Apabila Yesus Kristus memberikan penghiburan seperti dalam Matius 11:28-30, maka bukankah Sang Bapa dan Sang Anak benar-benar saling bertentangan? Bukankah Sang Bapa menga takan hal yang berbeda dengan apa yang di katakan Sang Anak? Mari kita perhatikan apa yang tertulis pada Efesus 1:3-7, yaitu: ”Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani (...). Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan (...).
[di dalam Kristus] kita beroleh penebusan oleh darah-Nya.” (Ef 1:3-7)
Di dalam Kristus kita telah dianugerahkan berkat rohani! Di dalam Dia kita telah dipilih!
Melalui Yesus Kristus, kita telah menjadianak-anak laki-laki dan perempuan Allah. Di dalam Kristus kita telah ditebus oleh darah-Nya ....
Apakah yang bisa kita lihat dengan semua itu? Pemilihan Allah tidak terjadi di luar Kristus.
Bapa dan Anak maupun Roh Kudus telah be kerja sama dalam pemilihan itu. Mereka ber sama-sama memutuskannya. Di dalamnya, Sang Anak dengan suka rela menyatakan diri-Nya bersedia untuk menghapus dosa-dosa dunia sebagai Imam Agung dan Anak Domba Allah.
Hanya dengan cara ”di dalam Kristus” itulah, Allah yang Tritunggal dan kudus dapat memilih orang-orang berdosa yang fasik. Tanpa Kristus, pemilihan itu tidak mungkin terjadi!
Demi kianlah Kristus ”yang telah ditentukanNya dari kekal untuk menjadi Pengantara dan Kepala semua orang pilihan serta dasar keselamatan” (PAD I.7; bnd 1Tim 2:5; Yoh 17:2, 12, 24; Ef 1:22-23; 4:16; 1Kor 3:11).
Dengan demikian, Tuhan Yesus dapat mengatakan, ”Aku dan Bapa adalah satu” (Yoh 10:30). Dan, ”Siapa saja yang telah melihat Aku
[dalam karya penebusan-Ku], ia telah melihat Bapa [dalam perkenan-Nya untuk memilih]” (Yoh 14:9).
Bebicara soal pemilihan Allah yang kekal itu, kita perlu menyadari bahwa hal itu tidak lebih dari sebuah usaha penuh rasa hormat untuk menemukan kata-kata yang mengungkapkan hal yang jauh melampaui pengertian kita.
Misalnya, bagaimana pemilihan Allah itu terjadi ... betapa agung dan penuh belas kasihan pemilihan ”di dalam Kristus” itu ... bagaimana pemilihan itu dilaksanakan di dalam hidup orang-orang yang berdosa .... Semua itu tidak akan pernah dapat kita pahami. Tetapi, bersama nyanyian pujian Zakharia, kita dapat memuji-muji Allah dengan penuh iman: ”Begitu fajar merekah, yaitu rahmat Tuhan menyatakan bahagia di dalam keampunan.
Cahaya dari ataslah melawat kita, kaum-Nya, bersinar jauh di dunia, b’ri bayang-bayang maut lenyap dan langkah kita pun tetap ke t’rang sejahtera-Nya.” (bnd KJ 79:3)
Jadi, bagaimana mungkin Sang Bapa dan Sang Anak, yang telah bekerja sama sejak semula saling bertentangan.