Pengantar

Tidak dapat dimungkiri, salah satu dokumen pengajaran refor-matoris Calvinis yang telah teruji oleh sejarah adalah Katekismus Heidelberg. Terlepas dari konteks yang menyekitarinya, Katekis-mus Heidelberg terbukti telah menjadi dasar pengajaran gereja-gereja reformatoris Calvinis di berbagai belahan dunia. Hal itu bisa terjadi karena Katekismus Heidelberg berisi pengajaran iman Kristen yang paling mendasar, yang tidak lekang oleh zaman.

Dalam rangka perayaan HUT ke-450 Katekismus Heidelberg, 21 gereja di Indonesia berlokakarya di Salatiga (14-17 November 2012) untuk membahas isi dan latar belakang Katekismus Heidelberg serta pengaktualisasiannya. Dr. Verboom, profesor emeritus dari Gereformeerde Bond di Gereja Protestan di Belanda, adalah salah satu pembicara di Lokakarya tersebut. Buku ini berisi penjelasan sederhana Katekismus Heidelberg. Dr. Verboom menulis buku ini berdasarkan meditasi dan peng-hayatan isi Katekismus Heidelberg, yang dicintainya sebagai harta iman yang luar biasa. Dalam seluruh kehidupannya ia hangat ber-gaul dengan katekismus ini, sehingga pada usia tuanya ia i ngin mengungkapkan cintanya ini dengan penjelasan setiap Hari Ming gu. Dalam kata pengantar bukunya di Belanda, Verboom berkata:

”Buku ini ditulis sebagai dokumen pribadi, yaitu dengan memakai

’saya’ yang menulis dan mengungkapkan kepercayaan saya, dan ’kita’ yang mengacu pada jemaat Kristus. Di dalam Katekismus Heidelberg kita tidak menemukan pendaftaran kebenaran Kristen yang membosankan dan kaku. Sebaliknya, isinya hidup, dan mengaku iman Kristen sebagai kepercayaan seorang pribadi yang hidup terkait dengan jemaatnya. Yang menjadi pusat Katekismus Heidelberg, dari awal sampai akhirnya, adalah relasi intim dan hangat dengan Yesus Kristus. Hal itu dinyatakan secara indah dalam Minggu 1. Menghayati kebenarannya bagi saya pribadi, saya menetapkan untuk memberi judul buku ini Kidung Cinta dari Heidelberg. Bukankah Katekismus Heidelberg seakan-akan menyanyikan mengenai Allah yang mengasihi kita, orang yang berdosa? Dan mengenai jawaban manusia kepada Allah yang penuh kasih ini, dan yang telah membuktikan kasih-Nya dalam Yesus Kristus?”

Setiap renungan didahului naskah Katekismus Heidelberg dalam bahasa masa kini, dengan penjelasan kata-kata yang sulit. Harus diakui, salah satu kesulitan generasi sekarang memahami Katekismus Heidelberg adalah faktor kompleksitas struktur bahasa. Oleh karena itu, Katekismus Heidelberg diolah Verboom dengan bahasa masa kini, tetapi tetap setia dengan isinya. Hal itu dilakukan supaya Katekismus Heidelberg dapat dengan mudah dipahami oleh generasi sekarang. Perlu ditekankan bahwa versi sederhana ini tidak bermaksud menggantikan naskah asli dan resmi. Sebaliknya, tujuannya menimbulkan keinginan untuk mempelajari naskah asli Katekismus Heidelberg!

Setiap renungan disusul sebuah nas Alkitab untuk direnung-kan dan sebuah nyanyian berhubungan dengan isi Minggu terten-tu itu. Selanjutnya ditutup dengan doa dan beberapa pertanyaan untuk dibahas bersama-sama. Demikianlah buku ini gampang dipakai bagaikan ”buku harian” untuk memperdalam pengeta-huan iman Anda!

Lalu, untuk siapakah buku ini dimaksudkan?

  • Untuk setiap orang yang suka merenungkan isi iman dan ingin melatih imannya berdasarkan Katekismus Heidelberg.
  • Untuk setiap warga jemaat yang mencari buku pegangan singkat pada isi katekismus dan ingin menguatkan iman mereka.
  • Untuk setiap orang yang ingin menyelidiki iman alkitabiah bersama-sama dengan orang lain, yaitu sebagai kelompok pemahaman Alkitab.
  • Untuk setiap pendeta, penginjil, dan guru yang mengajarkan isi Katekismus Heidelberg kepada warga jemaat mereka, atau kepada calon anggota gereja, atau kepada jemaat anak.

Bersama penulisnya, kami sangat berharap agar buku ini dapat menjadi berkat besar bagi gereja-gereja dan orang Kristen di Indonesia.

LITINDO

Informasi Buku

  1. PDF
  2. Penulis:
    Wim Verboom
  3. ISBN:
    978-602-0904-24-5
  4. Copyright:
    © Wim Verboom
  5. Penerbit:
    Literatur Perkantas