ayat 14-16. Kedua belas rasul memperkenalkan diri daritengah-tengah jemaat Kristus. Salah satu di antaranya bertindak sebagai juru bicara, yaitu Petrus. Suara nyaring memang diperlukan untuk berbicara di depan ribuan pendengar. Petrus mengawali pembi-caraannya dengan menanggapi sindiran yang telah ditujukan ke padanya. Harus ada reaksi terhadap senjata dahsyat dari Iblis itu. Sindiran itu muncul dari rasa benci dan bermaksud merongrong pengaruh kesaksian yang telah disampaikan dengan jalan mempermalukan mereka yang telah bersaksi. Sangat tidak mungkin sepagi itu orang sudah bermabuk-mabukan (jam ketiga, yaitu pukul. pagi). Menurut 1Tes 5:7, ”mereka yang mabuk, mabuk waktu malam.” Petrus mengimbanginya demikian: Apa yang baru saja terjadi harus dinilai dalam terang Firman Allah. Siapa yang menerima Kitab Suci (Perjanjian Lama) sebagai norma, pasti dapat pula memahami kejadian tadi itu.
ayat 17-18. Petrus menunjuk pada nubuat Yoel dalam Yl 2:28-32.
Pada hari-hari terakhir, demikian bunyi awal kutipannya. Artinya, kita sudah sampai pada masa ketika keputusan-keputusan diambil, yaitu periode Akhir Zaman. Kini Allah akan membawa semua ke tujuannya. Bagaimana caranya? Dengan mencurahkan RohNya.
Ke atas semua daging.20 Hal ini menunjukkan betapa lemah dan rapuhnya manusia. Tetapi orang-orang lemah dipenuhi dengan Roh Kudus, dengan kekuatan-kekuatan dan berbagai pemberian, sesudah Allah memberikan RohNya dengan berlimpah-limpah (mencurah kan). Sudah jelas bahwa Roh yang membawa keputusan Allah di hari-hari terakhir ini. Dan Roh juga yang melibatkanorang-orang tanpa membeda-bedakan antara tua dan muda, laki-laki dan perempuan, anak laki-laki dan anak perempuan, tidak terkecuali juga para hamba; kepada semua manusia tanpa pandang bulu.
Sebenarnya semua hal tersebut belum dikenal pada masa Perjanjian Lama. Pada zaman dahulu, Tuhan mengungkapkan kehendak-Nya dengan menampakkan diri secara langsung hanya kepada beberapa orang, dengan berbicara kepada mereka atau dengan menunjukkan sesuatu kepada mereka (nubuat, penglihatan, atau mimpi). Sekarang semua orang mengucapkan perkataan Allah dan memberitakan perbuatan-perbuatan besar Allah.
ayat 19-21. Yoel telah bernubuat di zaman yang penuh malapetaka bagi Yehuda dan penuh ancaman bagi Yerusalem (bencana bela-lang). Kini Petrus menghubungkannya dengan segala penghakiman yang akan terjadi di hari-hari terakhir itu. Kedatangan Roh Kudus menyebabkan terjadinya tindakan-tindakan hukum yang hebat.
Seluruh dunia terlibat di dalamnya. Mukjizat-mukjizat di atas, di langit, dan tanda-tanda ajaib di bawah, di bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap. Dan semua itu datangnya dari Allah. Kobaran perang, medan pertempuran, pertumpahan darah, dan kota-kota yang hangus terbakar. Segala sesuatu begitu mencekam dan terjadi dalam proporsi yang begitu besar, sehingga benda-benda langit menjadi gelap gulita atau berapi-api. Badai penghakiman semakin dahsyat pada hari-hari terakhir. Hari Tuhan yang besar dan mulia, tetapi yang juga sangat mengerikan itu sudah dekat.
Supaya jangan tewas dalam badai yang dahsyat itu, orang harus mempunyai tempat berteduh yang aman, di mana ia dapat berlindung, dan di mana keselamatannya akan terjamin. Tempat perlindungan itu tersedia. Kutipan dari Yoel ditutup dengan pesan ini, Dan barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan. Pesan itu bergema di seluruh dunia dan sekaligus disampaikan kepada setiap pribadi. Kepada si apa saja, apakah ia seorang Yahudi atau Yunani, Barbar atau Skit, hamba atau orang merdeka. Menyerukan nama Tuhan itu dapat dilakukan karena TUHAN telah memperkenalkan, bahkan mengumumkan nama-Nya. Oleh sebab itu, manusia dapat dan boleh menyerukan nama-Nya. Mereka dapat berdoa untuk minta pertolongan pada alamat yang benar, yakni pada Dia yang bernama Tuhan. Demikianlah kita memulai setiap kebaktian, ”Pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan” (Mzm 124:8; bnd Kej 4:26). Hasil dari menyerukan nama Tuhan itu tidak dapat diragukan: dia akan diselamatkan!
ayat 22-24. Di sini mulailah bagian baru (bagian yg kedua) khotbah Petrus, dengan sapaan Hai orang-orang Israel (bnd 2:29). Sekarang Petrus akan membuktikan bahwa Tuhan yang baru saja disebut adalah Yesus orang Nazaret (2:36). Yesus orang Nazaret adalah nama yang kedengaran hina di telinga orang Yahudi. Tetapi di depan umum, Allah telah menunjuk-Nya melalui perbuatan-per buatan yang memperlihatkan kedaulatan Allah (kekuatan-ke kuatan), yang melebihi akal manusia (mukjizat-mukjizat), dan yang memberitahukan sesuatu (tanda-tanda ajaib). Semuanya itu dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, artinya di depan matamu. Dalam diri Yesus, orang Yahudi berhadapan dengan Allah sendiri.
Allah yang melakukan segala mukjizat itu melalui Dia.
Sebelum Petrus menunjukkan kesalahan orang Yahudi dalam hal penyaliban Yesus, ia mengatakan bahwa semuanya terjadi menurut rencana Allah, yaitu persis seperti yang telah diper-timbangkan dan diputuskan dan yang telah diberitakan oleh Allah sebelumnya (Yes 53, dll). Hal ini perlu diingat lebih dahulu. Tetapi pada saat yang sama, Petrus mengingatkan para pendengar nya pada perbuatan mereka yang mengerikan, yang terjadi kira-kira tujuh pekan sebelumnya. Katanya, ”Meskipun dengan perantaraan Yesus, Allah melakukan begitu banyak karya besar, tetapi kamu telah menyalibkan dan membunuh Dia. Bahkan kamu melaku-kannya dengan meminjam tangan orang-orang durhaka (orang-orang bukan Yahudi).” Tetapi walaupun orang Yahudi mengira bahwa dengan cara itu per kara Yesus Kristus sudah tuntas, sekarang mereka mendengar mukjizat yang tak terduga, yaitu bahwa Allah telah turun tangan dan mengubah kuburan menjadi rahim seorang ibu. Yesus adalah Putra Sulung yang bangkit dari maut. Allah memberi kepada-Nya hidup yang baru. Maut tak mungkin terus mencengkeram Yesus, tetapi harus bertekuk lutut di hadapan kuasa Allah.
ayat 25-28. Sekali lagi Petrus menunjuk pada Kitab Suci, kini pada Mzm 16:8-11. Daud berkata tentang Dia. Dalam kata-kata berikut ternyata bahwa tidak hanya Daud yang berbicara, tetapi khususnya Anak Daud, Yesus Kristus.
Tanpa henti Yesus mengarahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan, Allah-Nya. Hidup-Nya adalah milik Tuhan. Dan Tuhan Allah selalu berdiri di samping-Nya untuk membantu dan melindungi-Nya sehingga Yesus berada dalam keadaan aman sepenuhnya dan bahkan tidak dapat digoyahkan. Hal itu amat menggembirakan Yesus, yaitu bahwa Allah berada di samping-Nya. Sukacita mengenai hal itu, Dia ungkapkan sampai pada masa penderitaan-Nya (Mat 26:30) dan kematian-Nya (Luk 23:46; Mzm 31:6). Dia menyerahkan nyawa-Nya ke dalam tangan Bapa dengan keyakinan dan kepercayaan sepenuhnya bahwa Allah tidak akan menyerahkan nyawa-Nya kepada maut dan kubur, juga tidak akan membiarkan daging-Nya dihancurkan oleh kuasa-kuasa pembinasaan dan pembusukan. Demikian juga Allah turun tangan pada hari Paskah dan merintis jalan baru yaitu jalan menuju ke kehidupan. Dan yang sangat menggembirakan Yesus ialah pengangkatan dan penempatan-Nya di hadapan Allah, di sebelah kanan-Nya.
ayat 29-31. Mzm 16 lahir dari kehidupan Daud sendiri. Ia memuji Tuhan sebagai Allah yang tidak meninggalkan anak-anak nya di hadapan musuh, tetapi menyelamatkan mereka. Jadi, pertama-tama nyanyian ini mengenai Daud sendiri. Tetapi oleh karena Roh Kristus mendorong Daud untuk membuat nyanyian ini, ia diper-kenankan khususnya untuk menjadi penyambung lidah Anak-Nya yang agung. Dengan demikian mazmur ini sepenuhnya mengenai Yesus Kristus. Tuhan telah berjanji kepada Daud dan untuk menyingkirkan segala keraguan, janji itu Dia perkuat dengan sumpah (Mzm 132:11) bahwa Anak Daud akan menerima takhta Kerajaan-Nya untuk selama-lamanya, dan bahwa oleh Dia takhta itu dikukuhkan se panjang masa (2Sam 7:12-16). Demikianlah Roh menjadi kan Daud seorang nabi untuk berbicara tentang anugerah yang diper untukkan bagi kita. Yang dimaksudkan oleh Roh di dalam Daud itu ialah kemuliaan yang akan diterima oleh Kristus melalui penderitaan-Nya, yaitu pada waktu Dia bangkit dengan kuasa (bnd 1Ptr 1:10-12).
ayat 32-33. Petrus kembali kepada tema khotbahnya: ”Yesus inilah, tentang siapa Kitab Suci bersaksi, yang kamu salibkan dan bunuh telah dibangkitkan Allah. Kami, para rasul (2:14) adalah saksi tentang itu (1:8, 22; 3:15). Kami telah bertemu kembali dengan Yesus dan melihat Dia dengan mata kepala kami sendiri. Dia yang telah mati, hidup!” Dan bukan hanya penghormatan itu saja yang Allah berikan kepada Yesus, melainkan dengan tangan kanan-Nya yang kuat (Mzm 118:16) Dia meninggikan Yesus sampai ke takhta. Apa artinya dan apa yang menyertainya terlihat dan terdengar pada hari Pentakosta? Yesus memang tidak lagi berada di antaramurid-murid-Nya, tetapi bukan untuk meninggalkan mereka sebagai anak-anak yatim piatu. Dia kembali menjenguk mereka dengan kekuatan ilahi yang ada pada-Nya, dengan anugerah-anugerah Roh Kudus. Semua anugerah itu dapat dilihat dan didengar dalam para rasul Kris tus (Ef 4:11), dalam perkataan mereka tetapi juga dalam berita yang terdengar dari mulut semua anggota jemaat. Yesus memperlihatkan dan memperdengarkan apa arti Dia naik ke surga dan mendapat tempat yang paling terhormat di takhta. Hal yang begitu agung tidak mungkin tidak mempunyai efek.
Fakta-fakta pada hari Pentakosta tak mungkin menipu.
ayat 34-36. Demikian pula tentang hal Yesus yang ditinggikan sam pai ke takhta, Alkitab berbicara dengan sangat jelas. Petrus menunjuk ke Mzm 110:1. Tuhan (Allah) telah berfirman kepada Tuan ku (Yesus): Duduklah di sebelah kanan-Ku. Itulah tempat yang paling terhormat. Yesus menerima jabatan kerajaan dan Dia ikut memerintah seluruh dunia. Sekarang segalanya sedang menu ju saat akhir. Pada saat yang besar itu segala perla wanan dipatahkan, semua musuh dikalahkan, dan menjadi tumpuan kaki Sang Pemenang.
Melihat segala kenyataan yang Yesus perlihatkan pada hari Pentakosta, seharusnya seluruh Israel dapat dan harus mengetahui bahwa perbuatan Allah kepada Yesus sama sekali berlawanan dengan perbuatan orang-orang Yahudi kepada-Nya. Orang Yahudi telah menghina Yesus, tetapi Allah meninggikan Dia dan menja-dikan-Nya Tuhan (Kurios yg menentukan hidup dan mati, dan yg berkuasa atas segala se suatu) dan Kristus (Yang diurapi, Mesias, Hamba Tuhan yg ditunjuk oleh Allah).
Pada masa Dia dihina di bumi, orang-orang Yahudi tidak mengerti bahwa Dia adalah Tuhan dan Kristus. Tetapi sekarang
Allah telah memperlihatkan hal itu dengan cara yang mulia (Flp 2:9-11). Tadinya orang Yahudi mengira bahwa Yesus sudah habis riwayat-Nya, ternyata Allah memerintah dunia dan mengalahkan semua musuh, hanya melalui Yesus.
ayat 37-40. Apa hasil khotbah Petrus? Pada mulanya hadirin tercengang-cengang dan kebingungan (2:12). Tetapi kini hati mereka tersayat. Berkat kata-kata Petrus, semuanya menjadi sangat jelas. Mereka telah menyiksa Yesus. Alangkah besar kesalahan mereka!
Melalui semuanya itu Allah telah membawa Yesus ke takhta dunia. Mereka tak mungkin melampaui Yesus. Apa yang harus mereka perbuat?
Bertobatlah, jawab Petrus. Itulah yang selalu dianjurkan para utusan Allah, antara lain Yohanes Pembaptis (Mat 3:2) dan Yesus sendiri (Mat 4:17). Bertobatlah! Jadilah sungguh-sungguh berbeda!
Jalan pikiran dan sikapmu harus berubah secara radikal.21 Tadinya orang-orang Yahudi menyangka mereka dapat menghapus segala kenangan kepada Yesus, tetapi sekarang Yesus harus menguasai seluruh jalan pikiran dan seluruh hidup mereka.
Sebagai tanda perubahan radikal itu, hendaklah kamu masing-masing dibaptis. Kehidupan mereka sampai saat itu ha rus dipendam dalam kuburan (air). Sekarang mulailah hidup baru, dan itu hanya dapat terjadi dalam nama Yesus Kristus, berdasarkan penyelamatan-Nya (ingat arti nama Yesus: TUHAN menyelamatkan). Berkat pemberian Roh Kudus, mereka akan menjadi saksi-saksi Yesus Kristus untuk memberitakan perbuatan-perbuatan besar Allah (2:11).
Seandainya di antara orang Israel yang mendengar khotbah Petrus itu ada yang ragu-ragu, apakah Allah juga hendak melaku-kan mukjizat besar ini kepadanya, maka ia apakah ia laki-laki atau perempuan diberi tahu dengan terus terang, bahwa Allah justru berbicara kepadanya dengan sungguh-sungguh dan menjanjikan mukjizat ini. Janji (untuk menerima Roh Kudus yg membagikan kekayaan dan anugerah Kristus) bagi kamu, hai orang Yahudi di Palestina atau di mana pun di bumi, dan bagi anak-anakmu yang berada di garis keturunanmu, yaitu seperti Allah mengikatkan diri-Nya dengan Abraham, dan bagi orang yang masih jauh (bnd Yes 49:1; Za 6:15; Ef 2:17), yang berasal dari segala bangsa, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita. Bagaimana orang yang jauh itu akan dibawa kepada-Nya? Jawabannya baru akan dipahami Petrus di kemudian hari (Kis 10).
Petrus tidak membatasi diri pada khotbah tersebut. Dengan banyak perkataan lain lagi ia bersaksi dan mendesak mereka, katanya:
”Berilah dirimu diselamatkan dari orang-orang yang jahat ini” (bnd Ul 32:5; Mat 12:39). Dengan begitu tepat dan tajam dia menunjukkan sifat bangsa Israel yaitu: mereka generasi yang jahat. Orang yang mendengar khotbah Petrus harus melepaskan diri dan memisahkan diri dari mereka yang tidak termasuk dalam lingkup gereja.
ayat 41-42. Panen yang melimpah pada hari Pen takosta itu! Meskipun ada juga orang yang menolak untuk percaya, tetapi 3.000 orang Israel ditambahkan kepada jemaat yang diselamat kan. Dan yang mereka lakukan tanpa henti di masa setelah hari Pentakosta ialah pertama-tama mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul
Mereka selalu hadir pada waktu para rasul membuka Kitab Suci dan bercerita tentang apa yang mereka lihat dan dengar selama menyertai perjalanan keliling Yesus. Di dalam Yesus mereka semua bersatu dan hal itu mereka perlihatkan, khususnya di meja persekutuan, yakni Perjamuan Kudus (tentang pemecahan roti, bnd 2:46; 20:7; 1Kor 10:16). Mereka bertekun dalam hal berdoa, yaitu dalam pengakuan kelemahan diri mereka, dan dalam permo honan untuk mendapatkan kekuatan dari Allah.
ayat 43-47. Apa yang Allah lakukan melalui Yesus begitu agung dan mulia, sehingga ketakutan melanda semua orang (melampaui jumlah 3.000 itu). Apa yang Yesus sendiri lakukan sewak tu Dia berjalan berkeliling di bumi, kini dilanjutkan melalui para murid-Nya. Mereka mengadakan banyak mukjizat dan tan da ajaib yang mempunyai arti bagi manusia (bnd 2:19). Di dalam jemaat Kristus para anggota diterangi oleh Fir man dan Roh Kudus, kemudian kembali belajar memandang harta ben danya dengan cara yang benar. Setiap kali, apabila diperlukan, ada orang yang menyumbangkan harta yang telah Allah percaya kan kepadanya. Karena mereka kini bukan orang-orang yang individualistis atau egoistis, melainkan mengenal diri mereka sebagai anak-anak sekeluarga yang apabila salah seorang anak mendapat kesusahan akan menyadari bahwa ia mempunyai Ayah yang kaya, yang memelihara semua anak-Nya (mengenai hal ini untuk seterusnya lih pada 4:32–5:11).
Pelayanan persekutuan jemaat yang begitu besar pasti tidak mudah, tetapi dalam Bait Allah ada tempat yang lapang, yaitu di Serambi Salomo. Perjamuan Kudus mereka rayakan di rumah. Di samping itu, acara makan sehari-hari dipandang sangat sesuai untuk menunjukkan rasa kasih dan suka cita secara murni dan tulus hati.
Menunjukkan rasa kasih, melakukan pekerjaan pelayanan (Ef 4:12), semua itu memberi kegembiraan dalam Allah, demi kehormatan-Nya. Demikianlah mereka dihormati oleh seluruh bangsa. Tetapi yang melebihi itu adalah bahwa dengan demikian setiap hari mereka menerima saudara-saudara seiman dari Tuhan (Dia menambah!) di tengah-tengah bangsa yang diselamatkan oleh Tuhan dari rumah perhambaan dosa dan maut.
Petrus sebagai juru bicara para rasul pada hari Pentakosta memberitakan:
1. Yesus Kristus yang disalibkan oleh orang Yahudi telah dibangkitkan Allah dan ditinggikan di takhta dunia.