Yohanes memberikan kesaksian tentang Yesus Kristus, Anak Bapa, yang akan memberi hidup kekal kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya. Kitab Injil ini ditulis Yohanes untuk jemaat-jemaat Kristen yang sudah mengetahui Injil-injil lain, tetapi masih perlu diteguhkan dalam kepercayaannya. Dalam kitab ini, Yohanes memberikan beberapa pidato Tuhan Yesus yang panjang, yang di dalamnya Ia menyatakan Diri sebagai Juruselamat yang benar: ”Akulah roti yang hidup” (ps 6), ”Akulah Gembala yang baik” (ps 10), ”Akulah pokok anggur yang benar” (ps 15).
I | 1:1-18 | Pendahuluan: Firman yang menjadi manusia |
II |
a. 1:19-4:54 Pelayanan umum: tanda-tanda pertama; kesaksian dan perkenalan b. 5:1-10:42 Pelayanan umum: tanda-tanda berikutnya; kesaksian dan pertentangan |
|
III | 11:1-17:26 | Pelayanan khusus kepada ”orang kepunyaan-Nya” |
IV | 18:1-21:25 | Sengsara dan kemenangan |
Yohanes menghindari untuk menyebut namanya sendiri; di 21:20 ia disebut ”murid yang dikasihi Yesus”, dan 21:24 menyatakan bahwa ”dialah murid, yang memberi kesaksian tentang semuanya ini dan yang menuliskannya....” Bersama dengan Petrus dan dengan adiknya sendiri, Yakobus, Yohanes diberi tempat khusus di antara kedua belas murid (Luk 9:28 dan Mrk 14:33).pada akhir hidupnya, Yohanes bekerja di Efesus, dan menurut tradisi gerejawi kitab Injil ini ditulisnya di sana. Kira-kira pada 90, rasul ini dibuang ke pulau Patmos, di mana ia mendapat wahyu dari Yesus kristus. Waktu penulisan Injil ini dan surat-surat Yohanes tidak diketa-hui dengan pasti.
Ternyata Yohanes tidak menulis kitabnya untuk orang yang belum percaya, tetapi untuk jemaat Kristen yang sudah mengenal Kitab-kitab Injil lain. Mereka tidak berasal dari bangsa Yahudi; itulah sebabnya Yohanes sering kali memberikan keterangan tentang kebiasaan dan adat Yahudi (mis 2:6; 4:9; 7:2, dst). Berbeda dengan Injil Matius dan Injil Markus‚dalam Injil Yohanes istilah ”orang Yahudi” sudah berarti negatif‚ lain daripada dalam Matius atau Markus.
Kitab Injil yang keempat ini agak lain dari Injil-injil sinoptis yang mendahuluinya. Ketiga Injil itu bentuknya sama, bukan mengenai garis-garis besarnya saja, melainkan juga pada intinya. Kitab Yohanes memang lain dari awal sampai akhir. Injil-injil sinoptis penuh dengan peristiwa dan percakapan pendek, sedangkan Yohanes hanya berbicara tentang bebera-pa pokok saja. Sebenarnya, ada tiga cerita yang juga terdapat dalamInjil-Injil lain, yaitu tentang Yohanes Pembaptis, tentang makanan untuk lima ribu orang, dan tentang Yesus yang berjalan di atas air (ps 1 dan 6). Kitab Injil ini ditulis sebagai kesaksian; Yohanes berkata dengan sungguh-sungguh, bahwa dia adalah seorang saksi mata (19:35; 21:24). Yesus sendiri menyaksikan bahwa Dia dikirim oleh Bapa-Nya di surga, mukjizat-mukjizat-Nya menjadi tanda tentang kesaksian itu.
Karena Allah begitu mengasihi dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada- Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Yoh 3:16 )