Lampiran A ayat-ayat kitaB Suci yang ruPanya Mendukung ajaran Mengenai PeneBuSan univerSal atau tidak terBataS.
Ada beberapa ayat Alkitab yang rupanya bertentangan dengan ajaran Reformasi mengenai penebusan terbatas, dan yang kelihatannya mendukung pandangan mengenai penebusan tidak terbatas atau universal.
Pertama, ada ayat-ayat yang menggunakan kata semua ketika berbicara mengenai anugerah Allah dan mengenai penebusan yang dikerjakan oleh Kristus.
2 korintuS 5:14-15
Sebab kasih Kristus yang menguasai kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.
Di dalam gereja di Korintus, dalam pelayanannya, Paulus menemui tantangan dari orang yang menganggap dirinya lebih hebat daripada Paulus. Dalam ayat ini, Paulus mengaku bahwa apa yang menguasainya untuk memenuhi pelayanannya berbeda dengan apa yang menguasai lawan-lawannya. Kasih Allah menguasai Paulus untuk memberitakan Injil, sedangkan para lawannya dikuasasi oleh rencana mereka sendiri. Bagi Paulus, kasih Kristus terbukti di kayu salib. Demikian juga apa yang dikatakan Kristus, Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya ( Yoh. 15:13). Paulus mengatakan: karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.
Mempertimbangkan pernyataan pertama, satu orang sudah mati untuk semua orang. Dalam kalimat ini, kata untuk berarti atas nama, sebagai pengganti, dan menunjuk kepada Kristus yang merupakan Pengganti manusia, melaksanakan penebusan di kayu salib. Orang yang untuknya Kristus mati, benar-benar ikut serta dalam kurban penebusan-Nya. Kematian Kristus tidak hanya memungkinkan penebusan dosa, tetapi sungguh-sungguh mewujudkannya. Hal itu menjadi nyata dari hubungan antara dua ungkapan ini, jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. Jika Kristus mati, semua orang yang untuk mereka Dia mati, telah mati juga bersama dengan Kristus. Apa artinya mereka semua sudah mati dengan Kristus? Paulus memberikan keterangan yang lebih rinci dalam suratnya kepada jemaat di Roma: Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa. Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa. Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Dia (Rm. 6:6-8). Mati bersama-sama dengan Kristus berarti bahwa tabiat lama yang berdosa tidak lagi menguasai kita. Mati bersama-sama dengan Kristus berarti bahwa dosa tidak berkuasa atas kita seperti dahulu. Ucapan yang sejajar, dibangkitkan bersama dengan
Kristus, menunjuk kepada kelahiran kehidupan baru, yang saleh dan taat kepada Allah. Paulus mengatakan bahwa akibat kematian Kristus bagi mereka yang mati bersama-sama dengan Dia adalah bahwa mereka tidak lagi hidup untuk mereka sendiri. Kehidupan mereka tidak lagi berpusat pada diri mereka sendiri. Kehidupan mereka tidak lagi dikuasai oleh cita-cita mereka sendiri. Dan itulah yang dimaksudkan oleh Paulus dalam ayat ini. Paulus membedakan dirinya dengan para lawannya. Mereka bukanlah orang yang telah mati dengan Kristus, karena andaikata demikian mereka tentu tidak akan lagi hidup untuk diri mereka sendiri. Padahal ternyata para lawannya memberitakan Injil karena mereka dikuasai oleh cita-cita atau rencana mereka sendiri, sedangkan Paulus memberitakan Injil karena didorong oleh kasih Allah dalam Kristus Yesus. Kasih Allah menguasai dan mendorong Paulus.
Kaum Arminian menggunakan ayat ini untuk menguatkan pandangan mereka mengenai penebusan universal atau tidak terbatas. Bagaimanapun ayat ini dengan tenang menyatakan bahwa Kristus telah mati untuk semua orang. Tetapi kami hendak bertanya, apakah benar bahwa kata semua selalu menunjuk kepada tiap-tiap orang di muka bumi? Pertimbangkanlah pernyataan yang sejajar yang dikemukakan Paulus. Ia mengatakan, jika Kristus sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. Jika kita menafsirkan kata semua dalam kalimat pertama sebagai kata yang menunjuk kepada tiap-tiap orang di muka bumi maka kata semua dalam kalimat kedua harus diberi arti yang sama. Jika Kristus sudah mati untuk semua orang (tiap-tiap orang di muka bumi), maka mereka semua (tiap-tiap orang di muka bumi) sudah mati. Tetapi hal itu tidak mungkin benar, karena kalau Paulus mengatakan bahwa kalau orang mati bersama-sama dengan Kristus, hal itu berarti bahwa tabiat mereka yang lama telah disalibkan, seperti yang sudah kita baca di atas.132 Dan hasilnya adalah bahwa mereka yang sudah mati bersama-sama dengan Kristus juga dibangkitkan dengan Kristus sebagai manusia yang baru. Jika kita menafsirkan kata semua sebagai kata yang menunjuk kepada tiap-tiap orang, itu berarti bahwa tabiat lama dari tiap-tiap orang sudah disalibkan, dan bahwa tiap-tiap orang di muka bumi telah dibangkitkan dengan kehidupan rohani yang baru. Pendeknya, seandainya itu benar, itu berarti bahwa tia-tiap orang telah dilahirkan kembali. Jelas bahwa pandangan itu bertentangan dengan Kitab Suci. Kalau begitu, bagaimana kita harus menafsirkan kata semua dalam ayat ini? Menurut kami, kata itu mempunyai arti yang sama dalam kedua bagian dalam kalimat ini. Ayat ini sendiri tidak menjelaskan siapa yang dimaksud dengan kata semua ini, apakah itu artinya semua orang yang kepada mereka Paulus menulis surat ini (yaitu semua orang kudus di Korintus), atau artinya semua orang yang telah menerima Kristus dalam iman, atau semua orang yang dipilih oleh Bapa di surga. Hal itu tidak dijelaskan oleh Paulus. Walaupun demikian, sudah jelas bahwa kata itu tidak mungkin menunjuk kepada tiap-tiap orang di muka bumi. Ayat ini tidak dapat dipakai sebagai ayat dukungan yang membenarkan ajaran mengenai penebusan tidak terbatas, kecuali jika kita juga menerima kekeliruan mengenai keselamatan yang universal (yaitu bahwa semua orang dengan sendirinya diselamatkan dalam Kristus, dan bahwa tidak seorang pun akan dihukum). 1 tiMotiuS 2:1-6
Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat, dan ucapan syukur untuk semua orang, untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juru Selamat kita, yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran. Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus, yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia.
Ayat ini barangkali yang paling sering dikutip oleh orang yang mau membela ajaran mengenai penebusan universal. Ayat ini menasihati kita agar berdoa untuk semua orang, karena Allah menghendaki supaya semua orang diselamatkan, dan untuk memenuhi maksud itu maka anugerah-Nya dinyatakan kepada semua orang. Tetapi, kalau kita mempelajari ayat ini dengan lebih teliti, akan menjadi jelas bahwa ayat ini tidak mendukung ajaran penebusan universal. Kata kita dalam ayat ini tidak mungkin menunjuk kepada tiap-tiap orang di muka bumi.
Pertama, kata semua, sering berarti segala macam, dankadang-kadang diterjemahkan juga demikian meskipun aslinya dalam bahasa Yunani hanya pakai kata semua. Matius 4:23, Yesus pun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadah dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu. Tak mungkin Kristus menyembuhkan tiap-tiap orang sakit di Galilea. Kata semua di sini berarti segala macam. Bandingkanlah terjemahan Inggris (New King James Version), healing all kinds of sickness and all kinds of disease among the people.
Kisah Para Rasul 10:11-12, Tampak olehnya langit terbuka dan turunlah suatu benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada keempat sudutnya, yang diturunkan ke tanah. Di dalamnya terdapat berbagai jenis binatang berkaki empat, binatang menjalar dan burung. Meskipun aslinya dalam bahasa Yunani mengatakan semua binatang, dari konteks ayat ini menjadi jelas bahwa yang dimaksudkan bukanlah jumlahnya, melainkan keanekaragaman binatang. Jadi kata semua dalam ayat ini dengan tepat diterjemahkan dengan berbagai jenis. 1 Timotius 6:10, Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka. Di sini pun bahasa Yunani memakai kata semua. Namun Paulus tentu tidak bermaksud mengatakan bahwa tiap macam kejahatan berakar dalam cinta uang. Ada kejahatan yang berakar dalam kemarahan, ada lain yang berakar dalam gairah nafsu. Apa yang mau dikatakan Pauus adalah bahwa bermacam-macam kejahatan berakar dalam cinta uang. Wahyu 21:19, Dan dasar-dasar tembok kota itu dihiasi dengan segala jenis permata. Dasar yang pertama batu yaspis, dasar yang kedua batu nilam, dasar yang ketiga batu mirah, dasar yang keempat batu zamrud, ... Ayat Yunani memakai kata semua, tetapi apa yang dimaksudkan tidak mungkin tiap-tiap batu permata yang terdapat di muka bumi, yang miliaran jumlahnya. Yang ditekankan dalam ayat ini bukan jumlahnya, melainkan keanekaragaman permata yang dipakai, seperti jelas dari konteksnya. Ada ayat lain yang menggunakan kata semua, yang di dalamnya kata itu tidak mungkin berarti tiap-tiap orang, walaupun diterjemahkan dengan kata semua. Beberapa contoh:
Yohanes 12:32, dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku. Dalam ayat ini Kristus mengatakan bahwa sesudah Dia bangkit, Dia akan menarik semua orang datang kepada-Nya. Menarik datang kepada-Nya berarti bahwa Dia akan bekerja dalam hati orang-orang sehingga mereka akan mengacuhkan panggilan-Nya untuk datang kepada-Nya dengan menerima-Nya sebagai Juru Selamat dengan percaya dan bertobat. Kata semua dalam kalimat ini dapat berarti segala macam orang, atau juga semua orang yang diberikan kepada-Nya oleh Bapa-Nya, tetapi tentu tidak mungkin berarti tiap-tiap orang di muka bumi, karena jika demikian, ayat ini mengatakan bahwa semua orang akan menerima-Nya dengan percaya dan akan diselamatkan, padahal itu bertentangan dengan apa yang dikatakan Kitab Suci di tempat-tempat lain.
Titus 2:11, Karena anugerah Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata. Ayat ini tidak mungkin berarti bahwa anugerah Allah sudah dinyatakan kepada tiap-tiap orang yang pada zaman itu hidup di muka bumi. Apa yang dimaksudkan dalam ayat ini adalah bahwa anugerah Allah sudah dinyatakan kepada orang dari segala macam suku dan bangsa, dan kepada orang dari semua lapisan masyarakat.
Kembali ke nasihat Paulus dalam 1 Timotius 2, bahwa kita harus berdoa untuk semua orang. Apa maksudnya? Apakah Paulus menghendaki bahwa kita harus mendoakan tiap-tiap orang di muka bumi? Jelas bahwa hal itu bertentangan dengan contoh yang diberikan Kristus sendiri. Karena Kristus pernah mengatakan, Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu, juga, Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka ( Yoh. 17:9, 20). Kristus berdoa untuk murid-murid-Nya dan untuk orang yang percaya. Dari konteksnya, nasihat Paulus menjadi jelas bahwa kata semua menunjuk kepada orang dari segala lapisan masyarakat, entah itu pengemis atau raja, kaya, atau miskin. Karena dalam konteks ayat ini, Paulus berbicara mengenai raja-raja dan para pembesar yang patut menerima hormat dan yang berkuasa.
Demikian juga maksud Paulus ketika ia mengatakan bahwa Allah menghendaki supaya semua orang diselamatkan (1Tim. 2 :4). Maksud kata semua dalam ayat ini bukan tiap-tiap orang, karena seandainya seperti itu kehendak Allah, tentu Dia telah memilih tiap-tiap orang. Tetapi, Paulus hendak mengatakan bahwa Allah menghendaki gereja-Nya adalah gereja yang katolik, dalam arti bahwa gereja itu dikumpulkan dari segala bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, dan bukan hanya dari bangsa Yahudi saja. Dia menghendaki gereja-Nya mencakup orang dari segala lapisan masyarakat, bukan hanya dari lingkungan yang rendah, seperti sering terjadi dalam gereja pada zaman itu (bdk. 1Kor. 1 :26).
Demikian juga halnya ketika Paulus mengatakan bahwa Kristus telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia (1Tim. 2 :6). Maksudnya bahwa tidak ada dua Juru Selamat, yang satu untuk orang Yahudi dan yang lain untuk orang non-Yahudi, atau yang satu untuk orang sederhana dan yang lain untuk orang besar. Karena Pengantara antara Allah dan manusia adalah esa, yaitu Kristus Yesus, yang telah memberikan nyawa-Nya bukan hanya untuk orang Yahudi, tetapi juga untuk orang non-Yahudi, dan bukan hanya untuk orang sederhana, tetapi juga untuk raja-raja dan para pembesar. 1 tiMotiuS 4 :10
Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juru Selamat semua manusia, terutama mereka yang percaya.
Ayat ini pun dipakai kaum Arminian untuk membuktikan ajaran mereka mengenai penebusan tidak terbatas. Paulus menyatakan dengan jelas bahwa Allah adalah Juru Selamat semua orang.
Tetapi bukan itu saja yang dikatakan Paulus. Ia meneruskan pernyataannya dengan ucapan yang membingungkan, terutama mereka yang percaya. Allah menyelamatkan semua orang, tetapi terutama mereka yang percaya.
Menurut kaum Arminian, ayat ini berarti bahwa Allah sanggup menyelamatkan semua orang, tetapi dalam praktik hanya menyelamatkan mereka yang percaya. Artinya, menurut mereka, Allah menawarkan keselamatan kepada semua orang asal mereka mengambil keputusan untuk menerima karunia Allah itu. Tetapi akhirnya yang diselamatkan itu adalah hanya mereka yang menerima pemberian-Nya. Jadi, menurut mereka ayat ini dapat dirumuskan kembali sebagai berikut: Allah berpotensi menyelamatkan semua orang, tetapi dalam praktik Dia hanya menyelamatkan mereka yang percaya. Atau, Allah hendak menjadi Juru Selamat semua orang, tetapi dalam praktik Dia hanya menyelamatkan mereka yang percaya.
Tetapi, itu bukan apa yang dikatakan Paulus dalam ayat ini. Paulus mengatakan bahwa Allah adalah Juru Selamat semua orang, dan bukan bahwa Allah ingin menjadi Juru Selamat semua orang. Paulus tidak mengatakan bahwa Allah berpotensi menjadi Juru Selamat semua orang, atau bahwa ada kemungkinan Dia menjadi Juru Selamat semua orang. Kesaksian Kitab Suci jelas bahwa bukan semua orang akan diselamatkan dari dosa mereka dan dari penghukuman. Oleh karena itu, Allah bukanlah Juru Selamat semua orang dalam arti bahwa Dia memberikan hidup yang kekal kepada semua orang.
Mungkinkah kata Juru Selamat dapat dipakai dengan arti yang berbeda? Menurut penafsir Hendriksen, Dalam bahasa Yunani klasik maupun dalam bahasa Yunani Koine, kata (Soter) (Juru Selamat) dipakai sebagai tanda pangkat bagi dewa-dewa (mis. Zeus, Apollo, Hermes, Asklepius), bagi kaisar-kaisar Romawi dan pejabat-pejabat tinggi, sejauh mereka dipandang sebagai dewa dan orang yang menyelamatkan manusia dari salah satu bencana, atau menyediakan salah satu kebutuhan jasmani, atau memberikan kesehatan atau kesejahteraan umum. Kemungkinan besar, makin erat hubungan Paulus dan orang-orang percaya dengan dunia Romawi dan dengan istilah Juru Selamat yang dipakai untuk dewa-dewa dan para pembesarnya, makin sering mereka mulai menggunakan istilah Juru Selamat itu sebagai tanda pangkat bagi Allah yang benar dan hidup.133
Apa yang dikatakan Hendriksen itu sungguh penting. Bagi kita masa kini, istilah Juru Selamat mempunyai arti yang sangat spesifik. Kita menggunakan istilah itu khusus untuk menunjuk kepada penebusan kita oleh kayu salib, kepada pelepasan kita dari kesalahan kita oleh karena dosa, dari kuasa dosa dan dari akibat-akibat dosa yang menyedihkan. 133 William Hendrikson, Thessalonians, Timothy, and Titus (New Testament Commentary), Baker 1957, hal. 156.
Artinya, bagi kita, istilah Juru Selamat adalah gelar yang dipakai hanya bagi Yesus Kristus saja. Dan dalam kebanyakan tulisannya, Rasul Paulus juga berbuat demikian. Tetapi yang menarik ialah bahwa dalam surat-suratnya kepada Timotius dan Titus, yang ditulis pada akhir pelayanannya, Paulus menggunakan islilah Juru Selamat itu lebih sering untuk menunjuk kepada Allah daripada untuk menunjuk kepada Kristus.134 Seperti yang dipaparkan Hendriksen, rupanya Paulus dengan sengaja menggunakan istilah Juru Selamat ini bagi Allah yang hidup, berlawanan dengan orang Romawi yang tidak percaya, yang menggunakannya bagi dewa-dewa dan pembesar-pembesar mereka. Karena itu, kita perlu menyadari bahwa Paulus menggunakan istilah Juru Selamat itu dalam arti yang jauh lebih luas dibandingkan dengan kita masa kini. Kita tidak boleh membatasi arti istilah itu pada arti khusus dalam pemakaian kata itu masa kini.
Hendriksen juga mengatakan bahwa ketika Paulus menggunakan kata Juru Selamat itu dengan arti yang lebih luas, ia tidak melakukan hal itu Berdasarkan salah satu alasan dalam dunia sekitarnya, tetapi berdasarkan penyataan khusus seperti yang diberikan dalam Perjanjian Lama dan dalam pengajaran Tuhan.135 Dengan kata lain, Paulus dapat mempertanggungjawabkan arti yang luas gelar Juru Selamat pada Per-janjian Lama.
Dalam Perjanjian Lama, kata Juru Selamat dan kata kerja menyelamat- kan dipakai untuk arti jasmani, dan menunjuk kepada yang menyelamatkan dan memelihara kehidupan di bumi. Pertimbangkanlah ayat-ayat yang berikut:
2 Samuel 22:3, Allahku, gunung batuku, tempat aku ber-lindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku, tempat pelarianku, juruselamatku; Engkau menyelamatkan aku dari kekerasan.
Mazmur 36:6b, O LORD, Thou preservest (harfiah: menye-lamatkan) man and beast.
Mazmur 106:21, Mereka melupakan Allah yang telah menye-lamatkan mereka, yang telah melakukan hal-hal yang besar di Mesir.
Yesaya 60:15-16, Sebagai ganti keadaanmu dahulu, ketika engkau ditinggalkan, dibenci dan tidak disinggahi seorang pun, sekarang Aku akan membuat engkau menjadi kebang-gaan abadi, menjadi kegirangan turun-temurun. Engkau akan mengisap susu bangsa-bangsa dan akan meminum susu kerajaan-kerajaan maka engkau akan mengetahui, bahwa Akulah, TUHAN, Juru Selamatmu, dan Penebusmu, Yang Maha Kuasa, Allah Yakub.
Perhatikan juga pemakaian istilah itu dalam kitab apokrif Yudit:
Yudit 9:11 Kekuatan-Mu tidak bergantung pada jumlah, dan tenaga-Mu tidak bergantung pada pembesar. Engkau adalah Allah orang yang rendah, Penolong orang yang ditindas, Penegak orang lemah, Pelindung orang yang diabaikan, Penyelamat orang yang kehilangan harapan.
Di dalam maupun di luar Kitab Suci, kata Juru Selamat dipakai dalam arti pembebas, penolong, penegak, pelindung kehidupan di bumi. Dalam arti ini, dengan tepat Paulus dapat mengatakan bahwa Allah adalah Juru Selamat semua orang, karena Allah adalah yang memelihara, menegakkan, dan melindungi kehidupan jasmani semua orang. Seperti Kristus sendiri mengatakan, Bapamu yang di surga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar (Mat. 5:45); Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat (Luk. 6:35); Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang, dan di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada (Kis. 17:25,28).
Mendengar keterangan mengenai arti yang lebih luas dan lebih umum dari kata Juru Selamat, maka kita dapat memahami apa yang dimaksud Paulus dalam ayat ini. Sekali lagi kami mengutip Hendriksen.
Ia mengatakan, Apa yang diajarkan Si Rasul pada dasarnya berarti, kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, dan harapan ini tidak akan memalukan kita, karena Dia bukan Allah yang baik hati-Nya saja, Soter (Pelindung, Pembebas) semua orang, yang menurunkan segala macam berkat bagi mereka, tetapi selain dari itu, Dia juga adalah Soter (Juru Selamat) dalam arti yang sangat khusus bagi mereka yang oleh iman menerima Allah dan perjanjian-Nya, karena kepada merekalah Dia memberikan keselamatan dan kehidupan yang kekal secara sempurna.136
2 PetruS 3:9
Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
Gordon Clark, dalam buku penafsirannya mengenai surat-surat
Petrus, memberikan keterangan yang paling ringkas mengenai ayat ini, yang sekaligus dengan sangat tepat menyangkal keterangan yang diberikan oleh kaum Arminian. Ia menaruh perhatian pada kata yang sering tidak diperhatikan dalam ayat ini, yaitu kata terhadap kamu. Dari permulaan surat pertama (1Ptr. 1:2) menjadi jelas bahwa Petrus menulis kepada orang yang ia akui sebagai orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita. Kata semua harus ditafsirkan dalam terang kata kamu. Apa yang dimaksudkan Petrus adalah bahwa Allah menunda kedatangan Kristus karena Dia sabar terhadap mereka. Dia tidak mau bahwa satu pun dari mereka akan binasa, sebaliknya Dia menghendaki supaya semua (yaitu kamu semua) akan berbalik dan bertobat.
Clark mengutip seorang penafsir dari abad-abad pertama yang memberi tafsiran yang sama. Similitudes vii,xi,1 dalam kitab Gembala Hermas (yang tertanggal sekitar tahun 130-150) mengatakan, Tetapi Tuhan, yang menderita lama, ingin supaya mereka yang dipanggil oleh Anak-Nya akan diselamatkan. Kutipan ini memperlihatkan bagaimana orang-orang pada abad yang kedua menangkap ayat ini. Allah ingin menyelamatkan orang yang dipanggil, orang yang dipilih. Berarti, Petrus mengatakan bahwa Kristus tidak akan kembali sebelum semua orang pilihan telah berbalik dan bertobat. 137 juru SelaMat (dunia)
Beberapa ayat membahas karya Yesus sebagai Juru Selamat berhubungan dengan seluruh dunia, dan pernah dipakai untuk membuktikan ajaran mengenai penebusan tidak terbatas (penebusan universal). Pertimbang-kanlah ayat-ayat yang berikut:
Yohanes 1:29, Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
Yohanes 4:42, Dan mereka berkata kepada perempuan itu: Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juru Selamat dunia.
Yohannes 6:33, 51 Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari surga dan yang memberi hidup kepada dunia. Akulah roti hidup yang telah turun dari surga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.
Yohanes 12:47, Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya.
Trinity Foundation 1993, pada 2 Petrus 3:9.
1 Yohanes 2:2, Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.
1 Yohanes 4:14, Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juru Selamat dunia.
Kata dunia dalam Kitab Suci dipakai dalam arti yang berbeda-beda.
Kata itu bisa menunjuk kepada semesta alam yang diciptakan Allah, misalnya dalam Yohanes 1:10, dunia dijadikan oleh-Nya (yaitu Firman yang menjadi manusia), tetapi dunia tidak mengenal-Nya (bdk. Kis. 17:24). Kata dunia itu juga dapat menunjuk ke masyarakat manusiawi, dan sering menunjuk kepada masyarakat yang tidak mengenal Allah, misalnya dalam Yohanes 15:19, Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu. Pada kata dunia yang menunjuk kepada masyarakat, kata itu menunjukkan masyarakat secara umum, tetapi tidak selalu menunjuk kepada masyarakat orang demi orang. Maksudnya, sedangkan kata dunia yang menunjuk kepada jumlah besar orang dari wilayah-wilayah yang luas, hal itu tidak berarti bahwa tiap-tiap orang dari tiap-tiap wilayah termasuk dalam dunia itu. Hal itu menjadi jelas dari ayat-ayat yang berikut:
Yohanes 12:19, Maka kata orang-orang Farisi seorang kepada yang lain: Kamu lihat sendiri, bahwa kamu sama sekali tidak berhasil, lihatlah, seluruh dunia datang mengikuti Dia. Dalam ayat ini kata dunia jelas tidak menunjuk kepada tiap-tiap orang di tiap-tiap tempat di muka bumi. Bahkan kata itu tidak menunjuk kepada semua orang Yahudi, karena orang Farisi dan pemimpin-pemimpin lain tidak mengikuti Yesus. Kata itu hanya menunjuk kepada sejumlah besar orang dalam masyarakat Yahudi.
Yohanes 18:20, Jawab Yesus kepadanya: Aku berbicara terus terang kepada dunia: Aku selalu mengajar di rumah-rumah ibadat dan di Bait Allah, tempat semua orang
Yahudi berkumpul; Aku tidak pernah berbicara sembunyi-sembunyi. Yesus tidak pernah berkhotbah kepada tiap-tiap orang di tiap-tiap tempat di muka bumi. Kata dunia dalam ayat ini hanya menunjuk kepada masyarakat Yahudi pada umumnya.
Yohanes 15:18, Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu. Ucapan ini tidak mungkin berarti bahwa tiap-tiap orang di muka bumi membenci keduabelas murid yang kepada mereka Yesus berbicara. Sekali lagi, kata itu hanya menunjuk kepada masyarakat Yahudi pada umumnya.
Yohanes 16:20, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita. Tuhan Yesus meramalkan bahwa dunia akan bergembira karena kematian-Nya. Jelas kata dunia dalam ayat ini tidak mencakup tiap-tiap orang di seluruh muka bumi. Kata itu hanya menunjuk kepada masyarakat Yahudi pada umumnya, yang dihasut oleh pemimpin-pemimpinnya yang membenci Yesus.
Kisah Para Rasul 17:6, Tetapi ketika mereka tidak menemukan keduanya, mereka menyeret Yason dan beberapa saudara ke hadapan pembesar-pembesar kota, sambil berteriak, katanya: Orang-orang yang mengacaukan seluruh dunia telah datang juga ke mari. Musuh-musuh Kristus yang mengucapkan kata-kata ini tidak bermaksud mengatakan bahwa Paulus dan Silas mengacaukan hati tiap-tiap orang di tiap-tiap tempat di muka bumi. Yang dimaksud dengan ucapan ini adalah bahwa pengaruh kedua orang yang memberitahukan Injil itu tentu sangat hebat terhadap banyak orang di banyak tempat.
Kisah Para Rasul 19:27, Dengan jalan demikian bukan saja usaha kita berada dalam bahaya untuk dihina orang, tetapi juga kuil Artemis, dewi besar itu, berada dalam bahaya akan kehilangan artinya. Lagi pula, Artemis sendiri, yang disembah oleh seluruh Asia dan seluruh dunia yang beradab, akan kehilangan kebesarannya. Pasti ada banyak orang yang menggemari dan menyembah dewi Artemis pada zaman itu, tetapi tentu bukan tia-tiap orang di setiap negara menyembah kepadanya. Maksud orang yang mengemukakan tuduhan ini adalah bahwa ada banyak orang di banyak tempat yang menyembahnya.
Roma 1:8, Pertama-tama aku mengucap syukur kepada Allahku oleh Yesus Kristus atas kamu sekalian, sebab telah tersiar kabar tentang imanmu di seluruh dunia. Paulus tidak mengatakan bahwa tiap-tiap orang di setiap negara berbicara mengenai iman orang Kristen di Roma. Maksud ucapannya adalah bahwa banyak orang Kristen di banyak tempat memberi kesaksian mengenai iman yang hidup dari orang yang percaya di kota Roma.
Mengingat ayat-ayat ini, dan arti kata dunia di dalamnya, kita menjadi mengerti dengan lebih baik bahwa ayat-ayat yang telah kami kutip di atas, yang pernah dipakai untuk membela ajaran mengenai penebusan tidak terbatas, sebenarnya sama sekali tidak mendukung ajaran itu.
Misalnya, ketika Yohanes Pembatis mengatakan bahwa Kristus adalah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia (bdk. Yoh. 1:29), maksudnya bukan bahwa Kristus benar-benar menghapus dosa tiap-tiap orang di setiap tempat di muka bumi. Seandainya itu benar, maka tiap-tiap orang di muka bumi akan diselamatkan. Namun, maksud Yohanes Pembatis adalah bahwa Kristus akan mengurbankan diri-Nya untuk menebus sejumlah besar orang dari seluruh dunia.
Ketika para penduduk kota Samaria mengatakan bahwa Kristus adalah Juru Selamat dunia (bdk. Yoh. 4:42); dan ketika Kristus mengatakan bahwa Dia akan memberikan daging-Nya untuk hidup dunia (bdk. Yoh. 6:51); dan ketika Kristus mengatakan bahwa Dia datang untuk menyelamatkan dunia (bdk. Yoh. 12:47); ketika Yohanes mengatakan bahwa Kristus adalah kurban yang menebuskan dosa seluruh dunia, ucapan-ucapan itu tidak mungkin menunjuk kepada tiap-tiap orang di setiap tempat. Yang dimaksudkan adalah bahwa Kristus memberikan diri-Nya bukan hanya untuk beberapa orang dari bangsa Yahudi saja, melainkan untuk suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa (Why. 7:9).
Lampiran B kajian Singkat Mengenai efesus 2:8
Sebab karena anugerah kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah.
Tidak semua penafsir menyetujui bahwa pemberian yang disebut Paulus dalam Efesus 2:8 menunjuk kepada iman. Mereka mendasarkan pandangan mereka atas tata bahasa naskah Yunani yang asli. Dalam kajian singat ini kami akan mempelajari alasan mereka. Dalam bahasa Yunani, kata ganti dapat mengikuti jenis kelamin kata benda yang ditunjuknya. Dalam ayat ini, jenis kelamin kata ganti penunjuk itu (dalam ungkapan itu bukan hasil usahamu) tidak mengikuti jenis kelamin kata iman. Tata bahasa Indonesia tidak memperhatikan perbedaan jenis kelamin. Akhiran“nya bisa dipakai untuk laki-laki maupun perempuan. Dalam bahasa Inggris perbedaan jenis kelamin memang perlu diperhatikan (walaupun tidak sama luas seperti dalam bahasa Yunani). Contohnya, kalimat The women forgot its coat, sebenarnya salah, karena jenis kelamin kata woman adalan feminin, dan memerlukan kata ganti her, bukannya kata ganti its yang berjenis netral. Dalam ayat ini, dalam bahasa Yunani kata itu adalah jenis netral, sedangkan jenis kata iman dalam bahasa Yunani adalah feminin.
Berdasarkan hal itu, ada penafsir yang menarik kesimpulan bahwa pemberian yang dimaksud Paulus itu bukan iman, karena kata ganti tidak mengikuti jenis kelamin kata benda itu. Tetapi kalau demikian, apa yang dimaksud Paulus dengan kata pemberian itu? Ada yang berpendapat bahwa kata pemberian menunjuk kepada keselamatan. Tetapi tata bahasa Yunani tidak memungkinkan solusi itu, karena kata ganti yang jenisnya netral tidak sesuai dengan partisip yang jenisnya maskulin (diselamatkan). Satu solusi yang mungkin adalah, bahwa kata ganti dalam ayat ini menunjuk kepada keseluruhan kalimat yang mendahuluinya, karena anugerah kamu diselamatkan oleh iman. Jika kita memilih solusi ini, semua yang disebut dalam kalimat itu (anugerah, keselamatan, iman) diterima dari Allah. Kalau demikian, iman adalah pemberian Allah.
Tetapi sebenarnya kata ganti tidak perlu dipandang sebagai kata yang menunjuk kepada keseluruhan kalimat yang mendahuluinya. Tiap kaidah ada perkecualiannya, dan kaidah mengenai penggunaan kata ganti yang jenisnya netral pun ada pengecualiannya. Karena kata ganti jenis netral itu tidak selalu harus sesuai dengan jenis kata benda. Dalam suratnya kepada jemaat di Filipi, Paulus menggunakan susunan kalimat yang sama: ... kamu teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil, dengan tiada digentarkan sedikit pun oleh lawanmu. Bagi mereka semuanya itu adalah tanda kebinasaan, tetapi bagi kamu tanda keselamatan, dan itu datangnya dari Allah (Flp. 1:27-28). Dalam kalimat ini, kata ganti jenis netral itu tidak sesuai dengan jenis kata benda, apakah kita menganggap kata ganti itu menunjuk kepada keselamatan, atau menunjuk kepada tanda, karena kedua kata itu (keselamatan dan tanda) berjenis feminin.
Contoh lain ditemukan dalam surat Ibrani, Itulah sebabnya, dari satu orang (jenis maskulin tunggal), malahan orang (netral jamak) yang sudah sangat lemah, terpancar keturunan besar, seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, yang tidak terhitung banyaknya (Ibr. 11:12). Ternyata dalam kalimat ini pun kata ganti jenis netral tidak sesuai dengan kata benda jenis maskulin.
Oleh sebab itu, tidak seharusnya kita memandang kata ganti itu dalam Efesus 2:8 sebagai kata yang menunjuk kepada keseluruhan kalimat yang mendahuluinya. Dapat saja kata itu menunjuk kepada iman, sebagai sesuatu, sesuatu yang bukan kita kerjakan, melainkan pemberian Allah.
Memang perlu ditekankan bahwa ajaran mengenai iman sebagai pemberian Allah tidak bergantung seluruhnya pada ayat ini. Dalam suratnya kepada jemaat di Filipi, Paulus mengatakan, Sebab kepada kamu dikaruniakan ... untuk percaya kepada Kristus (Flp. 1:29). Kata yang dipakai di sini, dalam naskah asli Yunani, berati memberi dengan bebas atau dengan murah hati, memberi sebagai hadiah (bdk. Luk. 7:21; Kis. 27:24; Gal. 3:18). Di samping itu, Paulus menegaskan bahwa iman harus diberikan kepada kita, karena tidak ada seorang pun, yang dapat mengaku: Yesus adalah Tuhan, selain oleh Roh Kudus (1Kor. 12:3; bdk. 12:9).