Bangsa Yehuda diajak oleh Nabi Hagai untuk melanjutkan pembangunan Bait Suci, yang dihentikan selama 15 tahun. Ketaatan akan perintah Allah ini akan mengakibatkan berkat jasmani dan rohani.
I | 1:1-2:1a | Nasihat untuk melanjutkan pembangunan kembali Bait Suci serta akibat ketaatan |
II | 2:1b-10 | Kemegahan Bait Suci yang baru |
III | 2:11-20 | Janji berkat karena pertobatan sesudah kenajisan |
IV | 2:21-24 | Janji kepada Zerubabel (cincin meterai) |
Meskipun Hagai disebut dalam Kitab Ezra (5:1; 6:14), tidak diketahui banyak tentang kehidupannya. Ia bekerja dengan Zakharia, dengan tugas yang sama (ajakan untuk membangun), dan pada masa yang sama (meskipun masa Zakharia lebih lanjut). Mungkin sekali Hagai tidak berasal dari keturunan Lewi seperti Zakharia, karena ia dikirim kepada para imam (2:12).sebab kitabnya tertulis dengan menggunakan kata ganti orang ketiga, mungkin ada penulis selain nabi itu sendiri. Bentuk kitab ini bukan saja nubuat, tetapi juga sejarah (1:12; 2:13, 14, 15).
Karena keempat nubuat Hagai ditetapkan tepat menurut pemerintahan Raja Darius, maka tidak sulit untuk menetapkan waktunya: Darius memerintah atas kerajaan Persia dari 522 sampai dengan 486; jadi nubuat Hagai terjadi pada 520.
Pembangunan Bait Suci dilaksanakan sebagai berikut (menurut Ezra):
536 mulai (Ezr 3:8)536 berhenti (Ezr 4:4)520 dilanjutkan (Ezr 5:1)515 diselesaikan (Ezr 6:15)
Pada masa antara 536 dan 520 keadaan Yehuda buruk: ada perlawanan dari orang-orang Samaritan, dan hasil pertanian hampir tidak ada. Menu-rut pendapat orang-orang Yahudi, itulah alasan untuk menghentikan pembangunan Bait Suci (”Sekarang belum tiba waktunya...”, 1:1). Mela-lui nubuat Hagai telah dinyatakan kepada mereka bahwa keburukan keadaan mereka bukanlah alasannya, tetapi akibatnya! Lihat 1:6-11 dan 2:16-20; (awas! Ay 2:16a diterjemahkan salah oleh TB; lebih baik ikutlah TL). Di bawah pimpinan Zerubabel dan Yosua terjadilah pertobatan, dengan demikian, bangsa itu mendapat berkat lagi. Dahulu berkat tidak mungkin karena ketidaktaatan untuk membangun Bait Suci. Ketidaktaatan itu dibandingkan dengan kenajisan (2:11-15).
Adapun Rumah ini,kemegahannya yang kemudian akan melebihi kemegahannya yang semula, firman Tuhan semesta alam, dan di tempat ini Aku akan memberi damai sejahtera, demikianlah firman Tuhan semesta alam. (Hag 2:10)