MINGGU 34A: Sepuluh Perintah Allah

Pertanyaan 92

Apa bunyi hukum Taurat Allah?

Jawaban

Dalam Keluaran 20:1-17, hukum Taurat Allah dimulai dengan tulisan Akulah Tuhan, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Dan selanjutnya Sepuluh Hukum

1. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
2. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, Tuhan, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku, tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.
3. Jangan menyebut nama Tuhan, Allahmu, dengan sembarangan, sebab Tuhan akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.
4. Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat Tuhan, Allahmu: maka janganlah melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu, atau orang asing yang di tempat kediamanmu. Sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya Tuhan memberkati hari Sabat dan menguduskannya.
5. Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu p>di tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu.
6. Jangan membunuh.
7. Jangan berzina.
8. Jangan mencuri.
9. Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.
10. Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya; atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya, atau keledainya, atau apa pun yang dipunyai sesamamu.

Tulisan di depan Sepuluh Hukum

Dalam tulisan di depan Sepuluh Hukum, berbicara tentang pembebasan umat Israel dari Mesir. Sepuluh Hukum juga membentuk peraturan-peraturan tentang ucapan syukur karena pembebasan itu.

Cemburu

Allah adalah seorang yang dengki atau iri, yaitu Allah yang cemburu. Ia tidak menerima para pesaing.

Membalaskan

Secara harfiah (dan kemungkinan diterjemahkan lebih baik): mengunjungi, meminta pertanggungjawaban.

Sabat

Kata ”sabat” berasal dari kata Ibrani, yang berarti tenang, berhenti sesaat dari pekerjaan.

Budak laki-laki dan budak perempuan

Kata-kata budak laki-laki dan budak perempuan cocok dalam suatu budaya, yang di dalamnya perbudakan merupakan hal yang sangat biasa. Budak laki-laki dan budak perempuan adalah milik dari seorang tuan. [Pada 1863 perbudakan dihapuskan di daerah-daerah kolonial Belanda].

Pertanyaan 93

Bagaimana Anda dapat membagi Sepuluh Hukum?

Jawaban

Dalam dua bagian. Pada perintah ke-1 sampai dengan ke-4 berbicara tentang kasih kepada Allah. Pada perintah ke-5 sampai dengan ke-10 berbicara tentang kasih kepada sesama.

Renungan

Hidup bagi hormat Allah berarti bahwa saya dalam praktik sehari-hari hidup sesuai Perintah-Nya, sebagaimana diungkapkan dalam Kesepuluh Hukum atau Kesepuluh Perintah, atau Dekalog, atau Dasa Titah. Allah telah memberikan Perintah-Nya kepada bangsa Israel di Gunung Sinai pada waktu perjalanannya dari Mesir melalui padang gurun, menuju tanah perjanjian Kanaan. Apakah Hukum-hukum ini masih berlaku bagi saya dan bagi gereja masa kini? Tentu saja! Yesus Kristus tidak datang untuk meniadakan hukum Taurat. Tidak. Tetapi syukurlah, Ia telah datang untuk menggenapinya (lih. Mat. 5:17). Ia telah membebaskan saya dari kutuknya! Oleh karena itu, saya dapat menaati Hukum Allah dengan hati yang bebas. Penting sekali untuk menekankan bahwa Allah tidak mulai secara langsung dengan menyebutkan Sepuluh Perintah. Pertama-tama, berbentuk preambul, Ia memperkenalkan diri-Nya sendiri dengan berkata, ”Akulah Tuhan, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.” Ia yang telah memerdekakan umat-Nya Israel. Setelah itu Ia memberikan Hukum-Nya. Dengan kata lain: jika Allah meminta untuk melakukan Hukum-Nya, Ia menghendaki agar perbuatan sesuai perintah-Nya bersifat syukur karena pembebasan-Nya! Bangsa ini dilepaskan-Nya dan telah mengalami kasih-Nya sehingga sekarang boleh hidup merdeka dan menuju tanah perjanjian. Bangsa itu diperintahkan-Nya untuk membalas kasih-Nya dengan ketaatan, dalam kehidupan yang sesuai dengan kehendak Penebusnya.

Bangsa itu harus membalas kasih-Nya dengan kasih. Dan persis hal itu masih sangat berlaku bagi saya sekarang ini. Terlebih lagi, karena pembebasan oleh Yesus Kristus lebih besar dan ajaib daripada pembebasan bangsa Israel dari tanah perbudakan Mesir. Yesus telah membebaskan saya dari perbudakan dosa. Mengingat itu, maka saya sangat ingin untuk hidup penuh syukur dan kerelaan untuk menyatakan kasihku kepada Allah dan kepada sesamaku.

Kesepuluh Hukum biasanya dibagi dalam dua bagian. Hukum I–IV berkaitan dengan kasih saya kepada Allah. Hukum V–X berkaitan dengan kasih saya kepada sesamaku manusia. Keduanya dikaitkan secara erat.

Alkitab

”Jawab Yesus kepadanya, ’Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah perintah yang terutama dan yang pertama. Perintah yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi” (Mat. 22:37-40).

Mazmur 119:5

Ajarkan jalan undang-undang-Mu kepadaku, supaya ’ku berjalan sekarang dan seumur hidupku dengan menurut firman kebenaran. Terangi juga akal budiku. B’ri ’ku setia sampai kesudahan.

Doa

Ya Tuhan, bimbing aku di jalanku. B’ri tanganku kutaruh di tangan-Mu Kar’na anak-Mu sendiri Tiada tahu Berjalan dan berdiri jik’Engkau jauh. Amin

Bahan percakapan

1. Penting atau tidakkah bagi iman Anda isi preambul yang mendahului Kesepuluh Hukum itu? Apa artinya bagi Anda dan bagi pengertian Sepuluh Hukum itu?
2. Coba jelaskan bagaimana dan mengapa Hukum Allah ini berkaitan dengan kasih?
3. Dapatkah Anda memisahkan perintah-perintah loh pertama (1-4) dengan perintah-perintah loh kedua (5-10)?

Informasi Buku

  1. PDF
  2. Penulis:
    Wim Verboom
  3. ISBN:
    978-602-0904-24-5
  4. Copyright:
    © Wim Verboom
  5. Penerbit:
    Literatur Perkantas