Mengapa menulis buku ini?
Di lingkungan gereja-gereja yang berakar dalam tradisi Reformasi, muncul pertanyaan-pertanyaan tentang cara beriman. Ada kerinduan untuk menerima lebih banyak yaitu ”lebih banyak dari Roh Kudus”.
Apakah yang kita alami sekarang dalam gereja kita? Apakah itu cukup? Ataukah kita perlu merindukan untuk menerima lebih? Lebih sukses, lebih karunia, lebih mukjizat, lebih Roh Kudus?
Apakah Roh Kudus hanya berbicara melalui (pelayanan) Firman yang tertulis dalam Alkitab? Atau juga melalui berbagai bayangan, mimpi, atau ilham yang langsung diterima orang?
Apakah kita perlu merindukan dan doakan lebih dalam, misalnya, lebih banyak mukjizat? Mungkin juga bahasa lidah?
Apakah kita cukup mengharapkan dari kekuatan doa? Misalnya doa untuk kesembuhan?
Atau, lepas dari hal-hal yang spesifik itu, apakah sudah ada cukup banyak semangat, kehangatan, dan sukacita? Atau kita perlu bersemangat luar biasa karena dipenuhi oleh Roh Kudus?
Apakah ”cara Reformasi” dan ”cara tradisional” tidak miskin dalam hal semangat, mukjizat, kesembuhan, bahasa malaikat, kekuatan doa, dan sukses rohani? Bukankah gereja-gereja ini tidak mengecewakan Roh Kudus karena tertutup (tidak terbuka) bagi kelimpahan kuasa-Nya?
Kami telah menulis buku ini untuk membantu Anda menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu.
Ada orang yang merasa tertarik kepada suatu gerakan yang mengatakan bahwa Roh sanggup memberikan ”lebih banyak”. Bukankah Roh dapat memberikan lebih dari cukup? Asal kita membuka diri bagi Dia! Dengan demikian percaya menjadi hal yang sangat menarik lagi!
Ada orang yang menjadi bimbang melihat perkembangan-perkembangan seperti itu. Memang sukacita dan semangat dalam gerakan tadi sangat menarik. Akan tetapi, apakah semua yang dikatakan itu sungguh benar?
Sementara, ada juga orang yang tidak mengajukan banyak pertanyaan. Mengapa dengan tiba-tiba percaya secara tradisional tidak baik lagi? Semua pembicaraan tentang Roh Allah, serahkan saja itu kepada gerakan Pentakosta. Kita sudah memiliki pengakuan iman sesuai tradisi Reformasi, dan itu sudah lebih dari cukup!
Kami para penulis mengharapkan agar buku ini dapat menyumbangkan sesuatu kepada orang-orang yang mengajukan reaksi yang bermacammacam itu.
Apakah yang dibicarakan dalam buku ini?
Dalam buku ini dibahas sejumlah tema yang berhubungan dengan kerinduan untuk menerima ”lebih banyak dari Roh”. Kami telah berusaha untuk mendengarkan dengan baik apa yang telah dikatakan tentang dan yang dimaksudkan dengan kerinduan itu.
Menulis tentang tema-tema ini sebetulnya sama dengan menulis tentang gerakan karismatik. Yang kami maksudkan ialah suatu gerakan di dalam gereja-gereja yang sudah mapan, yang meminta perhatian pada karunia-karunia Roh, termasuk bahkan terutama karunia-karunia yang menurut beberapa orang, tidak dijumpai lagi pada zaman ini. Jadi, buku ini menggambarkan juga aspek-aspek pemikiran karismatik.
Kami telah terutama mendengarkan apa yang dikatakan oleh Kitab Suci. Buku ini diperuntukkan bagi mereka yang juga ingin melakukan itu. Dengan mendengarkan Kitab Suci, kita dapat melakukan penilaian.
Dan dalam penilaian itu akan terucapkan kata-kata yang kritis. Sebagai penulis, kami sangat berharap bahwa Anda sebagai pembaca memiliki keluasan untuk menimbang-nimbang kritik itu dengan jujur.
Bagaimana Anda dapat membaca dan menggunakan buku ini?
Anda dapat membaca bab-babnya secara terpisah dan dalam urutan yang acak. Meskipun demikian, urutan yang benar telah kami pertimbangkan dengan matang.
”Baptisan dengan Roh Kudus” adalah tema yang fundamental kalau yang dibahas ialah kerinduan untuk menerima ”lebih banyak dari Roh”.
Oleh sebab itu, buku ini dimulai dengan dua bab yang membahas pertanyaan ini, apakah yang dimaksudkan Alkitab dengan ”dibaptis” atau ”dipenuhi” dengan Roh Kudus? Dan bagaimanakah saya secara pribadi bisa ikut mendapat bagian dari hal itu?
Selanjutnya bab 3 dan 4 membahas pertanyaan ini, apakah yang normal dalam kehidupan orang Kristen? Di mana masih terdapat banyak kekurangan?
Bab-bab berikutnya membahas pokok-pokok yang lebih konkret, seperti berdoa sambil mendengarkan dalam ”pelayanan doa” (bab 5); berbicara dalam ”bahasa lidah” (bab 6); doa untuk penyembuhan (bab 7); dan saling memberkati dengan atau tanpa penumpangan tangan (bab 8).
Sesudah itu, dalam bab 9 menyusul sebuah tinjauan terhadap sejarah, di manakah sebelum ini kita menjumpai tanda-tanda yang kita bahas? Dari masa lalu itu, kita dapat menarik garis-garis. Garis-garis mana? Pendekatan manakah pada Alkitab dan kehidupan rohani yang menjadi dasarnya? Dan bagaimanakah kita harus menilai tanda-tanda itu dalam terang Alkitab?
Dalam bab 10 diadakan peninjauan, dalam hal mana kita dapat membiarkan diri dirangsang oleh ”kerinduan untuk menerima lebih banyak” dari Roh? Pada titik-titik manakah kerinduan itu dapat ikut dikemudikan berdasarkan Alkitab?
Bab-bab itu dapat dipakai untuk pembahasan dalamkelompok-kelompok percakapan, perkumpulan-perkumpulan, dan lain sebagainya. Dengan mengingat hal itu, kami telah menambahkan sejumlah titik-titik pembicaraan pada setiap bab.
Semakin penuh dengan Roh
Buku ini didukung oleh keyakinan bahwa Roh Allah memberikan kepada kita jauh lebih daripada cukup untuk hidup berdasarkan kepenuhan keselamatan dari Allah. Kita tidak memerlukan lebih dari apa yang dianggap-Nya cukup. Akan tetapi, apa yang dianggap-Nya cukup mungkin adalah lebih banyak daripada yang kita anggap cukup.
Januari 2004
Atas nama para penulis,
Henk ten Brinke dan Hans Maris