Mengapa Yesus menderita sepanjang hidup terutama pada akhir hidup-Nya?
Untuk memikul murka Allah yang kekal atas semua manusia. Untuk menebus saya dari hukuman kekal dan memberi saya hidup yang kekal
Murka Allah yang kekal atas semua orang
Karena semua manusia berdosa, mereka hanya mendatangkan murka Allah.
Mengapa Ia menderita di bawah hakim Pontius Pilatus?
Untuk membebaskan saya dari penghakiman Allah, yang adalah hakim saya.
Menderita di bawah hakim Pontius Pilatus
Pilatus yang mengadili berdasarkan hukum Romawi menyata-kan bahwa Yesus tidak bersalah (Mat. 27:24). Jika Yesus tetap diadili dan mati di atas kayu salib, Ia tidak menanggung dosa-Nya sendiri, tetapi dosa kita.
Apakah ada makna khusus kematian Yesus di kayu salib?
Ya, kematian di kayu salib adalah kutuk dari Allah. Dengan jalan ini Yesus telah memikul kutuk yang harus saya terima, menggantikan saya.
Yesus telah menderita sepanjang hidup-Nya untukku. Ia telah menjalani via dolorosa ’jalan penderitaan’. Ia menderita dalam arti Ia tidak dihargai, dibenci, diolok, dihina. Semuanya itu merupakan prelude penderitaan dahsyat yang akan dihadapi-Nya ketika Ia berjalan menuju salib. Murka Allah atas semua keturunan manusia ditanggungkan kepada-Nya di Golgota. Betapa besar dan berat penderitaan ini, tidak ada seorang pun yang dapat mengukurnya.
Saya boleh melihat penderitaan dan kematian Yesus sebagai kurban untuk saya. Ia mempersembahkan kurban itu untuk mendamaikan saya dengan Allah. Ia mengganti saya dalam hukuman yang mahaberat itu. Ia menerima hukuman yang berlaku untuk saya, saya mendapatkan imbalan yang Ia berhak terima. Pendamaian dengan Allah melalui Yesus Kristus merupakan inti imanku. Hal itu tidak bisa tidak ada. Yesus dihukum mati dalam proses pengadilan yang resmi. Wali negeri, Pilatus, mengesahkan vonis itu sebagai hakim Romawi. Yang sangat menonjol adalah bahwa ia berkali-kali menyatakan bahwa ia tidak menemukan kesalahan apa pun pada diri Yesus (Luk. 23:4, 14 dan 22). Jadi Yesus dihukum mati secara resmi bukan karena kesalahan-Nya sendiri. Ia diadili oleh Pilatus oleh karena dunia dan saya, karena itu saya dibebaskan oleh Allah. Betapa besar nama-Nya!
Kematian di kayu salib adalah hukuman mati Romawi untuk penjahat-penjahat dan budak-budak. Suatu hukuman yang kejam dan sangat memalukan. Hukuman ini juga memiliki arti rohani yang dalam. Kematian di kayu salib terkutuk di Israel dan di hadapan Allah.10 Ketika Yesus tergantung di kayu salib, Ia adalah terkutuk, dikucilkan, di mata orang dan di mata Tuhan. Ia menerima hukuman yang hebat itu untuk menggantikan saya! Ia menanggung kutuk, saya mendapat berkat-Nya. Kristus telah menebus saya dari kutuk hukum karena dosa, dengan jalan menjadi kutuk karena saya. Seperti yang tertulis dalam Galatia 3:13, ”Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!” Dialah yang disalibkan supaya saya dibebaskan dari kutuk maut. Dalam kalender tahunan gereja, ada tujuh minggu Pra-Paskah. Maka kita memperingati dan merenungkan arti penderitaan Yesus. Di kaki salib Yesus saya diberikan pengampunan dosa-dosaku.
Dalam luka-luka Yesus, saya memperoleh penghiburan.11 Dalam semuanya ini saya melibatkan segala penderitaan orang yang ada di dunia ini, semoga semua mencari penyelamatan mereka pada Yesus. Khususnya mereka yang dianiaya oleh karena iman mereka kepada Nama Yesus.
”Keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata, ’Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia” (Yoh. 1:29).
Sengsara-Mu semua yaitu salahku. ’Ku menyebabkan jua segala luka-Mu. Dengan sesal dan malu ’ku tunduk menyembah, ’ku patut kena palu, ya Tuhan, sayanglah!
Tuhan Yesus, aku bersyukur kepada-Mu dari dalam hatiku. Engkaulah yang telah menyerahkan diri-Mu untuk menderita begitu berat bagiku. Engkau bersedia mengganti saya untuk taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Engkau yang tidak salah menanggung kesalahanku, aku menerima kemerdekaan dari-Mu. Engkau mengambil alih kutukku, saya menerima berkat-Mu. Engkau mati karena kematianku, aku mewarisi hidup-Mu. Salib-Mu akan kupuji untuk selama-lamanya. Amin.