Dapatkah Anda dilepaskan dari kesengsaraan Anda?
Ya, jika kesalahan saya dilunasi Allah.
Dosa kita pada Allah
Dosa timbul jika kita melakukan sesuatu yang salah terhadap seseorang karena kita tidak menepati kewajiban-kewajiban kita. Dosa kita kepada Tuhan adalah kita melakukan sesuatu yang salah terhadap Dia karena kita tidak menepati tujuan dari kehidupan kita, yakni melayani dan mengagungkan Dia.
Dapatkah Anda sendiri melunasi kesalahan Anda?
Tidak, oleh dosa-dosa saya, saya membuat kesalahan setiap hari semakin besar.
Dapatkah orang lain melunasi kesalahan Anda?
Tidak, kesalahan saya begitu besar, sehingga tidak seorang pun dapat melunasinya. Tidaklah adil jika orang lain harus melunasi kesalahan saya.
Bagaimana Anda dilepaskan dari kesengsaraan Anda?
Melalui seorang Perantara, yang adalah seorang manusia untuk menanggung hukuman saya dan juga adalah Allah untuk dapat menanggung hukuman saya.
Perantara
Seorang perantara adalah seorang yang menjembatani atau mengantarai. Dalam hal ini: yang menjembatani antara Allah dan kita, seorang perantara.
Siapakah Perantara kita itu?
Tuhan kita Yesus Kristus, yang telah kita terima dari Allah.
Bagaimana Anda mengetahuinya?
Allah telah menjanjikannya kepada kita di dalam Alkitab. Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru penuh dengan Injil bahwa Yesus adalah Perantara dan Penebus atau Juru Selamat kita.
Karena dosa-dosa saya, saya berutang pada Allah. Jika ingin hubungan antara saya dan Dia pulih kembali, maka keadilan Allah menuntut pelunasan melalui pembayaran. Dapatkah saya melunaskannya sendiri dengan berupaya sendiri? Misalnya, dengan melakukan perbuatan-perbuatan baik? Tidak, karena sekalipun saya melakukan hal-hal yang baik dan memang saya melakukan hal itu saya juga berdosa setiap hari. Oleh karena dosa-dosa itu, maka utang dosa saya semakin besar. Karena alasan yang sama, orang lain pun tidak dapat melaksanakan pelunasan bagi saya. Keajaiban diceritakan Alkitab kepada saya, yaitu bahwa Allah sendiri telah menyediakan jalan keluar. Dalam hikmat-Nya Ia telah memutuskan untuk melunaskan utang saya dengan cara membayar sendiri. Untuk merealisasikannya Ia bersedia menjadi manusia. Itu terjadi ketika Yesus, Anak Allah, dilahirkan di Betlehem. Ia adalah Allah dan manusia. Sebagai manusia, Ia telah menanggung utang dosaku atas diri-Nya sendiri. Sebagai Allah, Ia mengangkat saya dan membayar kesalahanku. Hal itu sesungguhnya merupakan suatu mukjizat yang dahsyat. Yesus adalah Perantara saya, artinya: Ia yang berada di antara saya dan Allah. Ia mengambil alih kesalahanku dan membayar itu dengan hidup-Nya. Ia dikaruniakan Allah untuk menjadi hikmat, kebenaran, pengudusan, dan penebusan yang sempurna bagi saya. Di dalam Dia saya dilepaskan dari kesengsaraanku. Hanya di dalam Dia, secara keseluruhan.
Alkitab adalah satu-satunya kesaksian tentang Yesus, Penebusku. Jika saya membaca Perjanjian Lama, maka saya melihat banyak janji tentang Dia, umpamanya dalam kurban-kurban dan nubuatan-nubuatan. Jika saya membaca Perjanjian Baru, saya mendengar itu bagaikan nyanyian yang mengagungkan keajaiban bahwa segala janji-janji Perjanjian Lama digenapi dengan kedatangan Yesus. Selalu saya membaca Alkitab sedemikian rupa, sehingga setiap kali saya berkata dan mengakui: ya, itu juga bagi saya! Katekismus memberi banyak perhatian kepada keajaiban penebusan dan penyelamatanku. Minggu 5 – 31 semua dikhususkan untuk melukiskan penyelamatan saya bersama segala orang pilihan.
”Ia berkata kepada mereka, ’Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur” (Luk. 24:44).
Tak takut lagi aku seorang musuh pun. Di susah dan balaku ’ku dapat bertekun. T’lah tibalah Pahlawan dengan kuasa-Nya, t’rus kalah si pelawan, yang kuatnya lemah.
Tuhan, saya datang di hadapan wajah-Mu yang kudus. Jika Engkau melakukan berdasarkan apa yang telah kuperbuat, maka Engkau mengusir saya untuk selamanya. Saya tidak dapat hidup tanpa-Mu, Tuhan. Engkau telah menjadi manusia, sama dengan saya, untuk menanggung utang dosaku. Itulah yang saya percaya, ya Tuhan! Amin.