5. Ulangan

1. Ciri

Sebelum bangsa Israel masuk ke Tanah Perjanjian, Musa harus berpisah dari mereka. Dalam pidato perpisahannya, ia mengingatkan mereka akan perbuatan Tuhan yang besar sesudah keluar dari Mesir dan selama 40 tahun di padang gurun. Ia menegaskan kehendak Allah untuk kehidupan mereka di negeri Kanaan (terutama terhadap bangsa­bangsa kafir), dan pada akhirnya ia memimpin pembaruan perjanjian Allah dengan bangsa-Nya, dengan peringatan akan janji dan tuntutan perjanjian itu.

2. Pembagian


I 1-4 Peringatan akan pemeliharaan Tuhan selama 40 tahun
II 5-26 Pembicaraan dan penjelasan kehendak Allah untuk kehidupan mereka di negeri Kanaan
III 27-30 Pembaruan perjanjian dengan berkat dan kutuk
IV 31-34 Peraturan perpisahan Musa

3. Penulis

Tentang kitab ke-5 dari Pentateukh ini teolog modern menyangkal bahwa Musa penulisnya. Keberatan terbesar pada pasal 12: menurut mereka ibadah diperintahkan ke pusat (Yerusalem) saja, dan hal itu sama sekali tidak sesuai dengan keadaan dahulu, hanya sesuai dengan keadaan masa itu, kecuali masa Raja Yosia. Menurut keterangan B. Holwerda, maksud pasal 12 sama sekali bukanlah suatu pusat ibadah, melainkan perintah untuk menghancurkan tempat­tempat ibadah kafir, dan untuk berbakti kepada Tuhan di ”tempat-tempat (bentuk jamak!) yang akan dipilih Tuhan”. Dengan demikian, tiang utama sanggahan Teori Empat Sumber itu dicabut (lih hlm 18).

4. Ikhtisar

Kitab Ulangan sebenarnya merupakan khotbah Musa, yang menerangkan dan memperingatkan kesepuluh Firman kepada bangsa, serta menerapkannya untuk kehidupan kelak di Tanah Perjanjian.
Nyatanya, banyak ketentuan dan peraturan Ulangan dapat kita pahami dengan baik kalau kita mengenal adat dan ibadah bangsa-bangsa kafir di Kanaan. Tuhan selalu menghendaki umat-Nya hidup jauh berbeda dari bangsa­bangsa kafir―perbedaan yang bukan berdasarkan kebaikan mereka sendiri, tetapi kasih Allah (7:1-11, terutama ay 8). Seluruh peraturan yang diberikan dalam bagian ini (hingga ps 26), bermaksud untuk memisahkan bangsa Israel dari adat kafir, artinya mereka dikuduskan. Pada akhirnya, ditegaskan kepada mereka: perjanjian selalu mengandung janji dan tuntutan, jadi akibatnya selalu berkat dan kutuk (ps 27–29). Sekarang mereka berhadapan dengan jalan bercabang, yaitu jalan keselamatan dan jalan kebinasaan (ps 30).

5. Nas

Dengarlah, hai orang Israel: (”Sjema Jisrael”)

Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa! Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. (Ul 6:4-5)

Jadi kamu harus berpegang pada seluruh perintah yang kusampaikan kepa-damu pada hari ini, supaya kamu kuat.... (Ul 11:8)

Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu. (Ul 30:19)

Informasi Buku

  1. PDF
  2. Penulis:
    Daan J. Zandbergen
  3. ISBN:
    978-602-8009-50-8
  4. Copyright:
    © 2011 LITINDO
  5. Penerbit:
    Yayasan Komunikasi Bina Kasih