Di Kediaman Roh Kudus: Semuanya atau Tidak Sama Sekali

Pembahasan

ayat 32. Judul di atas ayat 32-37 berbunyi: ”Cara hidup jemaat”.

Keterangan dalam bagian ini dapat dibandingkan dengan 2:41- 47. Hal yang baru dalam 4:32-37 adalah setelah konfrontasi pertama dengan para pemimpin bangsa Yahudi, persekutuan orang-orang kudus tidak bubar berantakan. Walau tertindas, jemaat bertumbuh dalam kasih antara yang satu terhadap yang lain. Pencobaan menghasilkan ketekunan (Yak 1:3). Para anggota jemaat sehati dan sejiwa, sehingga kehidupan jemaat itu tidak berhenti pada tingkat permukaan. Seandainya begitu, jemaat akan cepat terpecah bila mengalami perla wanan sekecil atau seremeh apa pun. Persekutuannya berakar kuat. Hati dan jiwa adalah bagian terdalam manusia, tempat lahirnya nafsu, perasaan, dan pikiran. Begitu dalamnya Roh Kudus menembus dan memperbarui.29 Kesatuan hati dan jiwa itu merupakan hasil pekerjaan Roh yang indah, yang lama sebelumnya telah diberitakan-Nya (bnd Yer 32:39).

Jemaat yang mempunyai ribuan anggota itu (bnd 4:4, di sana disebut sekitar 5.000 laki-laki), tidak bersatu hanya dalam perasaan-perasaan yang paling dalam dan dalam pandangan hidup. Kesa-tuan itu bukan hanya di atas kertas, tetapi juga dalam praktik. Mereka bersekutu dalam perkataan dan perbuatan. Dengan terus terang mereka mengakui adanya persekutuan itu (tidak seorang pun yang berkata). Mereka juga memperlihatkan bahwa Tuhan mereka adalah pemilik segala sesuatu. Di dalam Tuhan mereka telah saling menerima untuk saling melayani.

ayat 33-35. Mukjizat persekutuan orang kudus itu tercipta lewat kesaksian mengenai hidup baru. Para rasul selalu memberikan kesaksian itu dan mereka melakukannya dengan kuasa yang besar.

Kuasa itu berhubungan dengan isi kesaksian mengenai kebangkitan Tuhan Yesus. Dalam kata ”kebangkitan” itu (yaitu dari antara orang mati!) terkandung kematian Yesus. Dalam kebangkitan-Nya, pekerjaan Tuhan Yesus mencapai puncaknya, yakni kemenangan atas maut. Kesaksian itu menjadi sumber kehidupan dalam persekutuan di mana orang memberi tanpa mengalami kehilangan apa pun.

Demikianlah anugerah Allah menjadikan mereka semua kaya tanpa kecuali. Itu sungguh konkret karena tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara mereka. Jemaat menjadi sesuai apa yang tertulis dalam Ul 15:4. Ini adalah mukjizat Roh Kudus dan itu berlawanan dengan keadaan di kalangan bangsa Israel.

Yang dimaksud dengan semua orang yang mempunyai tanah atau rumah adalah orang-orang Yahudi, yang sebagian besar ketika telah mencapai usia lanjut pindah dari perantauan ke Yerusalem, untuk seterusnya tinggal berdekatan dengan tempat Mesias nanti akan datang. Untuk itu, mereka bahkan membeli sebidang tanah yang di kemudian hari dapat dijadikan kuburan mereka. Tetapi, setelah orang Yahudi dari perantauan itu menjadi percaya kepada Kristus dan menyadari bahwa Mesias telah datang, mereka menyerahkan dengan sukarela apa yang telah mereka beli ketika mereka tiba di Yerusalem. Merekalah anggota-anggota jemaat yang membawa hasil penjualan tanah atau rumah kepada para rasul dan menyerahkan kepada mereka (meletakkannya di depan kaki mereka).

Di mana pun bantuan diperlukan, para rasul akan meninjau untuk menetapkan apa yang dibutuhkan, dan mereka akan mena-warkan bantuan sesuai kebutuhan.30

ayat 36-37. Yusuf Barnabas ditampilkan, mungkin karena di ke-mu dian hari dia akan menjadi rekan Paulus di bidang pemberitaan Injil (13:2). Barnabas, artinya anak penghiburan, yaitu yang menjadi penghibur bagi orang lain. Orang Lewi ini telah bergabung dengan jemaat. Hal ini menarik perhatian. Dia berasal dari jajaran pelayan Bait Allah (imam dan orang Lewi), tetapi sekarang menjadi pelayan jemaat Kristus, Imam Besar menurut peraturan Melkisedek (Ibr 5:10). Seorang Lewi yang dalam Perjanjian Lama dijamin kehidupannya oleh umat Allah, kini dalam jemaat Kristus menjamin kehidupan banyak orang lain. Dia juga menyerahkan tanahnya di Yerusalem, di mana Mesias akan datang, karena ia sadar Mesias telah datang. Di kemudian hari Barnabas ini menggunakan keterampilan tangannya untuk mencari nafkah, 1Kor 9:6.

Pasal. ayat 1-2. Pembagian pasal dalam kitab ini agaknya menyebabkan pemisahan yang terlalu tajam antara akhir pasal. dan awal pasal 5. Tetapi hubungannya jelas. Setelah diberi contoh yang menyenangkan tentang tindakan Barnabas, kini menyusul kejadian yang mengeri kan, padahal keduanya menyangkut pokok yang sama, yakni persekutuan orang kudus yang didirikan oleh Roh Kudus. Juga Ananias dan Safira menjual sebidang tanah (yg mungkin merupakan ketersediaan untuk kuburan mereka). Dengan sengaja mereka menahan sebagian dari hasil penjualan itu.

Sebenarnya mereka tidak berkewajiban memberikan seluruhnya (5:4). Dosa mereka ialah uang yang diserahkan itu mereka katakan seluruh hasil penjualan tanah mereka, padahal pada ke nyataannya uang itu hanya sebagian dari hasil penjualan tanah tersebut. Di antara buah berlimpah yang dihasilkan Roh (4:32-37) terselip buah beracun. Roh tidak berkenan menerima buah yang asing di kediaman-Nya, yaitu jemaat.31

ayat 3-4. Tetapi, siapakah yang mengetahui rencana ini kecuali Ananias dan Safira sendiri? Ini dosa terselubung. Apa yang dapat dilakukan para pejabat jemaat untuk mencegahnya? Dalam peristiwa ini rencana jahat itu diketahui Petrus, si pejabat. Tentu saja bukan karena usahanya sendiri, melainkan karena ia diterangi Roh.

Peristiwa ini dicatat untuk abad-abad mendatang, dengan demikian untuk kita juga. Kita harus tahu bahwa di kediaman Roh Kudus kejahatan tidak pernah dapat disembunyikan. Roh Kudus pasti akan mengungkapkannya pada saat yang ditentukan-Nya. Hal ini merupakan salah satu pelajaran yang diberikan kepada kita melalui peristiwa tersebut. Kata-kata Petrus bersifat menyadarkan: mengapa hatimu dikuasai Iblis (Iblis adalah pelawan)? Hal ini merupa-kan kebalikan dari peristiwa Pentakosta, di mana hati kita dikuasai Roh Kudus. Ananias dan Safira mengira dapat menyenangkan hati manusia, tetapi dalam jemaat Kristus kita berurusan dengan Roh yang Kudus dari awal sampai akhir. Mereka bersalah karena mendustai Roh Kudus. Dalam hal ini kata-kata Petrus juga bersifat menyadarkan: ketika mereka berdiri di depan pejabat-pejabat di kediaman Roh Kudus, mereka langsung berurusan dengan Allah sendiri. Kata-kata yang diucapkan di tengah jemaat Kristus, artinya diucapkan di hadapan hadirat Allah.

ayat 5-6. Kata-kata Petrus belum hilang kumandangnya, hukuman telah dilaksanakan. Padahal Petrus sama sekali tidak menyinggung masalah hukuman kepada Ananias. Allah sendiri yang menentukan dan melaksanakan hukuman itu, yaitu hukuman mati.

Perbuatan-perbuatan Allah tidak pernah berlalu tanpa ada akibatnya, demikian pula dalam hal ini. Akibat peristiwa ini ialah ketakutan besar. Semua orang dipenuhi rasa hormat dan kagum. Allah tidak dapat dipermainkan. Dialah Allah yang membuat hidup, tetapi juga Allah yang mematikan (bnd 1Sam 2:6). Dialah Allah yang mengampuni dan yang menghakimi. Bukankah penghakiman dimulai dari kediaman Allah (bnd 1Ptr 4:17)?

Beberapa pemuda langsung menguburkan jenazah itu. Pada umumnya tindakan diambil dengan cepat terhadap orang yang dihukum. Selain itu, karena iklim di Timur Tengah yang panas menyebabkan penguburan tidak dapat ditunda-tunda. Ada yang menganggap hukuman itu kejam, tetapi itu anggapan yang keliru. Kita harus tunduk kepada tindakan Allah yang di satu pihak tegas dalam menghukum, tetapi di lain pihak juga penuh belas kasih dan kesabaran.

ayat 7-11. Kesabaran itu terbukti dalam apa yang kemudian terjadi dengan Safira. Kira-kira tiga jam kemudian Safira masuk. Allah memberi waktu selama itu untuk bertobat. Bahkan, setelah itu kepadanya masih diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan. Melalui perta nyaan itu pun ia didorong ke arah jawaban yang jujur. Pertanyaan itu bertujuan membuatnya bertobat. Namun, reak-sinya Safira bersikeras melakukan kejahatan. Setelah menunjuk-kan kesabaran yang begitu besar kepadanya, kini Allah memberi jawaban tajam. Peristiwa ini tidak lain dari upaya mencobai Roh, menguji apakah Roh akan melakukan sesuatu, dan itu berarti menentang Roh.

Setelah itu, Petrus sendiri yang melanjutkan tindakan. Selaku pejabat jemaat ia juga berbicara tentang hukuman. Ia telah meng-ambil pelajaran dari tindakan Allah dan kini bergabung dengan penghakiman-Nya. Ia menjatuhkan hukuman yang sama. Dengan demikian, ia menunjukkan bahwa ia tetap akan mengikuti arah yang digariskan Allah. Demikianlah, jemaat menjalankan disiplin di bawah pimpinan para pejabatnya. Disiplin itu juga dijalankan terhadap dosa-dosa yang tersembunyi karena firman Roh tidak berhenti pada batas-batas hidup yang terbuka. Menurut 2Kor 2:16, firman Roh itu juga merupakan bau kematian menuju maut. Safira juga rebah kehilangan nyawa di depan kaki Petrus, tempat yang sama dengan tempat Ananias meletakkan uang yang katanya merupakan hasil keseluruhan penjualan tanah (ay 2).

Kita perlu mengingat bahwa Allah yang mengungkap kan kemarahan-Nya kepada Ananias dan Safira secara langsung dengan menjatuhkan hukuman mati, juga dapat menyimpan kemarahan-Nya untuk ditunjukkan secara dahsyat di kemudian hari. Dua kali hukuman mati. Dampaknya tidak hanya di dalam jemaat, tetapi juga di luar jemaat. Semua orang harus benar-benar menyadari bahwa di kediaman Roh tidak ada tempat untuk orang munafik.32.

ay. 12-14. Oleh (tangan)33 rasul-rasul Tuhan mengadakan banyak tanda dan mukjizat. Yang dimaksud ialah penumpangan tangan (bnd Mrk 16:18). Banyak tanda dan mukjizat, dua kata untuk satu perkara. Sebuah tanda memberi tahu sesuatu, sedang mukjizat menunjukkan sesuatu yang melampaui akal manusia (bnd 2:19).

Serambi Salomo adalah tempat yang sama dengan tempat Petrus dan Yohanes berkhotbah, lalu ditangkap (3:11).

Orang-orang lain tidak ada yang berani menggabungkan diri. Sesu-dah peristiwa kematian Ananias dan Safira, tidak secara mudah orang mau bergabung. Sulit untuk menyebutkan siapa persisnya orang-orang lain itu. Apakah mereka golongan pembesar, kelom pok khusus yang harus dibedakan dari rakyat yang disebut sesu dahnya, atau lainnya? Apakah yang dimaksud barangkali para imam?34

ayat 15-16. Penyembuhan-penyembuhan yang dilakukan para rasul sama dengan perbuatan Yesus ketika Dia melakukan perja-lanan keliling di bumi (bnd Mrk 6:56; Luk 6:17-19). Jelaslah bahwa pekerjaan itu adalah pekerjaan yang sama dengan yang dilakukan sesudah Pentakosta, dari Tuhan yang sama dan sekarang melalui kedua belas rasul-Nya. Bayangan Petrus saja sudah sangat dihar-gai. Bandingkan kain peluh dan kain pinggang Paulus dalam 19:12. Ingat juga peristiwa di mana orang menyentuh jubah Yesus. Firman yang menghidupkan dan Roh Kudus memenuhi si pembawa Firman dan seakan-akan menyi narinya dengan se penuhnya. Ikatan yang kuat antara Firman dan pemberita-Nya ditunjukkan dengan jelas oleh Roh Kudus di hari-hari itu melalui tanda-tanda yang sangat berarti. Perlahan-lahan tetapi pasti, tahap pertama mengalami kemajuan (bnd 1:8, ”di Yerusalem dan di Yudea”). Juga dari luar Yerusalem mereka datang berduyun-duyun. Dan mereka semua disembuhkan. Tuhan tidak menolak siapa pun yang datang.

Ringkasan

Jemaat Kristus tetap berdiri sesudah konfrontasi pertama dengan Mahkamah Agama karena berakar sangat teguh dalam keper ca-ya an bahwa Tuhannya hidup. Dalam jemaat tidak seorang pun berkekurangan. Roh Kudus menggerakkan hati orang untuk bersedia melayani dan untuk memberikan persembahan kepada Allah. Di antara mereka disebutkan orang Lewi bernama

Barnabas yang kemudian akan menjadi pendamping Paulus dalam penginjilan.

Di kediaman-Nya Roh menunjukkan diri-Nya sebagai yang Kudus. Dosa-dosa tersembunyi tidak Dia biarkan tetapi didisiplin-kan-Nya. Disiplin yang sangat keras terlaksana di hari-hari terakhir ini. Dalam rumah kehidupan, Allah menjatuh kan hukuman mati. Di bawah pimpinan para pejabatnya, jemaat mengikuti pelaksanaan disiplin itu dengan menerap kannya sendiri. Pelayanan disiplin itu mempunyai dampak, baik di dalam maupun di luar jemaat. Rasa hormat bagi Allah makin bertambah. Tuhan mematikan dan menghidupkan. Yang terakhir itu ditunjukkan dengan jelas dalam 5:12-16. Pertama-tama jemaat bertumbuh, kemudian ada mukjizat-mukjizat. Seperti yang dilakukan Tuhan sendiri di bumi, demikianlah dilakukan-Nya dari tempat yang tinggi melalui para rasul

Wacana

1. Apakah Lukas menunjukkan semacam komunisme kepada kita dalam 4:32? Kalau pertanyaan ini sudah diajukan pada pembahasan 2:41-47 atau belum dibahas dengan memuaskan, sekarang ada kesempatan sekali lagi.
2. Menarik untuk diperhatikan, ada seorang Lewi memiliki sebidang tanah (4:36-37) kemudian yang dikaitkan dengan Bil 18:20 dan Ul 10:9. Betulkah penyebutan nasnas ini?
3. Kadang-kadang 5:1-11 dihubungkan dengan masalah ”dosa terhadap Roh Kudus” yang dije laskan dalam Mat 12:31. Betul-kah demikian?
4. Berkenaan dengan pelaksanaan disiplin dalam 5:1-11 oleh Allah dan juga oleh jemaat; khususnya mengenai disiplin terhadap dosa-dosa tersembunyi, apa makna peristiwa ini di zaman sekarang ketika para pejabat tidak lagi dapat melihat ke dalam hati anggota-anggota jemaat dan bertindak seperti Petrus?
5. Bolehkah kita melangkah lebih jauh dari sekadar menyimpulkan bahwa Tuhan hanya mengakhiri hidup Ananias dan Safira di bumi? Atau dapat ditarik kesimpulan juga tentang hidup kekal mereka?
6. Menurut 5:16 orang-orang sakit disembuhkan demikian juga orang-orang yang diganggu roh jahat. Alkitab sering berbicara tentang rohroh jahat. Masihkah orang membicara kan nya di zaman ini atau sudah tidak ada lagi roh jahat sekarang?
7. Tentang penyembuhan melalui bayangan Petrus. Bagai mana hal itu dapat dijelaskan tanpa terjerat oleh takhayul?

Informasi Buku

  1. PDF
  2. Penulis:
    C. van den Berg
  3. ISBN:
    978-602-8009-41-6
  4. Copyright:
    © De Vuurbaak 1981
  5. Penerbit:
    Yayasan Komunikasi Bina Kasih