Pentateukh

1. Nama

Kata Pentateukh berarti: (kitab) yang dibagi atas lima bagian. Nama yang sudah lama digunakan untuk kelima kitab pertama, namun tidak terda-pat dalam Alkitab sendiri. Walaupun begitu, sering kali kelima kitab ini (Kejadian hingga Ulangan) disebut sebagai kesatuan: Pentateukh, Kelima kitab Musa atau Tora (Taurat). Pentateukh ditulis sebagai buku sejarah (yaitu sejarah sejak kejadian langit dan bumi hingga kematian Musa), tetapi sebagian besar (± ⅔) mengandung undang-undang danhukum-hukum untuk kehidupan bangsa Israel, sehingga nama Tora juga baik.

2. Penulis dan waktunya: persoalan Pentateukh

Sampai dengan abad ke-18, baik Yahudi maupun Kristen percaya bahwa Taurat itu ditulis oleh Musa, kecuali Ul 34:5-12, di mana kematiannya sendiri ditulis. Tetapi pada permulaan abad tersebut, para teolog mulai bimbang, apakah Musa merupakan satu-satunya penulis atau bukan, dan apakah tulisan itu dapat ditetapkan pada waktu dahulu. Pada akhir nya, muncullah teori-teori yang coba menjelaskan kejadian Pentateukh dari banyak sumber, oleh banyak penulis, dan pada banyak masa (sampai dng masa sesudah pembuangan). Teori yang lebih terkenal daripada yang lain adalah Teori Empat Sumber, terutama dibuat oleh seorang teolog Jerman, Wellhausen. Menurut teori ini, pokok Pentateukh ditu-lis pada abad ke-9 SM, ketika dua orang masing-masing memberikan sejarah Israel. Kedua orang itu disebut J dan E (menurut nama Allah yang digunakan oleh mereka: J memakai nama Jahweh (tuhan) dan Ememakai nama Elohim (Allah). Pada waktu Kerajaan Utara dihancurkan, kedua tulisan digabung menjadi satu kitab; pada masa Raja Yosia seorang penulis lain (D) menambahinya dengan Kitab Ulangan, sesudah pembuangan Pentateukh diselesaikan oleh P (seorang imam), yang menambahinya dengan banyak peraturan dan hukum mengenai ibadah.

Hasil teori ini jelas: Musa bukanlah penulisnya, dan kebanyakan isi Pentateukh tidak ditulis pada waktu itu. Tidak semua masalah Pentateukh dapat dibicarakan di sini. Bebera-pa hal dari Alkitab sendiri harus dicatat:

  • Dalam Pentateukh sering kali Musa sendiri menulis apa yang dipe-rintahkan Allah: Kel 17:14; 24:4; 34:27; Bil 33:2; Ul 31:9, 19; 31:24.
  • Waktu hukum-hukum ditulis, sering kali tulisannya dimulai dengan istilah: ”Tuhan memanggil Musa dan berfirman kepadanya...” Im 1:1; Bil 1:1, dan seterusnya.
  • Dalam kitab-kitab lain terdapat bukti, bahwa isi Pentateukh sudah diketahui pada masa Yosua dan raja-raja: Yos 1:7; 8:31; 23:6; 1Raj 2:3.
  • Walaupun dalam Alkitab Musa tidak disebut sebagai penulis selu-ruh Pentateukh, namun setiap kali namanya terkait dengan Taurat, umpamanya Yoh 1:17; Rm 10:5; Ibr 9:19.

Jadi, rupanya ada alasan kuat untuk menganggap Musa seba gai penulis Pentateukh yang utama. Meskipun, mungkin beberapa bagi an ditulis orang lain dan pengumpulannya dilakukan oleh seorang redaktur.

3. Kesatuan Pentateukh

Dalam tradisi Yahudi, Pentateukh itu dianggap sebagai satu kitab yang ditulis di atas lima gulungan kitab. Pembagian Pentateukh serta judul-judulnya (Kejadian, Keluaran, dst) seperti yang diketahui sekarang berasal dari terjemahan Yunani (Septuaginta atau LXX), yang dibuat pada abad-abad sebelum kelahiran Kristus. Tradisi untuk menyebut lima gulungan sudah sangat tua, sehingga baiklah kita menggunakan pembagian tersebut itu. Dengan mudah setiap kitab dapat dibedakan dari yang lainnya.

Informasi Buku

  1. PDF
  2. Penulis:
    Daan J. Zandbergen
  3. ISBN:
    978-602-8009-50-8
  4. Copyright:
    © 2011 LITINDO
  5. Penerbit:
    Yayasan Komunikasi Bina Kasih