MINGGU 48: Doa yang Kedua: Datanglah Kerajaan-Mu

Pertanyaan 123

Apakah yang kita doakan dengan kata-kata ”Datanglah kerajaan-Mu”?

Jawaban

Memerintahlah atas kami melalui Firman dan Roh-Mu, sehingga kami semakin lama semakin menundukkan diri kepada-Mu. Pelihara dan perbanyaklah gereja-Mu dan sebarluaskanlah kerajaan-Mu di dunia. Hancurkanlah pekerjaan setan dan segala perlawanan terhadap Firman-Mu sampai kerajaan-Mu mengalami kepenuhannya suatu saat nanti, di mana Engkau menjadi semua di dalam semua.

Kerajaan Allah

Kerajaan Allah adalah istilah untuk pemerintahan Allah di dunia ini. Allah tidak hanya memerintah di dalam gereja, tetapi Ia mau dikenal atau diakui sebagai Raja di seluruh dunia.

Renungan

Doa yang kedua dalam doa Bapa Kami mendoakan kedatangan Kerajaan Allah. Mengapakah saya mendoakannya? Karena sekarang ini saya belum menjadi warga yang baik bagi Raja saya. Dan juga, karena masih ada banyak orang yang belum mengakui-Nya sebagai Raja. Karena itulah, saya mendoakannya.

Untuk mengerti luasnya jangkauan doa ini, lukiskanlah empat lingkaran konsentris. Di dalam lingkaran pertama dibayangkan kehidupan pribadi saya. Saya berdoa apakah Bapa surgawi memerintah sebagai Raja kehidupan saya melalui Firman dan Roh-Nya, sehingga kehidupan saya semakin lama semakin penuh dengan kasih dan pelayanan saya untuk memuliakan Dia. Di dalam lingkaran kedua saya melihat gereja. Gereja adalah persekutuan orang berdosa, yang percaya bahwa Yesus adalah Raja dan Juru Selamat mereka. Melalui Dia, mereka sudah menjadi persekutuan orang kudus. Gereja ini berdiri di tengah pencobaan, perjuangan rohani, dan godaan. Jutaan orang percaya menderita di dunia masa kini. Untuk gereja ini saya berdoa: peliharalah gereja-Mu, sehingga dalam mata gemilanglah terang khayal yang jadi sungguh, Gereja yang menang! Gereja bertumbuh dalam banyak negara di dunia ini, kendati pun banyak penganiayaan, dihina dan dibenci banyak orang. Namun, saya percaya bahwa Tuhan bekerja terus, memelihara dan menumbuhkan gereja-Nya. Tidak hanya secara kuantitatif, tetapi juga secara kualitatif. Di dalam lingkaran yang ketiga saya bayangkan masyarakat pada umumnya, dunia yang mengelilingi gereja. Saya mendoakan kedatangan Kerajaan Allah di negara saya, di dunia ini. Di dunia Barat gereja berhadapan dengan semakin banyak kuasa antikristus. Di mana gereja dahulu sangat berkuasa (sampai memerintah negara), sekarang sudah menjadi minoritas. Sehingga bertumbuhlah intoleransi terhadap pengakuan nama Allah di bidang umum. Dengan berdoa ”datanglah kerajaan-Mu” saya berdoa bagi pemerintah dan semua pemimpin dan pegawai yang melayani masyarakat. Saya berdoa kiranya kebenaran dan keadilan memerintah negara saya, dan juga untuk dampak positif pemberitaan Firman Allah di tengah dunia.

Di dalam lingkaran yang terakhir dan yang paling luas, saya bayangkan kerajaan Allah yang akan datang secara sempurna ketika Raja Yesus datang kembali. Kerajaan itu dimulai-Nya dengan mengadili dan membenarkan semua yang perlu dibenarkan. Kerajaan Iblis akan runtuh dan binasa. Kerajaan damai akan muncul dan tinggal untuk selama-lamanya. Alangkah rindunya saya akan Yerusalem, mulia dan kudus, rinduan hatiku. ’Ku tergerak hendak terbang terus ke puncak bukitmu, di atas hutan rimba dan gunung dan lembah, supaya aku tiba di negeri baka. Datanglah kerajaan-Mu!

Alkitab

”Demikian pula hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, ia pun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu” (Mat. 13:45-46).

Nyanyian Rohani 166:1, 3

Sungguh kerajaan Allah di bumi tak kalah. Yesus yang bangkit dilantik menjadi Kepala. Ia menang; g’lapmu menjadi terang: lihatlah fajar menyala. Akhirnya Yesus memulihkan orang terluka, kaumnya lepas dari nista, sengsara dan duka. Nantikanlah hari kedatangan-Nya: langit gemilang terbuka!

Doa

Tuhan, Jadikanlah aku pembawa damai, Bila terjadi kebencian, jadikanlah aku pembawa cinta kasih, Bila terjadi penghinaan, jadikanlah aku pembawa pengampunan, Bila terjadi perselisihan, jadikanlah aku pembawa kerukunan, Bila terjadi kebimbangan, jadikanlah aku pembawa kepastian, Bila terjadi kesesatan, jadikanlah aku pembawa kebenaran, Bila terjadi kesedihan, jadikanlah aku sumber kegembiraan, Bila terjadi kegelapan, jadikanlah aku pembawa terang, Tuhan semoga aku ingin menghibur daripada dihibur, memahami daripada dipahami, mencintai daripada dicintai,

sebab dengan memberi aku menerima, dengan mengampuni aku diampuni, dengan mati suci aku bangkit lagi, untuk hidup selama-lamanya. Amin. (Doa Fransiskus dari Asisi)

Bahan percakapan

1. Apakah Anda pernah menemukan orang-orang Kristen yang menderita karena nama Yesus? Atau mungkin Anda sendiri mengalaminya? Bagaimana reaksi dan sikap Anda terhadap penderitaan itu?
2. Apa yang Anda pikirkan tentang doa: ”pelihara dan kembangkanlah Gereja-Mu”?
3. Apa yang Alkitab katakan tentang kedatangan Kerajaan Allah sekarang ini, di bumi ini, dan kedatangannya di masa kelak, di bumi baru?

Informasi Buku

  1. PDF
  2. Penulis:
    Wim Verboom
  3. ISBN:
    978-602-0904-24-5
  4. Copyright:
    © Wim Verboom
  5. Penerbit:
    Literatur Perkantas