20. Amsal

1. Ciri

Hikmat yang benar diberikan Tuhan kepada orang yang mende ngarkan ajaran-Nya, dan yang taat akan Taurat-Nya karena ”takut akan Allah adalah permulaan pengetahuan” (1:7).

2. Pembagian

I 1-9 Pendahuluan: amsal-amsal Salomo
II 10-22a Amsal-amsal Salomo
III 22b-24 Amsal-amsal orang bijak
IV 25-29 Amsal-amsal Salomo yg dikumpulkan oleh pegawai Hizkia
V 30 Amsal-amsal Agur (mulai dng soal ”keadilan Allah”)
VI 31a Amsal-amsal Lemuel: nasihat dari ibunya
VII 31b Pujian akan istri yang cakap

3. Penulis dan waktu

Kitab Amsal termasuk ”Kesusastraan Hikmat” bersama dengan Ayub, Pengkhotbah dan (mungkin) beberapa mazmur (ps 1, 37, 49, 78, 112, 128).dengan demikian, Amsal sesuai dengan kebiasaan dan tradisi kesusas-traan daerah Timur Tengah―tetapi hikmat Amsal itu memiliki cirinya sendiri―ada hubungan yang rapat dengan hukum Taurat. Hikmat itu bukan berasal dari pengalaman, ataupun dari penyelidikan alam, tetapi dari penyataan Tuhan. Salomo adalah Penulis sebagian besar Kitab Amsal: ketiga bagian disebut dengan namanya (1–9, 10–22, 25–29). ”Penulis”, bukan berarti bahwa setiap amsal dirumuskan oleh Salomo sendiri; tampak jelas bahwa ia meletakkan dasar untuk kitab ini, tetapi tradisi itu dilanjutkan (25:1).penulisan tidak selesai sebelum masa raja-raja yang terakhir. Penu-lis lain yang disebut adalah orang-orang bijak, Agur dan Lemuel―tidak diketahui apaapa tentang mereka, Masa mungkin saja kerajaan di Arabia-utara.

4. Ikhtisar

Salomo adalah raja yang bijak. Dari cerita tentang permulaan kerajaannya menjadi nyata apakah ”hikmat”: waktu Tuhan menampakkan diri kepa-danya dan mengatakan: ”Mintalah!”, maka Salomo tidak minta apaapa untuk dirinya sendiri, dan ia pun tidak minta ”hikmat” begitu saja, tetapi permintaannya demikian (1Raj 3:9): ”Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang paham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?”jadi, hikmat selalu merupakan hal praktis, hikmat yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan untuk tugas sehari-hari (... dan itulah kebalikan dari kebiasaan kita pada masa kini, dengan berusaha menjadi pintar di sekolah-sekolah, baru sesudah itu mencari tugas...).

5. Gaya bahasa

Amsal diberikan dalam bentuk yang khusus, yaitu masyal; kata Ibrani berarti: rahasia, teka-teki, amsal, peribahasa (dll). Hikmat diberikan dalam bentuk syair pendek, biasanya dengan menggunakan paralelisme (lih catatan pada gaya bh Mazmur). Sebagian dirumuskan menurut abjad, sama seperti Mzm 119, yaitu Ams 31:1-31.

6. Nas

Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan. (Ams 1:7)

Informasi Buku

  1. PDF
  2. Penulis:
    Daan J. Zandbergen
  3. ISBN:
    978-602-8009-50-8
  4. Copyright:
    © 2011 LITINDO
  5. Penerbit:
    Yayasan Komunikasi Bina Kasih