Jika kita sendiri tidak mampu meyakinkan diri dengan cara apa pun, mana mungkin kita menerima keyakinan itu? Apakah di dalam Alkitab ada daftar nama semua orang pilihan? Bahkan, tidak seorang pun yang mengaku bahwa ia mende ngar suara dari surga atau dari dunia ini, yang memberikan jaminan bahwa ”Anda juga termasuk” kelompok pilihan itu bukan? Itu memang benar. Tetapi syukurlah, semua orang percaya tidak menerima keyakinan mereka melalui [karena ada] sebuah daftar [pengumuman] yang diumumkan atau melalui suara dari surga. Mereka hanya menemukannya jika menerima janji-janji Allah dengan penuh iman. Dan mengenai hal itu, gereja memang perlu menyampaikan dengan tegas karena Alkitab membi carakannya dengan tegas pula. Demikianlah Paulus menulis kepada jemaat di Efesus: ”Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.
Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula melalui Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya ....” (Ef 1:4-5)
Kepada jemaat di Kolose, Petrus menulis: ”Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihiNya, kenakanlah belas kasihan ....” (Kol 3:12)
Demikian juga di dalam surat pertama Petrus, dia sendiri menulis kepada: ”orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita ....” (1Ptr 1:2)
Pada pasal kedua dalam surat yang sama, Petrus menulis: ”Tetapi kamulah bangsa yang terpilih ....” (1Ptr 2:9)
Dengan demikian, para rasul secara tepat menyapa jemaat-jemaat. Karena dengan begitu, mereka telah memberitakan Kabar Baik kepada mereka, yakni:
”... kamu telah menerima Roh yang menjadi kan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita ber seru, ’Ya Abba, ya Bapa!’ Roh itu sendiri bersaksi bersama-sama dengan roh kita bahwa kita adalahanak-anak Allah.” (Rm 8:15-16)
Dua ribu tahun lalu orang-orang percaya telah belajar bahwa atas anugerah pemilihan Allah saja, mereka disebut anak-anak Allah.
Berita itulah yang disampaikan kepada mereka.
Dan hal itu juga ditegaskan kepada mereka di kemudian hari, dalam surat-surat para rasul.
Pada zaman sekarang pun kita tidak perlu cemas bahwa Allah telah berubah. Dan seorang pun tidak perlu berpikir bahwa dalam pengakuan imannya mengenai pemilihan Allah, gereja hanya mengungkapkan kata-kata manusia belaka, yang tidak dapat kita andalkan. Sebab, ”Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya” (Ibr 13:8).
Sebagaimana dahulu Allah telah berfirman, demikian pula sampai saat ini Dia masih tetap berbicara. Apa yang dahulu Dia janjikan masih tetap berlaku hingga sekarang. Dan Dia meyakin kan tiap-tiap orang yang menerima janji-janji-Nya itu. Itulah sebabnya, memang perlu dan hal itu merupakan anugerah besar bagi kita gereja bersaksi dengan jelas berdasarkan janji-janji Allah itu. Dan kita perlu menyimak kesaksian itu baik-baik sambil mengenal janji-janji itu. Kita juga perlu merenungkannya terus-menerus, dan berpegang teguh sambil berdoa. Dalam janji-janji itu kita mencari keyakinan dan penghiburan kita. Sebab, keyakinan yang Allah berikan ada lah keyakinan iman.