Paulus, hamba Yesus Kristus, dengan suratnya menguatkan hati jemaat Kristus di Roma, yang baru berdiri. Ia menunjukkan kebahagiaan jemaat serta panggilannya yang nyata dalam pemberitaan Injil sebagai kekuatan Allah untuk menyelamatkan setiap orang percaya, yaitu orang Yahudi dan orang Yunani.
No | Referensi | Keterangan |
---|---|---|
I | 1:1-17 | Pendahuluan dan pokok: keselamatan karena Injil |
II | 1:18-8:39 | Isi Injil―anugerah Allah―kebenaran oleh iman a. 1:18-3:20 "Sengsara" b. 3:21-5:21 "Kelepasan" c. 5:1-8:39 "Berterima kasih" |
III | 9-11 | Keadaan Israel terhadap Injil |
IV | 12-15:13 | Hidup menurut Injil |
V | 15:14-16:27 | Urusan pekabaran Injil dan Pujian akan Allah |
Surat ini ditulis Paulus pada waktu ia masih berada di Korintus. Ia bermaksud untuk kembali ke Yerusalem pada perjalanannya yang ketiga (Kis 20:3), yaitu pada 56/57. Maksud Paulus adalah pergi ke Roma guna mengurus perjalanannya ke Spanyol (15:28). Paulus sudah lama berkeinginan pergi ke Roma supaya ia dapat mengabarkan Injil di sana, tetapi rencananya itu tidak terlaksana. Namun, Paulus telah be kerja di Roma―secara tidak langsung―melalui pembantupembantunya yang dikirim mendahuluinya dengan pemberitaan Injil, misalnya Priska dan Akwila, Andronikus dan Urbanus (16).
Jemaat di Roma tidak didirikan oleh Paulus sendiri, dan mungkin sekali tidak pula oleh Rasul Petrus. Menurut berita dari seorang penulis Romawi (Suetonius), sudah ada jemaat Kristen di Roma pada masa Kaisar Claudius (41–54). Mungkin orang Yahudi atau ”orang yang takut akan Allah”, yang mengunjungi pesta-pesta besar di Yerusalem pernah membawa kabar Injil ke Roma, ataupun jemaat yang didirikan oleh pembantu-pembantu Paulus, yang disebut di atas. Jemaat Roma terdiri atas orang-orang yang bukan bangsa Yahudi yang telah menjadi Kristen dan atas orang-orang Kristen-Yahudi; mungkin kelompok pertama adalah yang terbesar.
Justru karena Paulus belum sempat pergi ke Roma ia mengirim surat ini, dengan maksud menguatkan jemaat muda itu. Untuk itu ia meringkaskan seluruh isi Injil dalam suratnya de ngan menekan kan halhal yang terpenting. Secara teratur dan sistematis, ia menyusun pokok-pokok ajaran Kristen. Sekitar 56 perjuangan Paulus melawan ajaran Yudaisme sudah sangat hebat. Juga di Roma (dng sekitar 50.000 orang Yahudi!) tampaknya pengaruh ajaran itu cukup kuat, sehingga Paulus menjelaskan rencana keselamatan Allah dan pemilihan Israel secara panjang lebar bagi jemaat Kristen itu.
Tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat pembenaran oleh Allah telah dinyatakan, ... yaitu pembenaran oleh Allah melalui iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. (Rm 3:21-22)1