19. Mazmur

1. Ciri

Mazmur adalah nyanyian umat Tuhan yang hidup dalam perjanjian-Nya. Seluruh kehidupan umat itu tercermin dalam pokok-pokok mazmur itu:

  • umat perjanjian memuji Tuhan karena keindahan Taurat-Nya, atau-pun mengeluh karena orang tak peduli akan perjanjian itu;
  • umat itu atau anggotanya mengucapkan berkat atas orang yang mau hidup menurut aturan perjanjian, ataupun merendahkan diri dalam pengakuan dosa karena melawan perjanjian itu;
  • umat itu memuji Tuhan karena kebesaran-Nya, ataupun berterima kasih karena tempat kediaman-Nya dipilih di Sion (= Yerusalem).

Pendek kata, dalam Kitab Mazmur kita bertemu dengan pergaulan yang rapat antara Tuhan dan umat perjanjian atau anggota perjanjian itu. Kerap kali nyata juga bahwa di dalam suasana perjanjian ada perten-tangan antara ”orang benar” dan ”orang fasik”. Orang benar itu bukanlah orang yang tak berdosa, melainkan orang yang ingin mendengarkan dan merenungkan hukum Taurat, dan yang mengaku dosanya sesudah pelanggaran aturan perjanjian itu. Orang fasik itu bukanlah orang kafir atau orang asing, melainkan orang Israel yang tetap merasa puas tanpa perjanjian itu.

2. Pembagian

Pembagian Kitab Mazmur tidak dapat dirincikan seperti kitab-kitab lain. Susunannya tidak menurut isinya. TB membaginya menjadi lima jilid, tetapi ternyata pembagian itu berdasarkan alasan praktis saja―walau-pun tiap-tiap bagian dikunci atau ditutup dengan doksologi atau pujian, pembagiannya sebagai berikut: I 1–41iI 42–72iII 73–89iV 90–106v 107–150di antaranya terdapat dua gaya mazmur yang mudah dibedakan satu dari yang lainnya, yaitu:

  • Hallel Pujian, yang terdiri atas Mzm 113–118; mazmur itu biasanya dinyanyikan pada perayaan Paskah (bnd Mat 26:30).
  • Nyanyian-nyanyian ziarah Mzm 120–134; nyanyian-nyanyian itu mungkin sekali digunakan para peziarah yang pergi ke Yerusalem untuk perayaan pesta atau karena sebab lain.

3. Para Penulis

Dari 150 mazmur, ada 73 buah yang judulnya tertulis ”dari Daud”. Biasanya, istilah itu ditafsirkan seolah-olah tertulis ”dari ciri khas Daud”, tetapi selalu lebih baik untuk menganggap Daud sebagai penulisnya. Demikian juga dengan mazmur-mazmur lain: ada sebuah dari Musa (ps 90), ada dari Salomo (ps 72, 127), dari Heman (ps 88), dari Etan (ps 89), dari Asaf (12 kali), dan dari bani Korakh (11 kali). Asaf, Heman dan Etan, sama seperti orang-orang dari bani Korakh, termasuk golonganorang-orang Lewi yang diangkat untuk memimpin nyanyian di Bait Suci (lih 1Taw 6:31).

4. Gaya bahasa

Selain dari judulnya, mazmur-mazmur ditulis dalam bentuk syair.Judul-Judulnya memberikan informasi tentang penulis dan sering kali juga tentang alasan mazmur itu di dalam sejarah Israel, seperti di Mzm 34, 51, dan 59. Syair-syair sendiri biasanya disusun menurut paralelisme, yaitu ”nas kembar” atau nas yang terdiri atas dua bagian yang sejajar; ada bermacam-macam paralelisme, seperti pola pertentangan (mis negatif-positif), pola ulangan atau pola klimaks, dan lain-lain. Juga beberapa mazmur disusun menurut abjad, umpamanya Mzm 111, 112, dan 119, yang bagian-bagiannya selalu dimulai dengan huruf yang berikut.

5. Nas

Pujilah Tuhan, hai segala buatan-Nya, di segala tempat kekuasaan-Nya! Pujilah Tuhan, hai jiwaku! (Mzm 103:22)

Informasi Buku

  1. PDF
  2. Penulis:
    Daan J. Zandbergen
  3. ISBN:
    978-602-8009-50-8
  4. Copyright:
    © 2011 LITINDO
  5. Penerbit:
    Yayasan Komunikasi Bina Kasih