Dengan kekuasaan rasuli, Paulus memanggil jemaat-jemaat di Galatia yang sudah merasa tertarik oleh ajaran sesat untuk kembali kepada satu-satunya Injil yang dapat dipercayai. Injil inilah yang mengabarkan pembenaran hanya oleh iman, dan memanggil jemaat untuk hidup dalam kemerdekaan Kristus.
I | 1, 2 | Injil tidak berasal dari manusia, melainkan dari Allah |
II | 3, 4 | Injil mengabarkan pembenaran oleh iman |
III | 5, 6 | Injil memanggil jemaat untuk hidup dalam kemerdekaan: jangan menurut daging―hiduplah oleh Roh! |
Ada dua tempat yang bernama Galatia: suatu wilayah di Asia Kecil atau daerah yang bernama seperti itu, yang terletak di tepi sungai Halys di bagian utara dan wilayah pembagian kekaisaran Roma atas provinsi-provinsi. Menurut pembagian itu, provinsi Galatia termasuk wilayah Galatia ditambah dengan Frigia, Likaonia, dan sebagian dari wilayah Pisidia. Apakah yang dimaksud dengan ”Galatia” dalam Kisah Para Rasul? Dan di manakah letak wilayah jemaat yang menerima surat ini? Ma salah ini tidak mudah dipecahkan. Daerah yang pertama disebut (wilayah Galatia di bagian utara) atau yang kedua (provinsi Galatia lebih ke selatan)? Pada umumnya para teolog memilih kemungkinan kedua, sehingga jemaat-jemaat yang dimaksudkan ialah Antiokhia, Ikonium, Listra, dan Derbe, yang dikunjungi Paulus pada perjalanannya yang pertama, dan yang letaknya di provinsi yang bernama Galatia, bukan di wilayah Galatia.
Walaupun begitu, ada alasan untuk memilih kemungkinan pertama. Tetapi dalam Kis 16:6 permulaan perjalanan kedua justru di wilayah Galatia: ”Setelah mereka menjelajahi tanah Frigia dan tanah Galatia, Roh Kudus mencegah mereka untuk memberitakan Injil di Asia...”. Itu lebih baik.
Berdasarkan penjelasan di atas, jemaat-jemaat di Galatia didirikan oleh Paulus pada permulaan perjalanan yang kedua, yaitu pada tahun 49. Pada perjalanannya yang ketiga, Paulus mengunjungi mereka sekali lagi: ”... ia berangkat pula, lalu menjelajahi daerah-daerah pedalaman dan tiba di Efesus”, Kis 18:23 dan 19:1. Paulus menulis surat ini pada perjalanan yang sama, mungkin dari Efesus atau Korintus, yaitu antara 53 dan 55.
Paulus bermaksud menasihati jemaat-jemaat di Galatia supaya mereka tidak mengikuti ”suatu injil lain, yang sebenarnya bukan Injil”. Mereka mulai menerima kuk Hukum Taurat: sunat, mengikuti upacara-upacara. Dengan demikian, mereka menerima kewajiban yang terberat untuk memenuhi seluruh isi Hukum Taurat. Kesesatan itu disebabkan oleh orang Kristen-Yahudi. Mereka takut persekutuan dengan orang Yahudi hilang. Sebab dengan adanya perseku-tuan itu, yang diwujudkan dalam yayasan dan koperasi, dan sebagainya, mereka mengharapkan kepastian hidup di bidang sosial dan ekonomi. Perla wanan dari Paulus keras sekali, yakni jikalau mereka menerima sunat, Kristus tidak berguna bagi mereka dan mereka di luar anugerah.
Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh.... (Gal 5:1)