Bagaimana Perjamuan Kudus mengajarkan dan meyakinkan Anda bahwa Kristus telah membawa kurban-Nya untuk Anda?
Sama pastinya ketika saya melihat bahwa roti dipecah-pecahkan untuk saya, sepasti itulah tubuh-Nya dipecah-pecahkan untuk saya. Sama pastinya ketika saya melihat bahwa anggur diberikan kepada saya, sepasti itulah darah-Nya dicurahkan untuk saya. Iman saya dikuatkan oleh Penebus atau Juru Selamat saya ketika saya menerima roti dan anggur.
Perjamuan Kudus
Kata ”perjamuan kudus” mengingatkan kita pada saat, yang mana Yesus menetapkan sakramen ini yaitu pada malam sebelum penderitaan dan kematian-Nya.
Apakah artinya bahwa pada Perjamuan Kudus kita makan tubuh Kristus yang disalibkan dan minum darah-Nya yang ditumpahkan?
Kita mendapat bagian dalam pengampunan dosa jika kita menerima korban-Nya dengan percaya. Dan kita mengalami hubungan dengan Kristus melalui Roh Kudus.
Makan tubuh Kristus dan minum darah-Nya
Ungkapan-ungkapan ini merupakan contoh bahasa simbolis. Dalam Perjamuan Kudus ungkapan ini dimaksudkan bahwa kita menjadikan pekerjaan Kristus yang sempurna milik kita.
Di mana Yesus berjanji?
Ketika Ia menetapkan Perjamuan Kudus dengan berkata, ”Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku.” Dan: ”Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku.”
Perjanjian baru
Oleh kehendak Yesus, Allah telah mengadakan perjanjian yang baru dengan kita. Perjanjian yang baru ini menggantikan perjanjian yang lama (tentang hukum-hukum Taurat dan tentang kurban-kurban dan lain-lain).
Apakah roti dan angur dalam Perjamuan Kudus benar-benar berubah menjadi tubuh dan darah Kristus?
Tidak, seperti air dalam Baptisan tidak berubah menjadi darah Kristus, demikianlah roti dan anggur dalam Perjamuan Kudus juga tidak berubah menjadi tubuh dan darah Kristus.
Mengapa Yesus dalam Alkitab menyebut roti itu tubuh-Nya dan anggur itu darah-Nya?
Karena dua alasan, yang mengajarkan kita bahwa:
Seperti roti dan anggur memelihara kehidupan kita, demikianlah tubuh dan darah Kristus memelihara iman kita, Sama pastinya seperti roti dan anggur memelihara hidup kita, demikian pastinya tubuh dan darah Kristus memelihara iman kita. Kita mendapat bagian dalam keselamatan Kristus secara teguh dan pasti.
Apakah perbedaan antara Perjamuan Kudus dan Misa Roma Katholik?
Perjamuan Kudus mengajar kita bahwa kita menerima pengampunan dosa melalui satu-satunya kurban dari Yesus, tetapi Misa mengajarkan bahwa kurban dari Yesus harus diulangi oleh imam.
Perjamuan Kudus mengajar kita bahwa Kristus hadir tidak secara fisik, tetapi melalui Roh-Nya. Misa mengajarkan bahwa roti dan anggur berubah dalam tubuh dan darah Kristus sendiri. Itu tidaklah benar. Roti tetap roti dan anggur tetap anggur. Kurban Yesus di atas kayu salib sudah cukup untuk semua dosa kita.
Misa
Kata ”misa” berasal dari seruan Ite missa est dalam ibadah gereja Mula-mula. Seruan ini ditujukan kepada orang-orang yang belum menjadi anggota persekutuan gereja dan yang belum boleh menghadiri perayaan Perjamuan Kudus. Kemungkinan seruan ini berarti: pergilah, ini adalah pengutusan untuk misi.
Transsubstansiasi
Kesimpulan Perjamuan Kudus oleh Gereja Katolik Roma dinamakan transsubstansiasi. Artinya substansi yang satu (roti dan anggur) berubah dalam substansi yang lain (tubuh dan darah Kristus).
Untuk siapakah Perjamuan Kudus ditetapkan?
Untuk orang-orang yang menyesal atas semua dosa mereka dan percaya bahwa Allah mengampuni mereka; yang juga merindukan iman yang lebih baik dan kehidupan yang murni atau bersih. Orang-orang munafik tidak mengikuti Perjamuan Kudus; yang mendatangkan hukuman atas diri sendiri dengan makan dan minum.
Orang-orang munafik
Munafik berarti menjadi lain secara sengaja dan tampak lebih baik daripada manusia lainnya, padahal masih hidup di dalam dosa. Terpisah dari kehidupan dalam dosa secara terbuka.
Hukuman dengan makan dan minum
Bandingkan dengan 1 Korintus 11:29: ”Karena siapa yang makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya.” Yang dimaksudkan di sini bukanlah penghakiman, hukuman untuk selamanya. Maksud dari hukuman dalam jemaat Korintus adalah sakit, lemah, dan sebagai akibat dari itu meninggal (ay. 30).
Bolehkah orang mengizinkan orang-orang yang tidak percaya dan orang-orang yang hidup fasik mengikuti Perjamuan Kudus?
Tidak, karena jika demikian, maka perjanjian Allah dinajiskan dan murka-Nya dibangkitkan atas seluruh jemaat. Dengan menggunakan kunci-kunci kerajaan surga, gereja harus menolak atau mencegah mereka untuk mengikuti Perjamuan Kudus.
Pada malam sebelum penderitaan dan kematian-Nya, Yesus telah menetapkan Perjamuan Kudus. Dengan demikian Ia menghubungkan Perjamuan Kudus ini dengan Paskah Yahudi, sebagai lanjutan Paskah itu dan sebagai penggenapannya.18 roti yang dipecahkan dan kita minum anggur yang ditumpahkan. Roti memperlihatkan tubuh Yesus yang dipecah-pecahkan dan anggur menunjukkan darah-Nya yang ditumpahkan untuk saya! Untuk kita!
Sama seperti roti dipecahkan dan anggur ditumpahkan, demikianlah tubuh Kristus dipecahkan untuk saya dan darah-Nya ditumpahkan untuk saya. Sama pasti! Itulah kekuatan sakramen ini, gambarannya memperlihatkan dan memeteraikan kepastian kebenarannya. Jika saya menerima roti dan anggur dan makan dan minum dengan hati yang percaya, maka saya mendapat bagian dalam Yesus Kristus, saya menerima kasih-Nya yang besar kepada saya dan jemaat. Demikianlah imanku dikuatkan. Kristus sendiri hadir dalam Perjamuan Kudus melalui Roh Kudus. Perjamuan Kudus juga menciptakan dan menguatkan kesatuan semua orang yang percaya. Mereka makan dari satu roti yang sama, dan minum dari satu cawan yang sama. Saya merasa bersatu dengan jemaatku sebagai satu persekutuan yang kudus.
Siapakah yang boleh duduk di meja Perjamuan Kudus? komuni pada umur 8 tahun. Di dalam Gereja Lutheran anak-anak boleh menyertai Perjamuan Kudus setelah konfirmasi mereka, biasanya pada umur 12 tahun. Penting untuk boleh mengikuti Perjamuan Kudus, bahwa saya dapat mengenal diriku sendiri sebagai orang yang berdosa, yang tergantung dari Yesus Kristus untuk menerima pengampunan dosa-dosa. Bahwa saya dapat mengerti pekerjaan Kristus bagi saya, artinya penderitaan dan kematian-Nya di kayu salib. Dan bahwa saya ingin hidup bagi Dia, Juru Selamatku. Kalau begitu, maka Perjamuan Kudus dapat dirayakan sesuai tujuannya dan secara semestinya. Perjamuan Kudus juga memaksudkan memperdalam pengetahuan akan diriku sendiri dan status saya di hadapan Allah, yang dalam Kristus Yesus telah mengenal saya dan menolong saya.
Melalui Perjamuan Kudus hubungan saya dengan Yesus Kristus dikuatkan. Terutama jika saya mengalami segala macam godaan dari pihak Iblis, maka Perjamuan Kudus merupakan sebuah sumber kekuatan yang luar biasa untuk melanjutkan perjalananku sambil makin mengalahkan Iblis itu dan menang dalam pergumulan saya melawan dosa. Sehingga saya makin bersemangat di jalan iman, sampai kepada akhir hidupku atau hari kedatangan Yesus kembali.
Sebagaimana saya mengalami Baptisan Kudus sebagai pesta mulia, begitu juga saya selalu mengalami perayaan Perjamuan Kudus sebagai mukjizat kasih dan kesetiaan Allah yang besar.
”Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah” (Mzm. 23:5).
O betapa kurindukan kebajikan-Mu, ya Tuhan; air mataku tercurah mendambakan roti sorga; aku haus ’kan minuman dari Raja kehidupan. Dalam makan-minum itu ’ku bersatu dengan Kristus.
Kami berdoa memohon, ya Allah dan Bapa yang setia, agar, melalui karya Roh Kudus-Mu, Engkau membuat peringatan akan Tuhan kami Yesus Kristus dan pemberitaan kematian-Nya menjadi bermanfaat bagi kami sehingga kami bertumbuh dalam iman sejati dan dalam persekutuan yang bahagia dengan Kristus; dengan perantaraan Dia, Anak-Mu yang kekasih Yesus Kristus. Amin. (Tata Cara Perjamuan Kudus, Gereja Reformasi, 1586)