asia Kecil. Ternyata jemaat-jemaat itu tersebar luas, sehingga ada banyak ke lompok kecil. Belum terjadi penganiayaan-penganiayaan yang dilakukan secara sistematis oleh pemerintah, tetapi penindasan atas orang-orang Kris-ten sudah lebih hebat dari dahulu: misalnya seorang hamba dari pihak tuan nya yang bukan Kristen, ataupun seorang istri dari pihak suaminya. Walaupun kata ”tersebar” biasanya digunakan untuk orang-orang Yahudi yang tinggal dalam ”diaspora” (perantauan, lih Yak 1:1), sekarang artinya bersifat kias an: digunakan untuk jemaat Kristen. Hal ini terjadi karena jemaat yang menerima surat ini terdiri atas orang-orang bukan Yahudi yang menjadi Kristen. Karena terdiri atas banyak jemaat dan kelompok, surat ini bersifat umum.
Dalam 5:12-13 diberikan petunjuk bahwa Petrus disertai oleh Silwanus (= Silas) dan Markus. Rasul berada di ”Babilon”; mungkin nama itu digunakan untuk kota Roma; ada dua kota yang bernama Babilon pada waktu itu, di negeri Mesir dan di Babel, tetapi tidak diketahui ada jemaat Kristen di sana. Alkitab tidak memberi petunjuk lain mengenai Rasul Petrus pernah berada di Roma. Menurut tradisi gerejawi, jemaat Roma dipimpin sementara waktu oleh Rasul Petrus hingga dibunuh di bawah pemerintahan Kaisar Nero. Itulah sebabnya, mungkin surat ini ditulis di Roma sebelum 68, tetapi sesudah penulisan 2 Timotius karena Markus belum berada di Roma pada waktu itu (bnd 2Tim 4:11).
Surat Petrus yang pertama ini dapat disebut ”surat pengharapan” (1:3, 13, 21, dst). Karena lahir kembali hendaklah orang Kristen hidup secara kudus dalam kasih persaudaraan (1:22) dan menurut teladan Kristus, dan juga dengan taat tunduk kepada yang berkuasa (2). Hendaklah keku dusan hidup harus juga nyata dalam perkawinan (3:1). Tidak perlu takut kepada manusia, asal berbuat baik (3:13). Kristus juga ba nyak menderita (4). Pada akhirnya, Petrus menasihati para penatua dan pemuda (5).
... yang telah diberitakan sekarang kepada kamu dengan perantaraan orang-orang, yang oleh Roh Kudus yang diutus dari surga, menyampaikan berita Injil kepada kamu, yaitu halhal yang ingin diketahui oleh malaikat-malaikat. (1Ptr 1:12)