MINGGU 42: Perintah yang Kedelapan: Jangan Mencuri

Pertanyaan 110

Apakah yang dilarang Allah dalam perintah yang kedelapan?

Jawaban

Allah tidak hanya melarang pencurian yang dihukum oleh pemerintah, tetapi juga berbagai bentuk pencurian yang melaluinya kita merugikan sesama kita. Juga kita tidak boleh menyalahgunakan atau menyia-nyiakan atau pelit dalam karunia-karunia yang Allah berikan kepada kita.

Pencurian

Pada masa kini, kita juga dapat merujuk pada pemerasan terhadap banyak orang miskin di dunia demi kepentingan diri kita sendiri. Dalam hal penyalahgunaan karunia-karunia Allah, kita juga dapat merujuk kepada pencemaran alam dan tindakan-tindakan yang merusak iklim kita.

Pertanyaan 111

Apakah yang Allah perintahkan dalam perintah ini?

Jawaban

Bahwa kita harus mengusahakan kesejahteraan orang lain dan memperlakukannya dengan perlakuan yan sama seperti yang kita harapkan juga dari orang lain. Dengan bekerja, kita juga dapat menolong orang lain.

Renungan

Saya bertanggung jawab kepada Allah atas cara saya memakai segala harta milik yang dianugerahkan-Nya kepada saya. Tidak ada sesuatu yang saya miliki yang tidak berasal dari Allah. Karena saya tahu, Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya (lih. Mzm. 24:1).

Bagaimana Tuhan menghendaki sikap saya terhadap harta sesamaku? Dengan penuh respek! Hal itu lebih gampang dibicarakan daripada dilakukan. Ada banyak kuasa gelap yang dapat membuat saya merasa cemburu dan penuh keinginan untuk memperoleh milik sesamaku. Gampang saya bersikap iri hati sehingga saya tidak mendoakan keberhasilannya. Oleh karena itu, sangat perlu perintah Allah ini: Jangan mencuri! Di dalamnya terkandung bahwa saya sedapat-dapatnya dan di mana mungkin berupaya demi kemaslahatan sesamaku manusia, dan bertindak terhadapnya sebagaimana aku ingin orang lain bertindak terhadap diriku.

Allah telah memberikan harta milik (dan keberhasilannya) kepada saya sendiri. Jika saya menghitungnya, alangkah banyaknya karunia itu. Terutama ketika saya membandingkannya dengan mereka yang hidup dalam kemiskinan. Memakai karunia Allah secara baik adalah seni hidup. Sehingga saya tidak serakah, tetapi juga tidak mengobralkan harta dan milik saya. Yang dimaksudkan di sini adalah sikap dasar saya untuk menghargai segala milik saya sebagai milik Allah dan bertindak sesuai kehendak-Nya. Berkat Tuhan, mari hitunglah, kau ’kan kagum oleh kasih-Nya. Berkat Tuhan, mari hitunglah, kau niscaya kagum oleh kasih-Nya.

Allah menghendaki agar saya peduli terhadap sesama saya, terutama mereka yang miskin. Allah menegakkan keadilan untuk orang-orang yang diperas dan miskin (lih. Ul. 24:17-22; Mzm. 146:7). Saya terpanggil oleh-Nya untuk juga membuatnya dan melayani sesama saya sesuai kemampuan dan situasi saya. Sebagai milik dan murid Yesus Kristus, saya melayani. Bukankah Ia sendiri melayani seluruh dunia, bahkan dengan menyerahkan diri-Nya untuk dibunuh? Hukum ini mencakup segala segi kehidupan, hingga ke ekonomi dunia.

Alkitab

”Janganlah kamu mengumpulkan harta bagi dirimu di bumi; di bumi ngengat dan karat merusaknya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di surga; di surga ngengat dan karat tidak merusaknya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya” (Mat. 6:19-20).

Nyanyian Rohani 160:1, 3

Tuhan ambil hidupku akan kurban bagi-Mu Jika tangan bekerja, kasih-Mu mengg’rakannya.

Ambil harta dan benda jangan aku budaknya. Pimpin akal budiku dengan Roh dan Hikmat-Mu.

Doa

Bapa di surga, jika saya menghitung segala berkat-Mu, betapa banyak jumlahnya! Saya merasa diistimewakan jika dibandingkan dengan banyak orang lain di dunia ini. Ajarlah aku untuk melihat milik saya sebagai milik-Mu, sehingga saya makin mampu meng-gunakannya sebagai talenta yang Engkau berikan kepadaku, yaitu untuk melayani orang lain. Tolonglah aku untuk membantu orang-orang yang membutuhkan bantuan. Berikanlah kepadaku hati murah dan terbuka. Tuhan, ambil hidupku akan kurban bagi-Mu. Jika tangan bekerja, kasih-Mu mengg’rakannya. Ambil harta dan benda; jangan aku budaknya. Amin.

Bahan percakapan

1. Di mana letak permasalahan Anda dalam menaati perintah ke delapan?
2. ”Berkat Tuhan, mari hitunglah….” Marilah, lakukan perhitung-an itu bersama-sama. Berapa banyak berkat Tuhan dalam hidup Anda?
3. ”Masalah kemiskinan di dunia tidak dapat diselesaikan.” Anda setuju dengan pernyataan ini? Mengapa?

Informasi Buku

  1. PDF
  2. Penulis:
    Wim Verboom
  3. ISBN:
    978-602-0904-24-5
  4. Copyright:
    © Wim Verboom
  5. Penerbit:
    Literatur Perkantas