Kekayaan siapakah yang tidak ingin memilikinya? Kekayaan, bukan hanya dalam arti banyak uang. Namun, terutama kehidupan yang kaya makna dan kegunaan, kaya kasih dan relasi, kaya perkembangan dan kemajuan.
Siapa yang hidup lepas dari Allah, sebetulnya tidak hidup. Hidup seperti itu pasti berakhir dengan kematian (Rm. 5:12 dan 6:21). ”Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersamasama dengan Kristus...” (Ef. 2:4-5). Itulah kehidupan yang kaya!
”Bersama-sama dengan Kristus” itu rahasia kehidupan yang kaya.
Artinya kita mendapat bagian dari salib-Nya dan dari kebangkitanNya dan juga dari hidup-Nya yang baru (Flp. 3: 10). Hidup yang baru itu direalisasikan di dalam diri kita oleh Roh Kristus. Roh itu mengaruniakan kuasa dan kekuatan batin kepada kita, sehingga Kristus tinggal di dalam hati kita, bukan sebagai tamu, tetapi sebagai tuan rumah (Ef. 3: 16-17). Dia makin menyerap ke dalam kehidupan kita. Dengan demikian hidup-Nya kian lama kian menjadi kehidupan kita. Itulah satu-satunya keberadaan yang benar-benar layak disebut ”kehidupan”. Itu adalah hidup yang kekal dan merupakan karunia terbesar (karisma!) dari Roh (Rm. 6:23 dan 8: 10).
Jadi, hidup yang sejati, hidup yang kaya, ialah kehidupan yang ”kaya dengan Roh”. Itulah pokok pembahasan dalam buku ini.
Beberapa saat lalu telah terbit buku berjudul Lebih dari Cukup! (Meer Dan Genoeg). Buku tersebut menganalisis kerinduan masa kini untuk menerima lebih banyak dari Roh. Kerinduan itu telah timbul di mana-mana dalam banyak denominasi gereja, baik Protestan maupun Katolik. Dalam buku itu telah dibahas berbagai tema yang penting dalam gerakan karismatik. Tema-tema itu antara lain ialah: baptisan Roh, Kelimpahan Roh; berbicara dalam bahasa lidah, berdoa sambil mendengarkan dalam pelayanan doa, doa penyembuhan, dan sebagainya.
Dalam buku Lebih dari Cukup! ditekankan agar kita jangan memakai cara karismatik untuk mengisi kerinduan itu untuk menerima lebih banyak dari Roh. Hal itu berhubungan dengan kenyataan bahwa banyak orang yang sungguh-sungguh merindukan kehidupan yang kaya Roh, sering tersesat dengan mengikuti jalan yang ditunjuk gerakan karismatik. Di samping berbagai anjuran yang tidak kritis untuk menempuh jalan itu, ada banyak alasan untuk secara alkitabiah merenungkan kerinduan untuk menerima hidup yang lebih kaya Roh.
Dalam buku ini-sebagian para penulisnya juga bekerja sama dengan penulis buku Lebih dari Cukup!-penekanannya berbeda.
Kami ingin menggambarkan dan merekomendasikan kehidupan yang kaya Roh Kudus. Buku ini adalah tanggapan atas kerinduan sejati untuk menerima lebih banyak dari Roh, dalam kehidupan pribadi maupun berjemaat. Apa saja yang boleh kita harapkan dari Roh, sesuai dengan maksud Alkitab dan janji-janji Allah?
Bagaimanakah hal itu terwujud dalam hidup Anda sendiri, dan kehidupan bergereja? Bagaimanakah hasilnya?
Bab-bab dalam buku ini dapat dibaca tersendiri, lepas dari bab-bab yang lain. Meskipun begitu ada garis tertentu dalam keseluruhannya, sebagai berikut:
1. Roh adalah Allah. Dialah yang menjalin hubungan antara manusia dan Allah. Sebab itu buku ini mulai pada titik itu, yaitu ”Allah Tritunggal yang bersekutu dengan Kita” (Bab 1).Setiap bab dilengkapi dengan sejumlah pertanyaan untuk menggiatkan dan mengarahkan pembahasan. Dengan demikian buku ini cocok untuk dipakai dalam pertemuan-pertemuan pembahasan Alkitab, perkumpulan penelitian Alkitab, dan lain sebagainya.
Hidup oleh Roh, berada dalam Kristus. Dalam hidup ini kita baru mengalami sedikit dari kekayaan itu. Namun, bagaimanapun, yang sedikit itu pun sudah ada, sebagai asas kesukaan yang kekal (Katekismus Heidelberg s/j 58). Dengan buku ini, kami ingin bekerja sama dengan Anda untuk makin merasakan asas kesukaan itu!
Atas nama para penulis, Henk ten Brinke dan Hans Maris