Garis besar yang dibahas dalam kitab Kisah Para Rasul ialah:
Dalam Injil menurut Lukas kita membaca tentang awal pekerjaan Yesus, ketika Dia berjalan berkeliling di bumi. Dalam Kisah Para Rasul, Yesus yang sama itu melanjutkan pekerjaan-Nya dan melakukannya dari takhta yang menjangkau seluruh dunia. Bandingkan 1:1.
Kenaikan Yesus ke surga merupakan titik tolak buku kedua yang ditulis oleh Lukas (ia mengakhiri bukunya yg pertama dan mengawali bukunya yg kedua dng peristiwa yg sama). Yesus naik ke takhta-Nya di surga dan mengucapkan firman-Nya sebagai Raja kepada seluruh dunia. Bandingkan 1:9.
Dari dalam surga Dia mengutus RohNya ke dalam periode sejarah yang baru dan terakhir (Akhir Zaman). Bandingkan pasal 2. Kekuatan-Nya diperlukan oleh orang-orang yang lemah seperti nelayan-nelayan yang sederhana dari Galilea itu dan oleh jemaat yang jumlah anggotanya sedikit. Tanpa pertolongan-Nya mereka tidak dapat bertahan menghadapi perlawanan orang Yahudi dan bangsa-bangsa lain yang bersikap bermusuhan. Bandingkan 4:1; 5:18; 6:12; 8:1; 12:1; 13:50; 14:5, 19; 16:19; 17:5; 19:23; 21:27, dan lain-lain.
Berkat kekuatan Roh, pekerjaan dapat berjalan terus. Kekuatan itu tampak lebih nyata dalam penindasan dan penganiayaan, lebih tampak bilamana orang berada dalam keadaan lemah.
Kenyataan para utusan bersaksi dan mengucapkan firman Tuhan, terus mendapat perhatian. Bnd 2:40; 4:31; 5:20-21; 6:7; 8:4-5, 25; 9:20; 11:19-20; 12:25; 13:5, 49; 14:1, 21, 25; 15:35; 16:13, 32; 17: 13, 17; 18:5, 11, 19, 25; 19:8, 10, 20; 20:2, 7; 23:11; 18:31.
Selain itu diberikan banyak contoh mengenai kesaksian itu. Bandingkan 2:14, dan seterusnya; 3:12, dan seterusnya; 4:8, dan seterusnya; 7:2, dan seterusnya; 10:34, dan seterusnya; 13:36, dan seterusnya; 14:15, dan seterusnya; 17:22, dan seterusnya; 20:18, dan seterusnya; 22:1, dan seterusnya; 24:10, dan seterusnya; 26:2, dan seterusnya; 28:25, dan seterusnya. Semua contoh itu dipilih dengan sengaja, supaya orang mendapat wawasan baik dalam kesak sian seperti yang didengar orang Yahudi atau orang bukan Yahudi maupun oleh para pembesar atau orang-orang Kristen.
Para saksi mata dan telinga datang membawa fakta-fakta yang menentukan dalam proses pengadilan mengenai kepemilikan bangsa-bangsa. Mereka sering bertindak berdua atau dengan jumlah orang yang lebih besar (bnd 3:1, 11; 11:12; 13:2, dst; 15:39b-40). Mereka bersaksi tentang Yesus orang Nazaret, yaitu Dia yang Allah tentukan, Dia yang menyerahkan diri kepada maut, tetapi yang dibangkitkan oleh Allah dan di tinggikan sebagai Tuhan segala kemuliaan. Dialah Orang yang dibicarakan oleh Kitab-kitab Allah.
Kesaksian berjalan dari Yerusalem, lewat Yudea dan Samaria, ke ujung-ujung bumi (1:8). Bangsa-bangsa lain, raja-raja, dan anak-anak Israel mendengar nama Yesus (bnd 9:15, tempat program Paulus disebutkan).
Melawan segala perencanaan manusia, rencana Allah tetap berjalan (16:6-7) dan semua orang yang ditentukan untuk memper-oleh hidup yang kekal menjadi percaya (13:48). Mula-mula orang Yahudi dan juga orang Yunani; urut-urutan ini berulang kembali (11:19-20; 13:46; 14:1; 17:1-2, 4; 28:17, 23, 28).
Kesaksian dimulai di Yerusalem, jantung negara Yahudi, dan terdengar sampai ke Roma, jantung kerajaan dunia zaman itu.
Meskipun kesaksian itu dihalangi banyak orang, ke benarannya tidak dapat dilumpuhkan atau disanggah. Malahan para pembesar (ingat pada jabatan mereka) tidak dapat tidak harus meng-akui kebe naran itu. Perhatikan sikap Feliks, Festus, dan Agripa (26:31-32).
Kesaksian mengenai Yesus ialah pusat segala sesuatu dan kesaksian itu benar!