Kegagalan Komplotan Orang-orang Yahudi

Pembahasan

ayat 12-13. Orang-orang Yahudi mengadakan komplotan melawan Paulus yang harus pergi ke pusat dunia dan bersaksi di situ. Dengan demikian yang mereka tentang itu tidak lain dan tidak bukan adalah Yesus sendiri dan program penyelamatan-Nya bagi seluruh dunia (perhatikan ay 11). Orang-orang Yahudi itu tidak main-main, sebab mereka menyatakan dengan sumpah bahwa mereka bersedia dikutuk oleh Allah.144 Jika tidak berhasil menyingkirkan Paulus, mereka rela ditimpa hukuman Allah yang paling berat. Mengenai kata ”kutuk” (kata bh Yunani anathema), bandingkan 1Kor 12:3; 16:22; Gal 1:8. Niat itu langsung mereka laksanakan dengan berpuasa, artinya tidak ma kan dan minum. Dan karena rasa haus cepat terasa di wilayah Timur yang panas itu, rencana komplotan itu perlu segera di wujudkan.

Hal yang mencolok ialah Lukas menyebut para ang gota komplotan itu sebagai orang-orang Yahudi secara umum, dan bukan misalnya ”bebe rapa di an tara orang Yahudi”. Mungkin ia hendak menunjukkan bahwa hanya sisa umat perjanjian (bnd mis Yes 11:11) yang mau mengindahkan firman Yesus, sedang jumlah yang terbanyak tetap menolak mene rima Injil.

Dari mana kelompok itu berasal tidak diceritakan Lukas. Agak-nya mereka berasal dari Yerusalem sendiri (bnd ay 20). Perhatikan, jumlah mereka yang ikut berkomplot itu lebih dari empat puluh orang. Padahal yang mereka lawan hanya satu orang. Mereka begitu fanatik dan terkungkung dalam pengaruh pikirannya sendiri (bnd Yoh 16:2). Tetapi, di pihak Paulus berdiri kekuatan yang jauh lebih unggul daripada semua musuhnya bersama-sama. Tuhan berdiri di pihaknya dan itulah yang paling menentukan.

ayat 14-15. Orang-orang Yahudi itu telah menyusun rencana mereka untuk berkomplot. Mereka pergi ke anggota-anggota Mahkamah Agama dan menyampaikan rencana mereka kepa da imam-imam kepala (bnd 22:30) dan tua-tua bangsa Yahudi (bnd 4:5). Pada umumnya mereka itu sudah pasti anggota partai Saduki, sebab sejak sidang terakhir (22:30-23:10), orang Farisi agaknya tidak mau bekerja sama dengan kom plotan itu.

Upaya jahat untuk menghilangkan nyawa Paulus hanya dapat mereka laksanakan, kalau ia datang keluar markas, sehingga kemudian mereka da pat menyergapnya. Alasan yang wajar untuk mengurus Paulus keluar markas ialah Mahkamah Agama menganjurkan kepada kepala pasukan agar diadakan pemeriksaan baru atas ”kasus Paulus”, dengan maksud memperoleh hasil yang lebih nyata. Sehingga dalam perjalanan Paulus dari benteng menuju ruang sidang, para pengikut komplotan itu dapat melaksanakan rencana pembunuhan mereka. Karena berjumlah 40 orang, mereka dengan mudah saja akan menundukkan pengawal-pengawal yang hanya beberapa orang, bersama-sama dengan orang yang mereka benci itu. Dengan demikian mereka mengajukan rencana mereka,

”Kalian, anggota Mahkamah Agama, usahakan supaya diadakan sidang yang baru dan kami akan mengatur apa yang harus dilakukan selanjutnya .”

ayat 16-17. Rencana itu bocor. Seorang pemuda, kemenakan Paulus, mendengar tentang niat jahat itu. Bagaimana ia mendengarnya, tidak diceritakan Lukas. Yang penting kabar itu sampai ke seorang kerabat Paulus. Bagaimana persis situasi keme nakan ini serta ibunya, saudara perempuan Paulus, juga tidak dijelaskan Lukas. Kitab Kisah Para Rasul tidak bertujuan memberi penjelasan tentang keluarga Paulus, tetapi hendak mengisahkan kemajuan Injil dan pembebasan Paulus, si pem bawa Injil itu. Demi pembebasan itu, seorang anggota keluarga Paulus boleh ikut membantu. Dengan cara ini, Tuhan sendiri yang membuat rencana komplotan orang Yahudi itu gagal berantakan. Rencana Tuhan (ay 11) yang harus terwujud.

Pemuda tadi segera mengunjungi pamannya di markas. Rupa-nya juga pada masa itu tahanan boleh dikunjungi (bnd 24:23; Mat 11:2, 4; 25:26). Kemudian pemuda tersebut melaporkan kepada Paulus apa yang telah didengarnya. Paulus segera bertindak untuk menggagal kan rencana komplotan itu. Ia tidak membiarkan hal ini terjadi, ia menyadari tanggung jawabnya, meskipun ia ya kin bahwa Tuhan sendiri yang akan mengantarkannya ke Roma dengan sela mat.

Paulus memanggil seorang perwira (centurio, komandan 100 prajurit) yang ada di dekatnya dan meminta supaya ia mengantar pe muda itu menghadap kepala pasukan karena ada sesuatu yang hendak diberitahukan kepada pejabat tertinggi itu. Lalu kepala pasukan dapat mendengar sendiri segala-galanya dari mulut yang sama, yang sudah memberitahukan semuanya kepada Paulus.

ayat 18-21. Perwira itu memenuhi permintaan Paulus. Ia membawa pemuda tadi menghadap kepala pasukan dan menyampai kan pesan sang tahanan (Paulus masih tetap diborgol dan dijaga oleh beberapa prajurit). Kepala pasukan memegang tangan pemuda itu (yg mestinya masih muda), lalu membawanya menyendiri ke samping. Dengan demikian pemuda itu boleh yakin bahwa laporannya aman pada kepala pasukan dan tidak akan dibocorkan.

Kemudian pemuda itu menceritakan apa yang telah dide ngar-nya. Orang-orang Yahudi telah membuat rencana untuk membunuh Paulus. Untuk ketiga kalinya (sesudah ay 12 dan 14), Lukas menyebut rencana itu. Jangan seorang pun yang menganggap hal itu sepele. Kenyataan Paulus lolos dari bahaya ini memang pantas disebut mukjizat Allah.

Menurut skenario, upaya jahat itu akan dilaksanakan keesokan harinya. Itu unsur baru di sini. Dengan kata lain, sebentar lagi kepala pasukan akan didatangi orang-orang Yahudi dengan permo-honan untuk mengadakan sidang Mahkamah Agama yang baru untuk melakukan pemeriksaan yang lebih teliti. Dan sekarang pemuda itu menambahkan, ”Tetapi Bapak jangan percaya ke pada mereka, sebab yang mereka pikirkan bukan soal memeriksa Paulus melainkan tipu muslihat untuk membunuhnya. Sekitar 40 orang telah bertekad bulat untuk menyingkirkan Paulus dan mereka tidak akan beristirahat, bahkan makan atau minum, sebelum rencana mereka terlaksana dengan tuntas. Mereka tidak main-main.

Buktinya, mereka telah menempatkan diri dengan sumpah di bawah kutuk Allah.”

Hanya satu mata rantai dalam seluruh rangkaian rencana mereka yang masih kurang, yakni izin dari kepala pasukan.

ayat 22-24. Kepala pasukan menganggap serius pemuda itu dan ia mempercayai laporannya. Kemudian ia menyuruh pemuda itu tutup mulut karena orang Yahudi sama sekali tidak boleh mengeta hui apa yang akan ia lakukan.145 Sehubungan dengan sidang Mahkamah Agama yang akan diselenggarakan esok harinya, kepala pasukan menyiapkan rencana untuk memperhadapkan orang Yahudi pada kenyataan yang tidak lagi dapat diubah, yaitu bahwa pada saat itu Paulus sudah berada jauh sekali dari Yerusalem.

Kepala pasukan telah belajar bahwa orang-orang Yahudi berani melakukan apa saja dalam ”kasus Paulus”. Itulah sebabnya, ia mengambil tindakan yang tidak kepalang tanggung. Dua ratus orang prajurit (pasukan bersenjata lengkap) beserta kedua perwiranya, ditambah lagi dengan tujuh puluh orang berkuda dan dua ratus orang bertombak (pasukan bersenjata ringan), harus siap untuk berangkat ke Kaisarea, pada malam itu juga pukul sembilan (jam ketiga malam).

Ini rombongan militer yang sangat besar. Hampir separuh dari seluruh pasukan dikerah kan untuk memindahkan hanya satu orang tahanan. Itu berarti kepala pasukan sudah siap menghadapi segala kemungkinan. Beberapa keledai tunggangan dibawa serta, seekor untuk dikendarai tahanan itu, dan yang lain untuk cadangan atau untuk mengangkut barang-barang.

Tujuan akhir perjalanan mereka ialah Kaisarea dan di sana tahanan itu harus diserahkan dengan selamat kepada Gubernur Feliks. Untuk selanjutnya, tanggung jawab atas tahanan itu berada di tangan gubernur. Dan kepala pasukan yang memang sudah kewalahan memutuskan perkara itu dapat melepaskan tanggung jawabnya dengan hor mat.

ayat 25-26. Kepala pasukan menitipkan surat untuk Feliks. Dalam surat itu ”kasus Paulus” diuraikannya dengan sebaik-baiknya. Pada awal surat itu disebut nama si pengirim, nama si penerima, dan kata salam.146 Untuk salam, lihat 15:23; dan untuk gelar yang mulia, lihat 24:3; 26:25; Luk 1:3.

Kepala pasukan itu bernama Lisias. Penambahan nama

Klaudius agaknya dilakukan ketika ia menjadi warga negara Roma (bnd 22:28). Gubernur di tahun-tahun itu ialah Feliks. Ia melaksanakan jabatannya mulai tahun 53 sampai 55. Pada mulanya ia adalah seorang bu dak, tetapi berkat perkenan Kaisar Klaudius, ia berhasil di angkat menjadi gubernur. Banyak penulis sejarah (seperti Tacitus) sering mengecam masa pemerin tahannya di Kaisarea.

Isi surat yang ditujukan kepada Feliks tersebut agaknya Paulus dengar ketika surat itu dibacakan dalam sidang pengadilan (24:2, dst). Kemudian ia meneruskannya kepada Lukas.

ayat 27-30. Dalam surat itu, Lisias menggambarkan semua kenyataan secara agak berlebih-lebihan. Dalam peristiwa ini kepala pasukan itu ingin tampil sebaik mungkin. Memang benar,orang-orang Yahudi menangkap Paulus dan hendak membunuhnya, dan kepala pasukan mencegahnya. Tetapi alasan campur tangannya, bukannya karena aku dengar bahwa ia adalah warga negara Roma. Hal itu baru ia ketahui sesudahnya, pada saat yang sama sekali tidak disinggung Lisias, yakni ketika diadakan persiapan untuk menyesah Paulus.

Selebihnya surat itu cukup sesuai. Sejauh pengertian kepala pasukan, pokok perkara itu ialah hukum orang Yahudi (bnd 21:28). Cara tahanan itu berbicara tentang hukum berbeda dengan cara orang-orang Yahudi membicarakannya. Tetapi, itu bukan perkara yang dapat dituntut untuk dikenai hukuman penjara atau hukum-an mati. Dengan kata lain: menurut pandangan kepala pasukan, Paulus tidak bersalah.

Ia juga jelas menunjukkan bahwa dengan sangat teliti ia menjaga keamanan Paulus yang warga negara Roma (bnd ay 27, 30). Komplotan orang-orang Yahudi yang berencana untuk membunuh Paulus. membuat kepala pasukan memindahkan Paulus ke Kai sarea. Hal itu telah ia beritahukan kepada para pendakwa

(tentu sesudah keberangkatan Paulus), sehingga kini mereka harus menghubungi gubernur (lima hari ke mudian mereka telah datang; 24:1).

ayat 31-35. Ratusan prajurit membawa Paulus dari Yerusalem ke Antipatris, kota yang letaknya kira-kira 60 km sebelah barat laut Yerusalem. Kota itu dibangun oleh Herodes Agung dan diberi nama ayahnya, Antipater.

Mereka berjalan dengan cepat sepanjang malam. Dan selan-jutnya, dalam perjalanan yang tersisa (dari Antipatris ke Kaisarea), Paulus hanya ditemani oleh pasukan berkuda. Diperkira kan bahaya sudah berlalu, setelah mereka berjalan begitu jauh dalam waktu yang begitu singkat. Apalagi mereka dapat berjalan dengan lebih cepat tanpa pasukan yang berjalan kaki, karena Paulus juga mempunyai hewan tunggangan. Demikian lah induk tentara pulang ke markas di Yerusalem.

Setibanya di Kaisarea, mereka menyampaikan surat Lisias ke pada Feliks dan menyerahkan Paulus kepadanya. Gubernur membaca surat itu dan untuk sementara ia hanya bertanya kepada Paulus dari provinsi mana ia berasal. Ada kemungkinan bahwa proses pengadilan diadakan di provinsi kelahiran terdakwa atau di provinsi tempat ia melakukan kejahatan atau ditangkap.

Kepada Paulus, Feliks berjanji akan memeriksa perkaranya segera setelah para penggugat muncul (bnd ay 30). Sambil menunggu kedatangan mereka, Paulus ditahan di istana Herodes, yang kini dipakai sebagai kediaman gubernur dan yang juga berfungsi sebagai rumah tahanan.

Sesuai hukum Romawi, Feliks harus memeriksa perkara Paulus dari awal, setelah tahanan dipindahkan dari tangan pejabat yang lebih rendah kepada yang lebih tinggi.

Ringkasan

Pada malam sesudah konfrontasi dengan Mahkamah Agama, Paulus melihat Tuhan Yesus, dan ia sangat terhibur mendengar dari Dia bahwa ia akan pergi ke Roma.

Pada hari berikutnya musuh-musuh yang sangat benci kepadanya berkomplot untuk membunuhnya. Jelas sekali bahwa orang-orang Yahudi itu tidak main-main, terlihat dari betapa besar jumlah anggota komplotan itu dan keputusan mereka untuk mogok makan. Tetapi rencana mereka tercium oleh kemenakan Paulus dan ia langsung menyampaikannya kepada Paulus.

Paulus minta agar kemenakannya itu diantar kepada kepa la pasukan, supaya ia dapat melaporkan tentang rencana itu dengan cermat. Akan ada permintaan untuk mengadakan sidang baru dan dalam perjalanan dari benteng ke ruang sidang, Paulus akan dibunuh.

Kepala pasukan sudah harus menentukan sikapnya sebelum dimulainya sidang Mahkamah Agama keesokan harinya. Dengan diam-diam ia menyuruh ratusan prajurit membawa Paulus malam itu juga dari Yerusalem ke Kaisarea. Dengan demikian ia sendiri bebas dari masalah yang rumit.

Melalui surat yang dititipkannya, kepala pasukan menjelaskan selengkap-lengkapnya kepada gubernur tentang seluruh perkem-bangan kasus Paulus sampai saat itu. Setelah Gubernur Feliks me-ne rima surat dan tahanan itu, ia memutuskan untuk memeriksa perkara itu segera setelah para pendakwa datang.

Komplotan untuk membunuh Paulus sudah gagal. Menurut rencana Kristus, Paulus harus pergi ke Roma untuk memberi kesaksian. Rencana itu terus berjalan.

Wacana

1. Mengapa diberi begitu banyak perhatian kepada komplotan yang gagal melawan Paulus (padahal itu hanya satu titik dl jalan penderitaan panjang orang ini; bnd 2Kor 11:23, dst)? Apa fungsi kisah ini dalam Kitab Kisah Para Rasul?
2. Mengapa baru sekarang kita mendengar tentang ang gota keluarga Paulus? Padahal sudah beberapa kali rasul pergi ke Yerusalem. Ditambah lagi, mengapa begitu sedikit yang diceritakan tentang kemenakan Paulus itu? Kita bahkan tidak mendengar apakah pemuda (dan ibunya) itu juga termasuk dalam jemaat Kristus.
3. Apakah dari bagian Alkitab ini benar-benar dapat disimpulkan (mis dari ay 29), bahwa Lisias, dalam arti tertentu, merasa lega karena terlepas dari ”kasus Paulus” dan tidak perlu mengambil keputusan sendiri untuk membebaskan atau menghukumnya?

Informasi Buku

  1. PDF
  2. Penulis:
    C. van den Berg
  3. ISBN:
    978-602-8009-41-6
  4. Copyright:
    © De Vuurbaak 1981
  5. Penerbit:
    Yayasan Komunikasi Bina Kasih