Pada waktu Yunus (± 800)‚ kota Niniwe, ibu kota Asyur, masih selamat dari hukuman karena penduduknya bertobat akibat nubuat pemberitaan Yunus. Tuhan hendak memakai bangsa itu sebagai alat dalam tangan-Nya untuk menghukum ke-10 suku. Hukuman itu terjadi pada 722. Tetapi, musuh bangsa Tuhan itu sendiri akan dihukum juga: Nahum menghiburkan Yehuda dengan nubuat tentang pembinasaan Niniwe yang akan datang.
I | 1:2-8 | Mazmur tentang murka Allah yang benar |
II | 1:9-2:2 | Pembinasaan Niniwe/keselamatan Yehuda |
III | 2:3-13 | Niniwe akan direbut dan dijarah |
IV | 3:1-19 | Niniwe akan dipermalukan dan dihina |
Tidak ada informasi apaapa tentang nabi Nahum di luar kitabnya. Ia berasal dari kota Elkosy, mungkin di Yehuda. Batas-batas masa Nahum dapat ditetapkan dengan pasti: antara 663–612 nubuat ini telah diucapkan (mungkin dikitabkan juga). Pada 663 kota Tebe di negeri Mesir, yang disebut kejatuhannya di 3:8, direbut oleh Raja Asurbanipal dari Asyur. Pada 612 kota Niniwe sendiri jatuh karena serangan tentara Babel. Pada masa itu Yehuda diperintah oleh tiga raja:
Pada masa Manasye pengaruh Asyur sangat besar. Tentaranya telah mengalahkan (sejak ± 800): Tirus, Sidon, Aram, Israel, dan Mesir―se
muanya terletak di sekeliling Yehuda. Pengaruh Asyur telah nyata di Yehuda: Raja Manasye beribadah kepada dewa-dewanya (2Raj 21:5).pada akhirnya ia dibuang oleh Asyur pula. Itulah sebabnya, nubuat Nahum mungkin harus ditetapkan pada masa kedua pemerintahan Raja Manasye―sekitar 650.
Dalam kitab ini tidak ada nasihat atau ancaman dari Tuhan terhadap bangsa-Nya karena dosa-dosa dan pelanggaran, yang ada ha nya peng-hiburan bagi mereka. Dalam keadaan politik yang makin lama makin gelap di bawah ancaman Asyur, maka mereka mendengar berita tentang keselamatan dari ancaman itu. Mengingat akan cerita tentang Sanherib di depan kota Yerusalem kami mengerti sifat hiburan itu. Nubuat ini digenapkan pula, yaitu pada masa Yosia, ketika Asyur dengan cepat dile-mahkan oleh serangan-serangan dari pihak orang Media dan Babel.
Lihatlah! Di atas gunung-gunung berjalan orang yang membawa berita, yang mengabarkan berita damai sejahtera. (Nah 1:15a)