Mengapa kita harus melakukan perbuatan-perbuatan baik, jika kita dilepaskan dari kesengsaraan kita hanya oleh anugerah melalui Kristus, tanpa jasa apa pun dari pihak kita?
Karena Kristus, yang telah membebaskan kita, juga memperbarui kita oleh Roh-Nya untuk menjadi gambar-Nya. Perbuatan-perbuatan baik kita adalah buah-buah dari iman kita. Dengan perbuatan-perbuatan baik itu, kita bersyukur dan memuliakan Allah. Kita dikuatkan oleh perbuatan-perbuatan itu di dalam iman dan melalui perbuatan-perbuatan baik itu, kita memperlihatkan kasih Kristus kepada orang lain, supaya mereka juga percaya kepada-Nya.
Diperbarui untuk menjadi gambar-Nya
Roh Kudus memperbarui kita sedemikian rupa sehingga dalam perbuatan dan sikap, kita menjadi serupa dengan Kristus. Sekarang masih samar-samar, tetapi suatu kali kelak akan sempurna.
Dapatkah orang-orang yang tetap tidak percaya dan tidak bersyukur dan tidak mau bertobat dari hal-hal ini menjadi selamat?
Tidak, karena Allah mengatakan di dalam Alkitab dengan sangat jelas bahwa orang-orang yang melanggar hukum-Nya tidak akan mewarisi kerajaan-Nya.
Hidupku berubah oleh iman kepada Yesus Kristus. Saya mengalami kerinduan dalam hatiku yang makin besar untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik. Bukan untuk memperoleh ganjaran, tetapi untuk melayani. Perbuatan baik itu adalah pekerjaan saya, tetapi pada hakikatnya perbuatan itu dikerjakan Allah Roh Kudus dalam hidupku. Bagian ke-III Katekismus Heidelberg berbicara tentang hal ini (Minggu 32–52). Mengenai hal SYUKUR.
Mengapa begitu penting bahwa saya melakukanperbuatan-perbuatan yang baik? Setidak-tidaknya ada tiga alasan:
Pertama, dengan ini saya boleh memperlihatkan rasa syukur kepada Allah karena kasih dan anugerah-Nya terhadap saya. Perbuatan-perbuatan baik bagaikan cinta kasih saya untuk membalas kasih-Nya dalam Yesus Kristus terhadap saya.
Selanjutnya, jika saya mengalami kehadiran Allah di dalam hidupku, yang karenanya saya rindu untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik, maka saya mengalami hal itu sebagai dorongan dan jaminan untuk sungguh-sungguh percaya bahwa Allah sudah menerima saya sebagai anak-Nya. Ketiga, dengan berbuat baik saya memperlihatkan kasih Allah di dunia ini kepada orang lain. Jika melalui perbuatan baik terang kasih Allah menyala di dunia, maka orang lain merasa tertarik untuk juga dapat belajar mengenal Yesus. Ada juga sisi yang lain. Mereka yang berkanjang dalam hidupnya yang fasik dan tidak mengenal syukur, dan tidak bertobat kepada Allah, tidak dapat beroleh selamat. Ia tidak dapat masuk Kerajaan Surga.
”Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga” (Mat. 5:16).
Kiranya Kauterangi jalanku dengan cahaya wajah-Mu, ya Tuhan. Ajarkan aku undang-undang-Mu. Selalu kukasihi kesungguhan. Tetap mengalir air mataku melihat orang yang melawan Tuhan.
Tuhan Allah, Bapa Yang Mahakuasa, sebagai anak-Mu berikanlah kepada saya kerajinan dalam melakukan perbuatan-perbuatan baik, sebagai bukti dan buah pekerjaan-Mu dalam hidupku. Tidaklah untuk menerima imbalan, melainkan untuk melayani Engkau dan sesamaku, sambil membuktikan syukur saya kepada Engkau. Kiranya aku disanggupkan-Mu menyinarkan kasih-Mu dalam dunia, melalui tingkah laku saya. Sehingga orang lain dapat melihatnya dan, melalui itu, melihat Engkau. Untuk itu, Ya Tuhan, berikanlah kepadaku semangat dan keberanian; perlengkapi saya dengan karunia-karunia untuk berbuat baik, sehingga saya sendiri juga semakin yakin dan membuktikan dalam hidupku bahwa Engkaulah Bapaku dan akulah anak-Mu. Amin.