Yesaya dipanggil dan diutus terutama ke kerajaan Yehuda untuk memberitakan hukuman perjanjian Tuhan yang Mahakudus karena bangsa Tuhan itu tidak setia lagi pada perjanjian-Nya itu; memberitakan bahwa (walaupun begitu) ”sisa orang Israel” akan dibebaskan, supaya perjanjian Tuhan dapat dilanjutkan, agar keselamatan Tuhan dapat diberikan kepada umat-Nya.
No | Referensi | Keterangan |
---|---|---|
I | 1-39 | Pemberitaan kepada Yehuda tentang penghakiman dan penyelamatan pada masa kini a. 1-12 Nubuat-nubuat tentang keadaan Yehuda di bawah ancaman Aram dan Israel b. 13-23 Nubuat-nubuat tentang bangsa-bangsa kafir c. 24-27 Lukisan tentang penghakiman dan penyelamatan itu d. 28-33 Nubuat tentang Yehuda di bawah ancaman Asyur e. 34, 35 Hukuman bagi Edom, keselamatan bagi umat Tuhan f. 36-39 Riwayat Raja Hizkia |
II | 40-66 | Pemberitaan kepada Yehuda tentang penghakiman dan penyelamatan pada masa depan a. 40-53 Penghiburan karena penyelamatan oleh Hamba Tuhan yang menderita (42, 49, 50, dan 52/53) b. 54-62 Kelepasan akan nyata dalam kemuliaan Sion c. 63-66 Dosa-dosa akan dihakimi |
Tidak diketahui secara pasti siapakah Yesaya itu. Kemungkinan besar ia seorang bangsawan; bahasanya tinggi dan indah, dan ternyata ia bergaul rapat dengan raja-raja. Ia juga bertugas sebagai penulis riwayat raja-raja (2Taw 26:22; 32:32). Pernah (30:8) ia disuruh menuliskan nubuatnya agar tetap dapat dibaca. Mungkin Yesaya sendiri menulisnya, atau mungkin juga sebagian ditulis para muridnya (lih 8:16). Dewasa ini, hampir semua teolog berpendapat bahwa Kitab Yesaya ditulis dua orang: bagian pertama (1–39) oleh Yesaya dan bagian kedua (40–66) oleh Deutero-Yesaya (deuteros = kedua). Ada juga yang menganggap 56–66 sebagai tulisan penulis ketiga, yang disebut Trito-Yesaya. Alasan utamanya adalah keadaan yang dilukiskan secara kon kret dari zaman pembuangan (termasuk nama Raja Koresh dl ps 45, seorang yg hidup ± 150 tahun sesudah Hizkia!) tidak dapat diketahui dalam masa Yesaya, yaitu sekitar tahun 700. Tetapi, kita selalu harus ingat bahwa Yesaya adalah seorang nabi, yang meneruskan penyataan Allah kepada umat-Nya. Sebuah nubuat selalu bersifat mukjizat: yang tidak nyata telah dinyatakan. Itulah sebabnya kami menganggap Yesaya sebagai penulis seluruh kitab; waktunya diperkirakan pada masa raja-raja yang disebut, dan mungkin juga pada zaman Manasye.
Asyurlah yang memerintah bagian timur dari ”bulan sabit yang subur”pada zaman raja-raja Israel. Pada waktu Raja Ahab (Keraja an Utara) kuasa Asyur sampai ke Israel, tetapi sesudah itu surut lah kuasanya, dan baik Kerajaan Utara (Israel) maupun Kerajaan Selatan (Yehuda) berkembang dalam keadaan tenang dan tente ram. Secara lahiriah dan jasmani ada kemakmuran dan kesejahteraan dalam kedua negeri itu, di Utara di bawah pemerintahan Yerobeam II dan di Selatan di bawah pemerintahan Raja Uzia. Tetapi, secara rohani kehidupan bangsa Yehuda dan Israel buruk belaka (lih ps 5), sekalipun berada di bawah pemerintahan seorang raja yang setia kepada Tuhan, yaitu Yotam. Tuhan akan menggunakan kuasa Asyur untuk menghukum bangsa-Nya. Dan itulah sebabnya, kuasa Asyur mulai menjadi besar lagi dan pengaruhnya maju ke arah barat. Ancaman Asyur haruslah diingat sebagai latar belakang bagian pertama Kitab Yesaya. Tuhan mengutus nabi-nabi-Nya untuk menasi-hati umat-Nya tentang dosa mereka; di Kerajaan Utara Amos dan Hosea, di Kerajaan Selatan terutama Mikha dan Yesaya. Jauh sebelum keadaan asyur mencapai puncaknya, Tuhan menyatakan kepada Yesaya bahwa Asyur hanya sebuah alat dalam tangan-Nya: Raja Hizkia yang cenderung minta bantuan dari Mesir karena takut pada Asyur (hal ini sudah terjadi dng bapaknya Ahas, yg berharap akan kuasa selain Tuhan dl melawan ancam an Aram dan Israel dl perang Siro-Efraim). Hizkia dinasihati untuk menaruh harapannya pada Tuhan saja karena Asyur akan dibinasakan.
740 Kematian Raja Uzia: panggilan Yesaya menjadi nabi. 735 Perang Siro-Efraim: Rezin (Aram) dan Pekah (Israel) berperang melawan Ahas (Yehuda) untuk memaksanya bersepakat mela-wan Asyur.
732 Tiglat-Pileser (Raja Asyur) mengalahkan Damsyik.722 Samaria dan Israel ditaklukkan Asyur (Salmaneser V dan Sargon II).
701 Sanherib mengepung kota Yerusalem.612 Kejatuhan Asyur: Niniwe dikalahkan oleh Babel.586 Kerajaan Yehuda dikalahkan Babel, dan penduduknya dibuang.
539 Kerajaan Babel dikalahkan raja Persia, Koresh (560–530).
538 Yehuda diizinkan Raja Koresh untuk kembali ke negerinya.
6. Ikhtisar yesaya adalah seorang nabi yang bertindak secara konkret dalam keadaan politik pada masanya. Keadaan itu (lih di atas ini) tidak mengizinkannya untuk membatasi nasihatnya pada pokok-pokok ”rohani” saja. Sering kali ia disuruh Tuhan untuk memberikan teguran kepada raja, agar perto-batan dimulai dari pemimpin; bahkan anak-anak nabi digunakan Allah dalam nubuat itu: nama mereka menjadi teguran yang terdengar setiap kali: Syear-Yasyub (7:3) dan Maher-Syalal Hasy-Bas (8:3). Yesaya memberitakan Yang Mahakudus Israel. Ia disuruh Tuhan untuk mempersiapkan bangsa Israel bagi penghakiman karena me reka mengeraskan hati mereka (ps 6). Walaupun begitu, langsung dinyatakan kepadanya bahwa sisa dari umat Tuhan akan diselamatkan. Sisa itu akan diselamatkan oleh Mesias, yang dijanjikan tiap-tiap kali (ps 7, 9, 11, dll). Raja Ahas (yg ternyata tidak mau bertobat) diganti raja yang saleh, Hizkia. Juga Hizkia membutuhkan nasihat karena harapannya akan Mesir (ps 30). Ia memberanikan Hizkia melawan Sanherib yang sombong itu (ps 36). Yesaya juga bertindak pada waktu Hizkia sakit (ps 38, bnd 2Raj 20). Dalam bagian kedua, dinyatakan dengan lebih jelas bahwa kesela-matan bukan hanya untuk orang Yehuda saja, terutama karena Mesias dilukiskan sebagai Hamba Tuhan yang menderita. De ngan penderitaan Ia akan menanggung pelanggaran kita.
Hiburkanlah, hiburkanlah umat-Ku, demikian firman Allahmu, tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan Tuhan dua kali lipat karena segala dosanya.
(Yes 40:1-2)