1 Bandingkan dengan cerita pekabaran Injil di daerah terpencil. Pendeta misioner biasanya melaporkan hasil kerjanya di lingkungan orang dewasa. Ia mengatur katekisasi untuk orang dewasa, bukan untuk anak-anak. Katekisasi untuk anak-anak baru mulai diatur kira-kira 18 tahun kemudian, setelah anak-anak dari generasi Kristen pertama itu dewasa.
2 Hal itu diungkapkan baik sekali dalam pasal-pasal Dordrecht (1618-1619). Pasal-pasal ini menjadi pengakuan iman gereja reformasi pada waktu itu. Isinya khusus mengenai ihwal pemilihan dan pembuangan; melawan pikiran arminianisme dan humanisme (manusia pada dasarnya baik dan mempunyai kehendak bebas).
3 Dalam acara baptisan di Gereja-gereja Reformasi di Indonesia dipakai Buku Gereja sebagai panduan.
4 "Taurat" adalah himpunan hukum Musa yang terdiri dari Kej, Kel, Im, Bil, dan Ul.
5 Yaitu di Luk 4:42; 8:15; Kis 27:40; Rm 1:18; 7:6; 1 Kor 7:30; 11:2; 15:2; 2 Kor 6:10; 1 Tes 5:21; 2 Tes 2:6; Flm 13; Ibr 3:6; 10:23.
6 Sejak berabad-abad berlaku ketentuan bahwa anak laki-laki menjadi bar-mitswa, segera setelah berusia 13 tahun tambah satu hari. Tapi dewasa ini ada juga perayaan bar-mitswa untuk anak perempuan.
7 Berdasarkan pra-anggapan yang dapat dibantah, bahan pelajaran tetap agama Yahudi pada masa Yesus terdiri atas tiga bagian: pengetahuan mengenai Allah, peraturan etis, dan pengharapan eskatologis. S. Seeberg dalam Die Didache des Judentums und der Urchristenheit, Leipzig 1908, membandingkan bahan pelajaran Kristen dalam Didache dengan bahan pelajaran Yahudi. Tapi karena pra-anggapan yang sangat lemah itu, perbandingan tersebut tampak agak dipaksakan. Namun demikian, upaya Seeberg itu sangat berharga.
8 Didache, cap. 7, 1.
9 Yang dimaksud ialah Klemens Romanus, yang atas nama jemaat di Roma menulis surat-surat kepada jemaat di Korintus karena perselisihan intern jemaat itu. Sebenarnya tidak bisa dipastikan bahwa kedua surat tersebut ditulis oleh Klemens.
10 Kata Yunani katekhein dengan bentuk-bentuk kata yang baru, kelak diambil alih ke dalam bahasa Latin, dan menjadi istilah tetap dalam gereja (chatechizare, catechumenus, catechismus, catechumenatus).
11 Quintus Septimius Florens Tertullianus, pengarang literatur teologi yang sangat penting dalam abad-abad pertama. Sifat tulisannya polemis, tajam, sebagai pembelaan ajaran Kristen melawan Yudaisme, Marcion, Valentinus, dll. (kitabkitab polemis, apologetis, dogmatis, praktis). Tertullianus lahir dan menetap di Kartago dan sangat berpengaruh dalam teologi Barat.
12 Constitutiones Apostolicae, cap. VIII, 32.
13 Aurelius Agustinus, 354-430, tokoh utama dalam gereja Barat abad-abad pertama. Tokoh yang lahir di Tagaste dan bekerja di Milan ini mengarang 101 buku (semuanya 250 jilid!). Ia melawan Manikeisme, Donatisme, dan Pelagianisme.
14 Dalam antropologi hal ini disebut rite de passage.
15 Konferensi gereja di Cartago tahun 398 menentukan: "Para janda saleh harus diangkat untuk mengajarkan pengetahuannya kepada orang-orang sederhana."
16 Rincian mengenai katekumenat bisa didapat pada: Hippolytus di Roma (kira-kira 200) dalam Orde Gereja yang ditulisnya; Cyrillus di Yerusalem (kira-kira 386) dalam berbagai pidatonya di depan para calon baptisan (kaum Katekese); Agustinus (kira-kira 430) dalam bukunya mengenai pengajaran gerejawi kepada orang yang belum tahu apa-apa (Catechizandis rudibus); dan dalam buku ketujuh Peraturan Apostolis (Constitutiones Apostolicae) yang berasal dari paroan kedua abad ke-4. Dari sumber-sumber ini dan juga sumber lain kita dapat mengetahui gambaran yang cukup lengkap mengenai katekumenat di gereja kuno sejak kira-kira tahun 200.
17 Cyrillus, Catecheseis, 6-18.
18 Bahkan terdapat kebiasaan untuk memberi pengajaran singkat bagi anak-anak sebelum dibaptis. Hal ini sama dengan kebiasaan untuk mempersingkat pengajaran baptisan bagi orang-orang sakit parah yang ingin dibaptis. Bayi yang baru lahir disamakan dengan orang-orang sakit itu (infirmi). Dapat dimengerti jika pengajaran yang sia-sia itu tidak bertahan lama.
19 "Abad-abad Pertengahan" merupakan istilah tetap yang mengacu pada periode sejarah Eropa Barat, mulai dari kejatuhan kekaisaran Romawi Barat pada tahun 476, sampai akhir abad ke-15, permulaan zaman baru yang biasa disebut "Renaisans" (1350-1650).
20 Konfirmasi (vormsel dalam bahasa Belanda) berkembang menjadi salah satu dari ke-7 sakramen Gereja Katolik Roma. Konfirmasi biasanya diberikan kepada anak-anak yang berusia 7 tahun dengan cara peletakan tangan serta pengurapan oleh Uskup. Anak-anak ini sebelumnya telah dibaptis dan dididik. Sakramen ini menyimbolkan pencurahan Roh Kudus.
21 Pater Noster menjadi istilah tetap untuk Doa Bapa Kami; doa ini menjadi formula tetap untuk berdoa, bahkan jumlah kata-katanya dipentingkan dan dihitung dengan memakai tasbih (untaian butir manik-manik).
22 Thomas Santas Aquinas 1225-1274, biarawan Dominican, filsuf, pengarang, dan dokter gereja di Paris. Thomas tidak mempertentangkan filsafat dan teologi, pengetahuan dan kelakuan, agama dan kebudayaan. Thomas dari Aquino meletakkan dasar perkembangan teologis bagi gereja-gereja Katolik Roma untuk abad-abad kemudian.
23 Karel Agung, raja dan kaisar (sejak tahun 800), sangat berkuasa di seluruh Eropa. Corak pemerintahannya teokratis meniru kepemimpinan alkitabiah Daud dan Yosua, sebagaimana dilukiskan oleh Agustinus. Sebagai pemimpin umat Kristen, Karel Agung merasa bertanggung jawab untuk menguatkan gereja dan menjaga kesehatan ajarannya. Sumbangannya yang terpenting dalam bidang gerejawi adalah mendorong pendidikan gerejawi dan perkembangan intelektual serta moral klerus.
24 Ave Maria adalah dua kata pertama dalam doa yang sejak abad ke-11 hingga sekarang masih sering dipanjatkan dalam Gereja Katolik Roma, memohon agar Maria berdoa di surga untuk mereka yang ada di bumi. Doa ini telah menjadi peraturan (sejak 1326) untuk dipanjatkan setiap hari: pagi tiga kali, siang tiga kali dan sore tiga kali. Tasbih dipakai untuk menghitung ketepatan jumlah kata-katanya. Isinya antara lain salam malaikat kepada Maria (Luk 1:28) dan salam Elisabet kepada Maria (Luk 1:42).
25 Pada abad-abad pertengahan dikembangkan ke-7 sakramen sebagaimana sekarang masih dipraktikkan dalam Gereja Katolik Roma: baptisan, konfirmasi, pengakuan dosa, misa, peminyakan, nikah, dan pentahbisan imam. Lihat juga G. Riemer, Cermin Injil, bab 15.
26 Pada tahun 1294 Uskup Utrecht Jan van Zyrec mengharuskan diajarkannya kembali keempat unsur utama katekese: Doa Bapa Kami, Kredo, Dasa Titah, dan Sakramen-sakramen. Jadi, ia memasukkan Dasa Titah kembali menjadi bahan katekese. Ia juga menetapkan bahwa Kredo dan Doa Bapa Kami harus dijelaskan setiap hari Minggu, sedangkan Dasa Titah dan Sakramen diterangkan sekali dalam tiga atau empat bulan sekalipun dalam praktiknya penjelasan itu hanya sebatas membacakannya saja.
27 Waldens, dinamakan demikian sesuai dengan nama pendiri gerakan tersebut, yakni Petrus Waldes. Petrus Waldes adalah seorang pedagang di Prancis, yang berdasarkan Mat 19:21 melepaskan segala harta miliknya untuk mengikut Kristus. Pengikutnya juga melakukan hal serupa, menjadi miskin dan membawa Injil ke mana-mana. Pada waktu Reformasi, kaum Waldens menggabungkan diri dalam gereja-gereja Reformasi.
28 John Wycliff terkenal karena gagasannya untuk mengajarkan kekristenan kepada kaum awam, kepada orang-orang sederhana. Itu sebabnya ia menekankan pentingnya bahasa bangsa, selain bahasa resmi gereja yang selalu memakai bahasa Latin (bahasa ilmiah pada zaman itu) sebagai bahasa pengantar. Penggunaan bahasa sehari-hari inilah yang menjadi dasar penting bagi munculnya gerakan Reformasi. Melalui Hus pengaruh Wycliff disebarluaskan sampai ke Jerman, juga kepada Luther.
29 Yohanes Hus adalah pelopor Reformasi (1369-1415) di Bohemia, Jerman. Ia dipengaruhi oleh John Wycliff sebab pada waktu itu komunikasi antara Inggris dan negara Eropa lainnya lancar karena aktivitas perdagangan. Karena ajarannya melawan ajaran resmi Gereja Katolik Roma, Yohanes Hus dihukum mati; ia mati martir (dibakar) pada 6 Juli 1415.
30 Melanchthon (1497-1560), ahli teologi yang sangat pandai dan teman Luther di Wittenberg. Peranannya dalam penguraian dogma reformasi sangat penting. Di bidang katekese ia mengarang Catechismus puerilis (bahasa Latin) dan satu lagi dalam bahasa Jerman.
31 Zwingli (1484-1531), tokoh reformasi di Bazel, Swiss. Ketiganya, bersama Luther dan Calvin, merupakan tokoh terkemuka reformasi pada zamannya.
32 Sejak tahun 1553, atas perintah Eduard VI, katekismus John Poinet diperkenalkan. Buku yang dengan ketat berpegang pada keempat unsur katekese awal itu, oleh Alexander Nowel diolah menjadi Church-Catechism (Katekismus Gereja). Dan pada tahun 1572 atas perintah sebuah sinode, buku yang lama sekali dipakai sebagai buku pelajaran di Inggris itu, diterbitkan dalam bahasa Latin.
33 Puritan, harfiah berarti "murni". Orang-orang puritan di Inggris melawan gereja-gereja ortodoks, dan mencari pure life dan pure church.
34 Heinrich Bullinger (1504-1575), teman kerja dan pengganti Zwingli di Zurich. Ia lebih bercorak calvinistis daripada lutheran.
35 Artinya, Unsur-unsur agama Kristen. Aliran irenis (irene bermakna damai) adalah aliran teologi yang tidak menyukai polemik teologis, perselisihan teologis, dsb; mereka selalu mencari keseimbangan di antara berbagai pendapat yang ada.
36 Judul asli Biblische Historien und Bilder oleh Hartmann Beyer, terbit di Jerman tahun 1555.
37 Judul asli Memoriale Versen over seventien Historie-boeken des Ouden Testaments oleh Jodocus van Lodenstein, terbit tahun 1650. Pada cetak ulang berikutnya, ke dalam buku ini ditambahkan kelima kitab sejarah PB.
38 Judul asli Biblische Historien Altes und Neues Testaments oleh Justus Gesenius, terbit di Jerman tahun 1656.
39 Judul asli Zweimal zwei und fünfzig auserlesenen biblischen Historien oleh Johanne Hubner, terbit di Jerman tahun 1714.
40 Judul asli Gouden Kleinood oleh Coccejaan Johannes d’Outrein († 1722).
41 Judul asli Bijbelse Historievragen karya A van den Berg, terbit di Belanda pada tahun 1778.
42 Bahasa Jerman Religionsunterricht.
43 Lihat bab berikut, ringkasan buku M. B. van ’t Veer, "Katekese dan Bahan Katekese pada Calvin" (Catechese en catecherische Stof bij Calvijn), Kampen 1942.
44 Luther, "Ringkasan ajaran ke-10 Hukum, Ringkasan ajaran Pengakuan Iman, Ringkasan ajaran Doa Bapa Kami"; judul asli "Eine kurze Form der sehn Gebote, eine kurze Form des Glaubens, eine kurze Form des Vaterunsers" (terbit, di Jerman tahun 1520).
45 Buku ini dicetak sebagai "Enchiridion" tahun 1529.
46 Dalam bab berikut akan kita pelajari prinsip dan metode katekese Calvin secara rinci.
47 Judul lengkapnya Institutio Christianae religionis, (Pengajaran agama Kristen). Buku ini dalam bentuk yang dipersingkat (oleh Dr. Th. van den End) diterbitkan dalam bahasa Indonesia, BPK Gunung Mulia, Jakarta 1980.
48 Calvin, Lettres-I ("Surat-surat"), cetakan Bonnet, Paris 1854, hlm 272.
49 Katekismus Heidelberg diterbitkan dalam bahasa Indonesia dengan judul Pengajaran Agama Kristen oleh BPK Gunung Mulia, Jakarta 1989 (cetakan ke-19)
50 Ketiga bagian itu masih bisa ditemukan misalnya dalam formulir-formulir Gereja Hervormd dan Gereja Reformasi di Belanda. Dalam formulir baptisan, "inti ajaran Baptisan Suci" diuraikan menurut ketiga unsur itu. Demikian pula dalam formulir Perjamuan Kudus, mengenai "pemeriksaan diri sendiri".
51 Judul asli, "Cleyne Catechismus of Kinderleere", terbit di Belanda tahun 1552.
52 Judul asli, "Calvijn over het catechetisch onderricht" (Pendidikan Ajaran Kristen menurut Calvin), oleh Pdt. Dr. M.B. van ’t Veer. Terbit tahun 1942, pertama kali buku ini ditulis sebagai disertasi. Sebelum meninggal tahun 1944, van ’t Veer masih sempat meringkaskan bukunya itu. Ringkasan tersebut diringkaskan lagi oleh Pdt. C.J. Haak. Yang dimuat dalam bab ini adalah hasil saduran ulang penulis atas ringkasan C.J. Haak itu.
53 Keyakinan akan keselamatan individu juga diajarkan oleh berbagai gerakan Kristen yang marak dewasa ini.
54 Nasihat Calvin ini sangat terasa sekarang. Perhatikanlah bagaimana gerejagereja Kristen Protestan sekarang menjelang dan menyongsong tantangan abad ke-21! Dengan wanti-wanti H.A. Oppusunggu mengingatkan betapa pentingnya literatur untuk anak-anak Indonesia: "Akan sangat bijaksana bila memberi perhatian kepada kelompok anak-anak, remaja, dan awam dewasa melalui pengadaan sebanyak mungkin media bacaan yang cocok untuk mereka", Bina Kasih Menyongsong Tantangan Abad ke-21. Pada awal abad ke-21 ini ternyata gereja masih menghadapi masalah-masalah yang sama dengan abad ke-17 masa Reformasi. Jadi nasihat dan petunjuk para Reformator masih aktual sampai hari ini!
55 Tahun 1538-1541 Calvin tidak tinggal di Jenewa karena perselisihannya dengan pemerintah kota Jenewa (yang kebanyakan tidak mengikuti Reformasi). Ia pindah untuk sementara ke Straatsburg dan melayani di kota itu.
56 Prinsip ini disebut "eks opere operante": sakramen yang dilayankan itu "bekerja" otomatis dan menjadi syarat berdayagunanya anugerah Allah, tanpa tergantung pada perbuatan penerima sakramen.
57 Pemeriksaan dimaksud sering disalahpahami dan disalahgunakan: 1. Misalnya, pendeta hanya memeriksa penghafalan Katekismus Heidelberg pada waktu katekisasi. Sebenarnya orang tualah yang perlu ditegur apabila anak tidak menghafal pelajarannya dengan baik. 2. Karena pendeta/gereja mendidik anak perihal katekismus, orang tua sudah puas dan menyerahkan beban Pendidikan Ajaran Kristen sepenuhnya kepada gereja. Mereka sendiri malas mendidik anak-anaknya perihal Alkitab dan katekismus. 3. Hati-hati! Katekisasi bukan sekolah! Jangan terapkan segala macam tindakan seperti yang biasa dilakukan oleh guru sekolah formal. Anak dididik untuk hidup bergaul dengan Tuhan. Itu tidak boleh dipaksakan. Dorongan memang perlu, asal bersifat bimbingan dan dasarnya adalah kasih Kristus.
58 Prinsip Calvin ini memang baik. Ia mengatur bentuk dan cara pelaksanaan pendidikan sesuai zaman dan kondisi setempat. Sayang sistem pendidikan yang humanistis itu tidak dia ubah; sistemnya tetap humanis sekalipun isinya Kristen. Sekolah seperti itu memberi peluang bagi lahirnya anak-anak yang semata-mata humanis tanpa kekristenan. Orang Kristen dipanggil mereformasi pendidikan Kristen dan sekolah Kristen.
59 Pada zaman itu jarang sekali umat Allah mendengar khotbah yang baik. Itu pun hanya dari biarawan yang berkeliling ke berbagai tempat mengunjungi jemaat. Karena mereka memakai bahasa daerah (bukan bahasa Latin), maka pengaruh (dan penghiburan) mereka kuat pada abad pertengahan.
60 Kontra Reformasi adalah istilah yang mengacu kepada reaksi Katolik Roma terhadap reformasi. Secara intern Gereja Katolik Roma mulai mengadakan "reformasi" pula, yakni dengan memulihkan pemerintahan gereja, memperdalam kehidupan biarawan, menekankan kehidupan saleh, dan pada akhirnya mendidik kaum awam melalui katekese baru.
61 Istilah konsili mengacu kepada rapat gerejawi di mana gereja-gereja berkumpul untuk memutuskan hal ajaran, ibadah, siasat, dsb. Gereja-gereja reformasi biasa memakai kata "sinode"; mereka mengakui kesahihan keempat konsili yang pertama (Nikea I, 325; Konstantinopel I, 381; Ef 43:1; Kalsedon 451). Berdasarkan wewenang Paus, sejak 1123 (konsili Lateran I) sampai 1870 (konsili Vatikan I) mengadakan rapat konsili.
62 Petrus Kanisius (1521-1597) adalah seorang maha guru Katolik Roma. Ia masuk Ordo Yesuit pada tahun 1543. Selain karena kepeloporannya, Kanisius juga terkenal karena katekismusnya.
63 Patriakh adalah istilah untuk uskup Roma, Konstantinopel, Aleksandria, Antiokhia dan Yerusalem. Wewenang Patriakh lebih luas daripada uskup tapi lebih kecil dibandingkan kardinal. Topi jabatan mereka berwarna hijau dengan lima belas jumbai.
64 Petrus Mogilas (1595-1646) metropolit Kiew adalah penulis Pengakuan Iman Ortodoks Gereja Katolik dan Apostolis Timur. Pengakuan ini diterima Gereja Rusia Ortodoks sebagai pengakuan resmi mereka pada tahun 1839.
65 Skolastik adalah sistem logika, filsafat, dan teologi para sarjana yang berkembang pada Abad Pertengahan (1000-1500). Di kalangan Protestan, teologi yang agak kaku dan bersifat ilmiah disebut "skolastik Protestan".
66 Rasionalisme adalah aliran yang menekankan wewenang "rasio" (akal budi) dalam teologi dan filsafat.
67 Reveil, harfiah berarti pembangkitan. Istilah ini dipakai untuk mengacu kepada gerakan rohani yang berkembang pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19. Reveil merupakan reaksi terhadap rasionalisme dan modernisme yang menyangkal karya Allah di dunia ini secara deistis (artinya Allah membiarkan dan tidak campur tangan apa-apa lagi terhadap dunia yang diciptakannya). Reveil juga merupakan reaksi atas konfesionalisme yang terlalu dogmatis dan kaku.
68 Struktur ingatan ini dilukiskan menurut R.M. Gagne,"Essentials of Learning for Instruction" yang dikutip melalui G.D.J. Dingemans, "In de leerschool van het geloof".
69 Konsentrasi artinya pemusatan perhatian atau pikiran pada suatu hal.
70 Pengertian istilah ini luas sekali. Mencakup isi PL maupun PB. Kristus sendiri mengatakan bahwa semua Kitab PL mengacu kepada Dia. Hal itu dikatakan Yesus kepada dua orang di jalan ke Emaus. Dan setelah Ia naik ke surga murid-murid menerima Roh Kudus. Roh itu memimpin mereka ke dalam seluruh kebenaran. Kerja Roh Kudus ini tidak mengenai diri-Nya sendiri, tapi mengenai Kristus: Ia akan memuliakan Kristus, lihat Yoh 16:12-15.
70 Bentuk spiral baik dan cocok di Indonesia, dibahas secara khusus pada bab berikut.
71 Soal ini dibahas panjang-lebar dalam buku Cermin Injil (bab Liturgi dan Kebudayaan) terbitan Bina Kasih.
72 Miriam Adeney, Teaching missionaries through stories: the anthropological analysis of indegenous literature as an aspect of a crosscultural orientation program. In "Missionaries, Anthropologists and Cultural Change", Virginia USA, 1985 (hlm 399).
73 Pengarang dua buku katekisasi berjudul Cerita AlkitabSejarah Keselamatan dan Katekisasi Sederhana kedua buku itu menurut Katekismus Heidelberg.