57. Filemon

1. Ciri

Secara ramah, Rasul Paulus mendesak Filemon dalam surat kecil ini. Hal ini dilakukannya supaya ia menerima kembali hambanya Onesimus, yang sudah melarikan diri, bukan sebagai seorang hamba lagi, melainkan sebagai seorang saudara yang kekasih.

2. Pembagian


I 1-7 Ucapan syukur dan doa bagi Filemon
II 8-20 Permintaan mengenai Onesimus
III 21-25 Kata penutup dan salam

3. Alamat

Dalam ayat 1 dan 2, tiga orang yang disebut Rasul Paulus: Filemon, Apfia, dan Arkhipus, dan juga jemaat di rumah mereka. Biasanya, ketiga orang itu dianggap sebagai satu keluarga: Apfia adalah istri Filemon dan Arkhipus adalah anak mereka. Rupanya, Filemon tinggal di kota Kolose. Onesimus disebut ”seorang dari antara kamu” di Kol 4:9, sedang menurut surat itu, Arkhipus sudah menerima pelayanan di Kolose (Kol 4:17). Tidak diketahui banyak tentang keluarga tersebut. Nama mereka berbahasa Yunani; Filemon adalah seorang kaya, ia mempunyaihamba-hamba, dan dia dipuji karena pemeliharaannya untuk jemaat.

4. Waktu dan tempat

Lihatlah catatan pada ”surat-surat penjara” yang lain: Efesus, Filipi, dan Kolose. Mungkin sekali, surat ini dibawa Onesimus sendiri, yang berjalan bersama dengan Tikhikus: Tikhikus itu membawa surat kepada jemaat (Kol 4:7-9). Kalau begitu, waktu dan tempat dapat ditetapkan yaitu sekitar 61 di Roma.

5. Ikhtisar

Onesimus adalah seorang hamba, yang melarikan diri dari tuannya;perbuatan itu biasanya dihukum keras dalam budaya Roma―sampai mati!pada akhirnya Onesimus lari kepada Paulus di Roma, yang mungkin sekali pernah ditemuinya di rumah tuannya di Kolose. Di dalam penjara Paulus menjadi alat di tangan Tuhan untuk pertobatan Onesimus: dia, yang dahulu ”tidak berguna”, menjadi seorang Kristen (ay 8-12). Paulus mengirim hamba ini kembali kepada tuannya, Filemon (ay 13), dengan permintaan supaya tuan itu menerimanya kembali sebagai saudara seiman. Paulus menantikan pembebasan segera dari penjara, sehingga dia meminta agar disediakan tempat baginya di rumah Filemon.

6. Nas

Sebab mungkin karena itulah dia dipisahkan sejenak dari engkau, supaya engkau dapat menerimanya untuk selama-lamanya, bukan lagi sebagai budak, melainkan lebih daripada budak, yaitu sebagai saudara seiman yang terkasih; bagiku sudah demikian, apalagi bagimu, baik secara manusia maupun di dalam Tuhan. (Flm 15-16)

Informasi Buku

  1. PDF
  2. Penulis:
    Daan J. Zandbergen
  3. ISBN:
    978-602-8009-50-8
  4. Copyright:
    © 2011 LITINDO
  5. Penerbit:
    Yayasan Komunikasi Bina Kasih